Jempatan Merah, Jayapura, Papua Ada yang aneh dalam diri para founder bisnis dimana mereka banyak yang tidak fokus pada pengelolaan keuangan...
![]() |
| Jempatan Merah, Jayapura, Papua |
Ada yang aneh dalam diri para founder bisnis dimana mereka banyak yang tidak fokus pada pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga mereka dimana mereka lebih fokus kepada keuangan perusahaan yang mereka jalankan. Fokus pada pengelolaan keuangan atau modal kerja, modal investasi dan bahkan modal operasional yang terjadi di perusahaan untuk tujuan pencapaian tujuan bisnis mereka yaitu profit, people, planet, sustain dan growth.
Fokus para founder bisnis yang memperhatikan bisnisnya, akan tetapi bagaimana dengan kondisi keuangan pribadi dan keluarga mereka sembari menjalankan bisnis tersebut. Hal ini tidak menjadi wajar ketika ekonomi perusahaan mereka lebih baik, tetapi tidak memiliki keuangan pribadi yang tidak baik-baik saja. Hutang masih ada untuk menutup kebutuhan sehari-hari, tidak punya dana darurat, tidak punya tabungan dan bahkan tidak punya sedikit investasi.
Lalu, kenapa banyak founder bisnis yang tidak memiliki tabungan ataupun investasi yang berhubungan dengan keuangan pribadi dan keluarga mereka? Beberapa alasan yang membuat mereka tidak menabung dan tidak berinvestasi adalah
Pertama, tidak memiliki tujuan yang tetap yaitu bagaimana mencapai financial freedom untuk keuangan pribadi mereka masing-masing. Seringkali ditemui bahwa founder bisnis itu hanya fokus berbisnis untuk menghasilkan uang demi keuangan rutin yang mereka butuhkan setiap hari. Tidak ada terfikirkan tujuan akhir yang financial freedom dimana founder bisnis itu mampu mendapatkan keuangan untuk kebutuhan dan keinginan mereka dari hasil investasi.
Kedua, tidak memiliki mindset orang kaya mengelola keuangan pribadi dan keluarga mereka. Lebih banyak mereka memiliki mindset orang menengah dimana mereka mendapatkan uang dan bahkan lebih banyak konsumtif.
ketiga, fokus belajar tentang literasi keuangan. Banyak founder bisnis yang merasa yang penting bagi mereka adalah proses bisnis dan marketing untuk bisnis, sementara yang paling mendasar yaitu financial literacy untuk diri terlupakan. Saya juga merasakan hal yang sama dimana saya tidak ada kefikiran untuk belajar keuangan tersebut.
Keempat, berhemat dalam pengeluaran untuk kebutuhan, siapkan dana darurat, menabung lah untuk keperluan pendidikan anak, ibadah, kesehatan dan lain-lain. Yang terakhir adalah mulai berinvestasi dengen uang pribadi dan keluarga tersebut dengan instrument emas, saham, reksandana, property dan sesuai dengan kompetensi para founder bisnis.
Kelima, lakukan ini secara disiplin dan diawali dengan konsisten dan komitmen serta evaluasi secara berkala tentang capaian hasil tabungan dan investasi yang dilakukan oleh para founder bisnis yang benar-benar menjalankan bisnis.
Hal inilah yang menjadi perhatian setiap founder bisnis yang dimulai sejak mereka menjalankan bisnis, Sejak awal mereka memulai bisnis sampai dengan menumbuhkembangkan bisnis untuk jangka waktu yang benar-benar diharapkan bisa bertahan selama dua puluh lima tahun. Penting bagi founder bisnis untuk berfikir jangka panjang dengan penguatan pada keuangan pribadi yang akan berdampak pada diri dan keluarga mereka.
Fokuslah untuk menumbuhkembangkan diri dengan literasi keuangan yang pastinya akan berdampak pada diri dan juga keluarga. Saya teringat bagaimana sejatinya seorang founder bisnis yang mampu mengelola keuangan pribadi dengan menabung dan berinvestasi akan mampu meningkatkan keuangan mereka dan mencapai financial freedom.
Konteks financial freedom ini sejatinya menjadi tujuan akhir dari setiap founder bisnis dan ini harus diawali dengan menabung dan berinvestasi. Kalau dianalisis lebih dalam, maka beberapa hal yang menjadi perhatian founder bisnis adalah
Pertama, Menabung. Menabung itu adalah bagaimana founder bisnis memisahkan uang untuk tujuan tertentu dengan tidak ada peningkatan uang secara signifikan dan bahkan ada potensi loss dimana ada inflasi yang membuat uang tersebut turun nilainya.
Menabung juga memerlukan mindset, komitmen, fokus, disiplin dan konsisten dimana founder bisnis menabung untuk pendidikan anak, ibadah, pembelian rumah, dan lain-lain. Uang pribadi yang didapat dari gaji ataupun laba dari perusahaan akan dapat memberikan sumber keuangan untuk tabungan para founder bisnis. O iya, jangan lupa juga tabungan untuk dana darurat sebagai enam sampai dua belas kali dari pengeluaran rutin bulanan para founder bisnis.
Kedua, berinvestasi. Founder bisnis yang mendapatkan uang dari gaji ataupun laba usaha perlu melakukan investasi atas keuangan pribadi mereka karena berhubungan dengan bagaimana sejatinya mengembangkan aset. Bahkan yang paling dekat dengan mereka adalah dengan menambah investasi pada bisnis yang dijalankan tersebut. Banyak founder bisnis yang malah meningkatkan standar hidupnya terlebih dahulu tanpa melakukan pengembangan investasi.
Mungkin bagi sebagian orang, kenapa juga harus menabung dan investasi? Pertanyaan ini perlu dijawab dengan konteks bahwa keuangan bisnis itu berdasarkan keuangan pribadi atau keluarga. Kalau keuangan pribadi atau keluarganya aman, maka keuangan bisnisnya akan cenderung aman. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap founder bisnis dalam rangka membangun diri, bisnis dan ekosistem bisnisnya.
Tujuan akhir diri adalah financial freedom dengan bisnis yang berkelanjutan serta ekosistem yang tumbuh dan berkembang. Hal ini semua diawali dengan kemampuan pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga khususnya dengan tabungan dan investasi yang dapat menghasilkan ketenangan dalam fikiran setiap founder bisnis.
Yuk, kita fokus menabung dan berinvestasi dari hasil usaha yang kita jalankan tersebut.

