Pada salah satu kelas THE FOUNDERS MASTER CAMP, yang dimana saya hadir dalam program tersebut berbagi ilmu, skills dan pengalaman untuk bisa...
Pada salah satu kelas THE FOUNDERS MASTER CAMP, yang dimana saya hadir dalam program tersebut berbagi ilmu, skills dan pengalaman untuk bisa meningkatkan kapasitas diri, bisnis dan ekosistem bisnis, saya mendapatkan dua peserta yang tidak hanya hadir secara sendiri, tetapi juga membawa tim yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri mereka. Lalu, tidak hanya itu, percaya ngga, para founder berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi bisnis dan manajamen karyawan untuk mengembangkan bisnis baru mereka atau bisnsi yang sudah ada dan mereka membuat bisnis baru.
Hmmmm.. kaget? pasti karena hal ini tidak terperkirakan oleh saya yang notabene adalah coach dan mentor mereka yang bertugas untuk memberikan insight dan mendorong peningkatan diri, bisnis dan ekosistem bisnis mereka. Bayang pertama kali saya adalah yang hadir adalah para founder dan salah satu tim nya karena memang program ini didesain untuk bisa mengembangkan diri dan dibantu oleh salah seorang tim mereka.
Namun demikian, ada yang membawa dua orang tim dan bahkan tiga orang tim. Luar biasa mereka yang benar-benar fokus untuk mengembangkan tidak hanya diri mereka saja sebagai founder, tetapi juga tim mereka yang diarahkan untuk menjadi co founders untuk bisnis mereka. Bagi saya, jelas ini menjadi sesuatu yang menarik dan membanggakan bagi saya yang benar-benar fokus untuk menumbuhkembangkan diri, bisnis dan ekosistem bisnis dimana para founder itu berada dan bisnis mereka itu sendiri.
Perlu saya sampaikan bahwa fokus kelas the Founders itu adalah untuk bisa berkontribusi pada beberapa hal
1. Pengembangan diri. Founders fokus pengembangan diri dengan financial literacy atau literasi keuangan agar para founders memiliki tujuan yang jelas yaitu bagaimana mereka bisa bisa punya visi yaitu financial freedom. Kebebasan finansial yang menjadi tujuan akhir dari founders. Selain itu, para founders perlu memiliki mindset kewirausahaan, kompetensi seorang founders serta karakter yang kuat. Demikian juga dengan bisnis dan manajemen. Soft skills juga perlu dimiliki oleh para founders yaitu self management, leadership, decision making and problem solving, public speaking.
2. Pengembangan bisnis. Founder bisnis juga perlu mengembangkan bisnis dengan konteks tools yang digunakan untuk membuat keputusan bisnis. Mereka perlu mendapatkan design thinking, lean canvass, business model canvass serta entrepreneurial process. Hal ini ditambah juga dengan strategic management.
3. Pengembangan ekosistem bisnis. Salah satu yang harus dikembangkan para founder bisnis adalah bagaimana ekosistem yang mereka miliki perlu dikembangkan. Disinilah para founder memiliki mindset dan bahkan strategi bagaimana bisnis mereka bisa menerapkan kolaborasi dengan konsumen, pesaing, distributor dan supplier.
Pengembangan ketiga hal ini menjadi isu strategis bagi para founders yang memang menghadapi tantangan yang tidak ringan ditengah lingkungan bisnis yang bersifat VUCA yaitu volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity. Dalam konteks keseharian, lingkungan bisnis yaitu segala sesuatu yang berada di dalam ataupun diluar perusahaan yang mempengaruhi perusahaan dalam bentuk peluang atau ancaman, kekuatan ataupun kelemahan.
Oleh karena itu, sejatinya para founders fokus mengembangkan diri ditengah perubahan lingkungan bisnis tersebut. Apa yang harus dilakukan? Memang saya sendiri mengembangkan konsep corporate entrepreneurship dimana founders melibatkan manajemen dan karyawan untuk membuat keputusan strategis sampai juga dengan keputusan taktis dan operasional.
Disinilah diperlukan beberapa hal dari para manajemen dan karyawan tersebut yaitu berhubungan dengan thinking ability, financial literacy, entrepreneurship, bisnis dan lingkungan bisnis, manajemen sampai dengan leadership, decision making and problem solving, public speaking dan team building, networking dan motivation.
Nah, dengan kompetensi diatas, tim para founders diharapkan mampu mengembangkan diri dan tim untuk bisa memiliki mindset dan kompetensi yang sama dengan founders itu sendiri. Disinilah pentingnya para founders membangun mindset bahwa tim nya juga perlu memiliki kompetensi entrepreneurship, bisnis dan manajemen serta soft skills.

