Inilah yang menjadi temuan saya minggu lalu ketika memberikan workshop kepada calon pensiunan dari salah satu perusahaan di Kota Bandung. Wo...
Inilah yang menjadi temuan saya minggu lalu ketika memberikan workshop kepada calon pensiunan dari salah satu perusahaan di Kota Bandung. Workshop tentang bagaimana mempersiapkan masa pensiun yang tinggal beberapa bulan lagi buat karyawan tersebut yang bagi saya sangat penting dan juga sangat dirasakan mereka akan. Kesamaan persepsi ini membuat kelas semakin terasa serius mengikutinya dan ada satu simpulan yang saya lihat yaitu mereka belum siap secara ekonomi.
Menarik untuk membahas ini karena tentu isu strategis yang dihadapi calon pensiun berhubungan dengan ekonomi alias keuangan yang pastinya buat mereka sangat penting dimasa pensiun. Saya mulai dengan kalimat dengan rata-rata bekerja 30 sampai 35 thun di perusahaan tersebut, tetapi mereka belum mempersiapkan 25 tahun setelah pensiun secara ekonomi yang sejatinya sudah dipersiapkan dengan baik untuk bisa hidup secara mandiri.
Inilah fakta yang banyak terjadi dimana calon pensiun tidak mempersiapkan diri secara ekonomi untuk 25 tahun kehidupan mereka setelah pensiun. Kenapa mereka mengalami hal seperti ini? bagi saya lebih karena berhubungan dengan bagaimana mereka tidak memiliki literasi keuangan yang berhubungan dengan pola pikir yang berubah menjadi sikap mental, pengetahuan, keterampilan serta sikap terhadap uang yang mereka dapatkan dan kelola berupa kebutuhan, manajemen hutang, dana darurat, tabungan dan investasi.
Kalau kita singkat dalam konteks pensiunan yaitu bagaimana mindset, pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam mendapatkan uang, menjaga uang serta menumbuhkembangkan uang dalam jangka panjang, khususnya bagi para pensiun yang jelas pendapatan mereka tidak akan sama dengan masa mereka berstatus karyawan. Ingat, 25 tahun hidup setelah pensiun perlu menjadi perhatian para pensiunan.
Tidak adanya literasi keuangan membuat karyawan yang nota bene calon pensiun tidak menyadari akan kebutuhan keuangan dimasa pensiun. Kalau diasumsikan pengeluaran mereka 5 juta/bulan, perlu dikalikan 12 bulan dan dikalikan 25 tahun sehingga diperlukan uang sebanyak 1.500.000.000 Rupiah dan ini bukanlah uang yang sedikit.
Hal ini yang membuat mereka sadar akan keuangan dimasa pensiun sementara mereka tidak mempersiapkan ketika mereka bekerja. Sayang sekali kehidupan dimasa aktif bekerja tidak disisihkan uang untuk dana darurat, tabungan dan investasi. Bahkan malah konsumtif dan juga berhutang untuk memenuhi keinginan mereka dengan membeli mobil baru, handphone sampai dengan baju dan makan diluar rumah serta jalan-jalan.
Boleh saja hal ini dilakukan asal dengan basis keuangan berupa tabungan dan yang lain juga sudah dilakukan, peningkatan pendapatan selain gaji, kelola kebutuhan, dana darurat, tabungan dan berinvestasi. Tidak ada pinjaman untuk konsumtif dan bahkan mengelola kebocoran uang mereka berupa bunga pinjaman, membeli produk sesuai keinginan dan bukan kebutuhan serta membeli produk lebih dari yang dibutuhkan.
Inilah yang terjadi dan oleh karena itu, pelajaran yang sangat penting bagi karyawan yang pastinya akan menjadi calon karyawan, persiapkan uang dimasa pensiun yang akan bisa membuat hidup lebih baik secara ekonomi dimasa pensiun.