Ada yang menarik ketika bisa bicara tentang investasi yang disampaikan oleh Warrent Buffet "the best investment you can make is in your...
Ada yang menarik ketika bisa bicara tentang investasi yang disampaikan oleh Warrent Buffet "the best investment you can make is in your self". Awalnya, saya tidak merasa hal ini adalah sesuatu yang penting, akan tetapi inilah yang menjadi kunci sukses jangka panjang dalam menumbuhkembangkan bisnis. Sejatinya founder bisnis mulai fokus untuk berinvestasi pada diri sendiri agar memiliki kompetensi untuk menumbuhkembangkan bisnis tersebut.
Beberapa hari ini saya berbagi ilmu dengan beberapa orang founder bisnis yang sudah menjalankan bisnis nya bukan lagi dalam hitungan satu atau dua tahun, akan tetapi belasan dan bahkan puluhan tahun. Ada yang menarik yaitu bagaimana mereka belum memiliki mindset yang sama untuk meningkatkan kompetensi diri dalam berbisnis. Padahal, seorang founder bisnis sejatinya memiliki kompetensi yang harus terus dikembangkan.
Dalam perjalanannya, saya mencoba untuk memetakan kompetensi yang harus dimiki oleh para founder bisnis dalam kerangka untuk
1. Mengembangkan diri
2. Mengembangkan bisnis
3. Mengembangkan ekosistem bisnis
Nah, disinilah waktunya para founder bisins untuk bisa fokus dalam mengembangkan diri dalam konteks investasi pada diri sendiri. Hal ini berhubungan dengan bagaimana belajar dan berlatih untuk pengembangan tiga hal diatas, diri, bisnis dan ekosistem bisnis. Kalau dijelaskan, beberapa skils yang harus dikembangkan oleh para founder bisnis
1, Soft skills
2. Hard skills
Dalam konteks entrepreneurship, bahkan ada lima belas kompetensi yang harus dimiliki yang juga gabungan dari soft skills dan hard skills. Ada knowing your business, knowing basic management, having approriate attitude, managing time, managing finance, managing people, managing market, managing operation, strategic management, digitalisation, inovation, risk management, change management dan law.
Bisa dibayangkan seorang founder bisnis untuk bisa mencapai pengembangan diri, bisnis dan ekosistem bisnisnya tumbuh dan berkembang. Banyak hal yang menyangkal akan hal ini, tetapi tahu ngga? kalau mereka itu memiliki tugas yang tidak mudah dan ringan yaitu decision making and problem solving. Tugas utamanya membuat keputusan agar bisa menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia.
Dampaknya? founder bisnis tidak dapat mengoptimasi tujuan bisnisnya yang sudah ditetapkan yaitu profit, people, planet, sustain and growth. Lima tujuan yang saling berhubungan dan menjadi tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Karena tidak memiliki kompetensi dalam menjalankan bisnis, tujuan tersebut tidak bisa dicapai.
Disinilah mulai seorang founder bisnis berinvestasi pada dirinya sendiri dengan
Pertama, mindset seorang founder bisnis menjadi seorang pembelajar
Kedua, Jadikan belajar itu adalah aktivitas investasi pada diri sendiri. Artinya, aktivitas belajar ini akan memberikan manfaat untuk diri kembali
Ketiga, pahami bisnis sendiri dan jadikan konteks untuk belajar dengan membaca buku, majalah, artikel dan lain-lain. Demikian juga dengan mendengarkan podcast yang membahas bisnis dan manajemen, ikut seminar dan bahkan pelatihan dan workshop,
Keempat, miliki mentor dalam belajar. Perlu founder bisnis memiliki mentor yang dapat mengarhkan founder bisnis dalam belajar.
Kelima, terapkan apa yang sudah dipelajari tersebut dalam aktivitas bisnis sehari-hari dan ini akan menjadi momen untuk meningkatkan proses pemahaman dalam konteks pembelajaran yang notabene adalah investasi.
Inilah yang harus dipahami oleh para founder bisnis untuk berinvestasi pada diri sendiri. Jangan khawatir sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membiayai aktivitas investasi pada diri sendiri tersebut. Sejumlah uang yang dikeluarkan akan memberikan dampak positif pada bisnis pada akhirnya. Tujuan akhir ini akan memberikan dampak bagi bisnis dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

