Didiklah Mahasiswa untuk Berfikir Sebagai seorang dosen, saya selalu pahami bagaimana seorang filusuf bernama Socrates yang menyatakan bah...
Sebagai seorang dosen, saya selalu pahami bagaimana seorang filusuf bernama Socrates yang menyatakan bahwa "saya tidak bisa mengajarkan apa-apa, tetapi saya ajarkan cara berfikir". Hal ini menjadi dsar bagi saya untuk mengajarkan mahasiswa, baik dari tingkat D3 Manajemen atau akuntansi, S1 Manajemen, S2 Magister Manajemen dan bahkan S3 di program Doktor Ilmu Manajemen yang pasti mereka membutuhkan konsep dasar untuk berfikir.
Saya teringat dengan pembelajaran yang diberikan oleh Profesor saya waktu kuliah S2 dan S3 di Magister Manajemen Universitas Padjadjaran dan Doktor Ilmu Manajemen Universitas Widyatama yaitu prof Sucherly yang mengajarkan saya bagaimana cara ber
fikir khususnya waktu belajar filsafat ilmu di Program S3. Ditambah lagi oleh Prof Yuyun (alm) yang fokus menekankan saya untuk cara berfikir dengan benar.
fikir khususnya waktu belajar filsafat ilmu di Program S3. Ditambah lagi oleh Prof Yuyun (alm) yang fokus menekankan saya untuk cara berfikir dengan benar.
Kalimat yang digunakan oleh Prof Sucherly adalah "Allah itu memberikan kita akal untuk berfikir dengan cara bertanya untuk mencari jawaban yang benar" Bagi saya ini adalah kalimat fondasi yang diberikan kepada saya sebagai mahasiswa waktu itu dimana saya diajarkan untuk mulai berfikir dan mengoptimasi kemampuan berfikir yang diawali dengan bertanya yang pastinya ini adalah bentuk dari critical thinking atau berfikir krits.
Penting bagi mahasiswa dari level manapun tingkat pendidikan mereka yaitu bagaimana bisa meningkatkan kemampuan berfikir
Thinking ability (kemampuan berpikir) adalah proses mental dan kognitif yang memungkinkan seseorang untuk memanipulasi informasi, menganalisis, bernalar, membuat keputusan, dan memecahkan masalah secara efektif, menurut para ahli seperti Santrock yang mendefinisikan berpikir sebagai pengelolaan informasi dalam memori untuk membentuk konsep dan bernalar, sementara Dr. Meriza Hendri menjelaskan sebagai berbagai proses dan keterampilan kognitif yang mendukung analisis, inovasi, dan pengambilan keputusan.
Definisi Thinking Ability Menurut Para Ahli
Pertama, Santrock: Berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori, sering kali untuk membentuk konsep, bernalar, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.
Keduam Dr. Meriza Hendri, MM: Thinking ability mencakup berbagai proses dan keterampilan kognitif yang digunakan individu untuk analisis, inovasi, dan pengambilan keputusan.
Ketiga, Robert Sternberg (melalui pemahaman konteks): Meskipun tidak secara eksplisit menyebut "thinking ability", konsep ini mencakup kemampuan untuk memecahkan masalah, bernalar, dan berpikir kreatif untuk mencapai tujuan, yang merupakan inti dari kecerdasan menurut pandangannya.
Keempat, Mueller (melalui pemahaman konteks): Merujuk pada kemampuan untuk melakukan proses-proses mental yang diperlukan untuk memahami informasi, mengevaluasi fakta, dan mengembangkan ide-ide baru, yang secara umum mencakup kemampuan berpikir.
Beberapa komponen Kunci Thinking Ability:
Pertama, kemampuan Menganalisis: Mampu menguraikan masalah menjadi bagian-bagian kecil untuk pemahaman yang lebih baik.
Kedua, kemampuan Berpikir Kritis: Mampu mengevaluasi fakta, asumsi, dan logika untuk membuat keputusan yang rasional dan beralasan.
Ketiga, kemampuan Berpikir Kreatif: Kemampuan menghasilkan ide-ide baru dan orisinal dari informasi yang ada.
Keempat, Kemampuan Memecahkan Masalah: Mampu mengidentifikasi solusi yang efektif untuk masalah yang dihadapi.
Kemampuan Pengambilan Keputusan: Mampu memilih tindakan terbaik setelah mempertimbangkan berbagai pilihan dan dampaknya.
Inilah yang penting bagi setiap mahasiswa untuk mulai meningkatkan kemampuan berfikir untuk setiap hal yang ditemui dalam proses pembelajaran dan dikonteks kan dengan apa yang dialami dalam kehidupan masing-masing