The Founder Mastecamp Tahu ngga kalau seorang founder bisnis itu seringkali gagal dalam memahami bisnisnya apalagi untuk mengembangkan bisn...
 |
| The Founder Mastecamp |
Tahu ngga kalau seorang founder bisnis itu seringkali gagal dalam memahami bisnisnya apalagi untuk mengembangkan bisnisnya karena tidak masuk kebagian kritis dalam usaha tersebut yang seringkali bersifat detail. hmmm... bayangkan kalau seorang founder bisnis yang ingin menumbuhkembangkan bisnis mereka tetapi sudah tidak mau turun ke bawah atau ke lapangan dan semuanya dipercayakn kepada tim karena merasa sudah tidak ada waktu lagi untuk turun ke lapangan.
Hal ini banyak sekali saya temui di bisnis teman-teman dimana teman-teman lebih banyak beraktivitas dengan melakukan berbagai hal yang seringkali tidak berhubungan dengan bisnis mereka. Seperti ikut berbagai aktivitas sosial dan organisasi yang seringkali memakan waktu diluar perusahaan. Bahkan seolah-olah aktivitas tersebut sudah menjadi aktivitas utama bagi mereka dan membuat mereka terjebak sendiri dengan kegiatan tersebut.
Beberapa waktu lalu saya berdiskusi dengan satu teman yang benar-benar sudah menjadi master di industri food and beverage dan beliau sudah menjadi konsultan dari berbagai rumah makan dan cafe serta restoran di seluruh Indonesia. Menarik yang saya dapatkan dari beliau tentang pentingnya seorang founder itu fokus pada satu industri dan mereka menjadi Master di industri tersebut dan ini menjadikan seorang founder bisa fokus dan berfikir detail.
Saya teringat dengan beberapa level kemampuan yang dimiliki oleh seorang founder bisnis yaitu start up atau pemula dimana mereka baru tahu sedikit. Banyak founder pada level ini, tetapi sudah merasa pintar dan hebat sehingga tidak mau belajar lagi dan ini membuat mereka tidak memahami konsep detail dari bisnisnya. Bahkan sudah show up kepada banyak orang dengan bisnis tersebut dan merasa paling jago dengan bisnisnya.
Hal ini sangat bahaya karena berhubungan dengan kedalaman dari sebuah bisnis yang harus dikuasai, belum lagi hal-hal yang berhubungan dengan thinking ability khususnya berfikir kritis, kreatif, inovatif, system dan strategic. selain itu, berhubungan dengan financial ltieracy, baik personal personal financial literacy dan corporate financial literacy, entrepreneurship, bisnis dan lingkungan bisnis, manajemen yang terdiri dari self manajemen, manajemen bisnis yaitu strategic management, financial management, marketing management, operation management, human resources management, digitalization, innovation management, risk management sampai dengan change management.
Belum lagi soft skills yang harus dikuasai yaitu thinking ability (lagi), leadership, decision making and problem solving, communication, team building, time management dan lain-lain. Semuanya harus dikuasai oleh founder bisnis yang tidak hanya sampai level start up atau pemula saja, akan tetapi perlu dikuasai juga dari competence, fluent atau lancar serta expert dan master.
Inilah yang sejatinya seorang founder bisnis capai yaitu master dimana mereka akan masuk pada berfikir detail. Misal, dari keuangan, akan sangat detail pada titik kritis pada budgeting, financing, cost control, cashflow management, investment, accounting dan pajak. Hal ini menjadi titik kritis bagi perusahaan dari fungsi keuangan dan founder bisnis dituntut untuk bisa master dibidang keuangan ini agar bisa membuat perusahaan tumbuh dan berkembang.
Detail juga perlu di pemasaran karena berhubungan dengan dua hal yaitu perusahaan yang melakukan perusahaan dan konsumen itu sendiri. Coba kita analisis detail nya di konsumen itu berhubungan dengan keputusan pembelian konsumen yang dipengaruhi oleh perilaku mereka. Demikian juga dengan program marketing, branding, seling, service dan customer relationship management.
Bagaimana dengan manajemen operasi? Tentu hal ini menjadi lebih penting lagi karena berhubungan dengan kualitas produk, baik jasa ataupun barang yang memang harus dijaga. Diskusi dengan teman kemaren yang master dibidang kuliner, bahkan beliau mempelajari bakteri dan hal-hal yang berhubungan dengan kimia segala sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seorang founder bisnis.
Konsep QSIPOC adalah salah satu konsep yang benar-benar harus dipahami dan bahkan harus master dihal in yaitu bagaimana seorang founder bisnis memahami proses bisnis yang harus dikawal sehingga berdampak pada kualitas produk yang harus dihasilkan dengan memperhatikan supplier, input, process, output dan customer. Proses yang harus benar-benar dikelola sehingga dapat membuat bisnisnya memiliki produk yang unggul dan memberikan kontribusi optimal bagi perusahaan.
Demikian juga dengan manajemen sumber daya manusia yang harus dijalankan dengan optimal karena berhubungan dengan pengelolaan sumber daya manusia yang tidak optimal. Percaya ngga kalau sdm itu adalam aset bagi perusahaan yang harus dikembangkan terus. Aset yang dapat memberikan berbagai ide dan pemikiran serta inovasi kepada perusahaan dan ini membuat perusahaan besar. Banyak yang tidak paham dan detail tentang manajemen sumber daya manusia.
Pemahaaman terhadap hakekat manusia, perilaku manusia sampai dengan struktur organisasi, rekrutmen dan seleksi, pengangkatan karyawan, pelatihan dan pengembangan, karir sampai dengan kompensasi dan juga pemutusan hubungan kerja. Belum lagi berbagai regulasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting. Perlu detail dalam pemahamnnya yaa.
Nah, selanjutnya master juga di bidang digital marketing dengan memanfaatkan berbagai aplikasi yang dapat membantu founder bisnis untuk mengoptimasi business process dalam perusahaannya. Salah satunya adalah aplikasi ERP atau Enterprises Resources Planning dengan aplikasi SAP atau Oracle ataupun aplikasi lainnya yang dapat membantu perusahaan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai target para founders.
Manajemen inovasi juga harus dikuasai agar bisa terus memberikan daya saing perusahaan. Inovasi dalam keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia yang dapat membuat perusahaan mampu menyelesaikan masalah dan diterima pasar.
Bagaimana dengan manajemen resiko? ini banyak sekali yang kurang dipahami oleh para founder bisnis sehingga resiko-resiko bisnis tidak dapat dimitigasi dengan baik sehingga membuat kerugian bagi founder bisnis dan bisnisnya.
Oleh karena itu, founder bisnis kudu master di change management atau manajemen perubahan sehingga mampu membangun perusahaan dengan optimal dari titik awal sekarang ini sampai kepada tujuan yang sudah ditetapkan. Manajemen perubahan menjadi sangat penting saat ini karena yang pasti itu adalah perubahan itu sendiri.
Bagi teman-teman founder bisnis yang meningkatkan kompetensi agar bisa mencapai financial freedom dan bisnis yang berkelanjutan.... dapat berkunjung ke
ig = https://www.instagram.com/thefounders_mastercamp/
website = https://thefounderr.com/
