Pelatihan pensunpreneur, PT Antam Tbk Tahu ngga kalau pensiunan itu juga banyak yang sudah memiliki bisnis sejak mereka masih bekerja, dan ...
 |
| Pelatihan pensunpreneur, PT Antam Tbk |
Tapi, percaya ngga kalau dimasa berstatus karyawan, teman saya tersebut tidak hanya bekerja menjalankan tugas di perusahaan, akan tetapi juga mengembangkan aset yang sudah diberikan kepada beliau. Ada yang menarik bagi saya karena perjalanan yang dilewatinya itu tidaklah mudah karena berawal dari perjuangan bisnis dengan memulai bisnis yang sangat jauh berbeda dengan yang sekarang dijalankannya.
Jatuh bangun berbisnis dari kuliner, jual beli burung sampai dengan beberapa bisnis yang sejatinya bukan bisnis yang sama dengan properti yang dijalankannya sekarang selain bermain saham sementara beliau harus mengajar sebagai dosen dan juga menjabat struktural dikampus dengan memberikan layanan kepada lebih dari 4000 mahasiswa manajemen.
Saya juga pernah membantu beliau dalam mengembangkan bisnis kuliner dikampus dan lucunya, saya dan teman tersebut menjalankan peran ganda yaitu ketika dikelas memberikan pembelajaran kepada mahasiswa tentang berbagai ilmu khususnya marketingn dan entrepreneurship, waktu itu, Namun setelah mengajar, saya dan teman memberikan layanan kepada mahasiswa dengan menyediakan makanan dan minuman yang mereka beli di resto kami.
Hal ini sangat memberikan pelajaran yang luar biasa dan berharga dimana dengan berstatus karyawan, menjalankan bisnis. Jatuh bangun, menjadi hal yang biasa bagi teman saya dan beliau sangat menikmatinya untuk bisa membuat dirinya bisa tumbuh dan berkembang. Bagi saya yang mendalami pensiunpreneur ini, mendapatkan satu ilmu yang perlu dikuasai oleh para pensiunpreneur yaitu manajemen perubahan.
Pasti yang akan dihadapi dalam diri dan bisnisnya adalah perubahan yang sangat berdampak pada diri dan lingkungan keluarga serta lingkungan bisnis itu sendiri. Kalau gagal mengelola perubahan, maka bisnis tersebut akan gagal dan membuat diri, keluarga dan bisnis bisa tidak berjalan dengan baik dan bahkan hancur.
Saya teringat dengan manajemen perubahan yang disampaikan oleh John P Kotter dengan delapan tahapan yaitu
Pertama, adanya urgensi atau kemendesakan untuk berubah. Hal ini akan berdampak pada diri sendiri, keluarga, bisnis dan bahkan masyarakat. Tahapan ini penting untuk dimiliki terlebih dahulu karena berhubungan dengan konsep kemendesakan dan kepentingan. Bila tidak berubah, maka diri, keluarga, bisnis dan masyarakat akan terdampak dan merugikan.
Kedua, carilah tim yang siap berubah. Bagi saya ini menjadi agen-agen perubahan yang bekerjasama dengan pensiunpreneur dalam menjalankan perubahan itu sendiri. Teman-teman ini sangat penting untuk saling menguatkan pensiunpreneur menjalankan perubahan. Mereka menjalankan peran masing-masing dan saling menguatkan. Tidak ada teman-teman yang menjadi toxid sehingga pensiunpreneur dapat menjalankan perubahan itu sendiri dengan baik.
Ketiga, menetapkan visi baru yang dapat dirasakan manfaatnya oleh para anggota tim dalam perusahaan tersebut. Saya teringat dengan konsep what's for me sehingga anggota tim di perusahaan akan mendapatkan value dari perubahan tersebut. Visi ini berisikan hope atau harapan yang bermanfaat untuk setiap orang dalam perusahaan.
Keempat, mengkomunikasikan visi baru kepada seluruh anggota tim dalam perusahaan sehingga mereka paham mau kemana perusahaan kedepannya. Buatkan penjelasan yang sebaik mungkin sehingga karyawan paham dengan visi baru tersebut. Mereka merasakan bagian dari perusahaan untuk mencapainya.
Kelima, siapkan support system untuk tim menjalankan perubahan tersebut bisa berupa sistem manajemen, program, fasilitas, anggaran serta prosedur sehingga membuat tim dapat menjalankan dengan baik dan optimal. Mereka sudah tahu bagaimana mencapai tujuan dari perubahan tersebut.
Keenam, berikan pesta-pesta kecil ketika tujuan perubahan tersebut tercapai.
Ketujuh, lakukan perubahan lainnya di perusahaan.
Kedelapan, jadikan perubahan tersebut menjadi budaya perusahaan yang akan terus dijalankan oleh pensiunpreneur.
Nah, inilah yang perlu dilakukan oleh para pensiunpreneur agar bisa mendapatkan hasil yang optimal bagi diri, keluarga, perusahaan dan masyarakat.
