The Founder Master Camp Tahu ngga kalau founder bisnis bermaksud untuk membuat perusahaan mereka tumbuh dan berkembang dan memiliki daya sai...
The Founder Master Camp |
Tahu ngga kalau founder bisnis bermaksud untuk membuat perusahaan mereka tumbuh dan berkembang dan memiliki daya saing, fokuslah pada pengembangan sumber daya di perusahaan yang salah satunya adalah sumber daya yang bersifat intangible dengan kerangka VRIO dari teori yang disampaikan oleh Barney. Hal ini sangat berhubungan dengan konsep corporate entrepreneurship yang sedang saya kembangkan.
Namun demikian, hal ini kurang menjadi perhatian para founder bisnis karena lebih fokus pada hal-hal yang bersifat hasil akhir seperti pemsaran dan keuangan.Wajar saja sih karena orientasi pada hasil yang memang menjadi perhatian para founder bisnis agar bisnisnya tetap bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Jadilah seperti itu dengan target pencapaian kinerja bisnis yang tampak dan dapat diukur oleh para founder bisnis.
Sejatinya, founder bisnis mulai fokus pada pengelolaan sumber daya berwujud selain sumber daya tidak berwujud. Menurut teori Resource-Based View (RBV) yang dikembangkan oleh Jay B. Barney, sumber daya tangible (berwujud) adalah aset fisik yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan. Sumber daya ini penting karena bisa menjadi fondasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Namun, agar benar-benar menjadi sumber keunggulan yang berkelanjutan, sumber daya ini harus memenuhi kriteria VRIO (Valuable, Rare, Inimitable, Organized).
Secara umum, Barney mengelompokkan sumber daya tangible ke dalam beberapa kategori utama yaitu pertama, sumber daya keuangan yaitu mencakup mencakup semua aset moneter perusahaan, seperti Kas dan setara kas yaitu uang tunai yang tersedia untuk operasional sehari-hari. Bentuk lainnya adalah modal yaitu dana yang bisa digunakan untuk investasi, ekspansi, atau pembiayaan proyek. Dalam kerangka ini, founder bisnis perlu memperkuat model VRIO untuk sumber daya keuangan yaitu bagaimana membuat kas dan setara kas, modal dan
Kedua adalah sumber daya fisik yaitu kategori ini meliputi semua aset fisik yang digunakan dalam operasi perusahaan. Ini adalah jenis sumber daya tangible yang paling mudah dikenali. Contohnya pabrik dan peralatan yang terdiri dari mesin, fasilitas produksi, dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa. selanjutnya adalah tanah dan bangunan yaitu Properti, kantor, dan gudang yang dimiliki perusahaan. Bentuk lainnya adalah bahan baku Material yang digunakan untuk membuat produk. Yang terakhir adalah kendaraan yaitu armada transportasi yang digunakan untuk distribusi dan logistik.
Ketiga adalah sumber daya teknologi. Meskipun sering kali tumpang tindih dengan sumber daya tidak berwujud, aspek fisik dari teknologi tetap digolongkan sebagai tangible. Ini termasuk Paten dan hak cipta: Meskipun konsepnya tidak berwujud, paten dan hak cipta memberikan perlindungan hukum yang bersifat fisik (dokumen) dan bisa dinilai secara moneter. Demikian juga Hardware dan software yaitu Komputer, server, jaringan, dan perangkat lunak yang secara fisik ada di dalam perusahaan.
Keempat, sumber Daya Manusia dalam konteks jumlah karyawan yaitu total tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Selain itu, struktur organisasi yaitu struktur fisik dan hierarki yang jelas dalam perusahaan.
Nah, bagi founder bisnis, aset tangible ini pun harus bisa dikelola dengan optimal dalam kerangka VRIO yaitu
a. Valuable (Berharga): Memberikan nilai tambah atau efisiensi bagi perusahaan. Dalam konteks ini, aset tangible dioptimasi untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian profitabilitas perusahaan dengan meningkatkan reveneu dan juga menurunkan cost. Aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan profit menjadi prioritasnya.
b. Rare (Langka): Tidak dimiliki oleh banyak pesaing. Jelas sekali hal ini berhubungan dengan bagaimana founder bisnis membuat perbedaan atau differensiasi atas aset tangible tersebut agar tidak bisa dimiliki oleh pesaing. Keunggulan dari masing-masing aset tangible menjadi penting untuk keunggulan aset itu sendiri.
c. Inimitable (Sulit Ditiru): Sulit atau membutuhkan biaya besar bagi pesaing untuk menirunya. Disinilah inovasi atas aset tersebut sehingga menjadi tidak bisa ditiru oleh pesaing. Hal ini akan terus membuat founder bisnis bisa terus didepan dan tidak bisa dikejar oleh pesaing.
d. Organized (Terorganisir): Perusahaan memiliki sistem dan struktur yang efektif untuk memanfaatkan sumber daya tersebut. Sistem menjadi penting untuk membuat optimasi pemanfaatan kontribusi dari aset tersebut. SOP menjadi salah satu cara untuk mengoptimasi aset untuk pencapaian profitabilitas perusahaan.
Sejatinya, founder bisnis fokus dalam mengelola dan mengembangkan aset yang bersifat tangible ini untuk bisa membuat daya saing perusahaan mereka untuk mencpai sustainable competitive advantage atau keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Bagi teman-teman founder bisnis yang meningkatkan kompetensi agar bisa mencapai financial freedom dan bisnis yang berkelanjutan.... dapat berkunjung ke
ig = https://www.instagram.com/thefounders_mastercamp/
website = https://thefounderr.com/