Bank DIY.... Beberapa waktu lalu saya mengikuti sebuah diskusi oleh Ade Rai yang berhubungan dengan kenapa banyak orang yang peduli dengan k...
![]() |
| Bank DIY.... |
Beberapa waktu lalu saya mengikuti sebuah diskusi oleh Ade Rai yang berhubungan dengan kenapa banyak orang yang peduli dengan kebebasan keuangan atau financial freedom tetapi kurang peduli dengan kesehatan fisik dan juga fikiran? Menarik bagi saya karena memang ini menjadi sebuah temuan juga pada diri yang lebih fokus mencari uang tetapi kurang memperhatikan kesehatan diri yang mulai terasa tidak sekuat waktu masih muda diusian 30 an.
Kalimat yang disampaikan oleh Ade Rai dimana orang banyak yang tidak fokus pada kesehatan karena dampaknya belakangan, sementara lebih peduli pada keuangan karena dampaknya langsung terasa sehingga membuat orang tidak memfokuskan pada kesehatan yang seharusnya mereka jaga untuk saat ini dan yang akan datang. Hmmm.. benar juga sih ya.. kenapa banyak orang yang tidak concern pada investasi pada kesehatan diri?
Nah, ini sejatinya karyawan dan juga founder bisnis mulai perlu menyadari dan melakukan keseimbangan antara pengelolan keuangan dengan kesehatan yang harus dilakukan secara bersama-sama. Kenapa ini masuk kepada bahasan financial literasi? karena berhubungan dengan keuangan juga pada akhirnya bagaimana karyawan dan founder bisnis bisa menikmati financial freedom dan sehat yang pada akhirnya berdampak pada fikiran yang tenang.
Kalau begitu, semakin jelas bahwa sejatinya investasi keuangan itu tidak bisa dibuat terpisah dengan investasi kesehatan bagi karyawan dan founder bisnis pada khususnya. Logis banget ketika seorang karyawan dan founder bisnis ingin mencapai financial freedom, dia terlebih dahulu harus mencapai kesehatan diri.
Coba kita fokus dulu membahas orang merasakan bahwa dampak kesehatan itu belakangan, sementara dampak keuangan itu langsung. Emang iya sih ketika kita lihat masalah keuangan akan sangat terasa langsung bagi karyawan dan founder bisnis. Ketika tidak adan dana darurat, maka akan pusing untuk membiayai kebutuhan mendadak. Demikian juga bila tidak punya tabungan pendidikan, akan jadi masalah ketika perlu untuk biaya sekolah anak.
Inilah fakta yang tidak terelakkan bahwa ketika ada masalah dengan keuangan perusahaan, akan langsung terasa dampaknya dan membuat sebagian orang akan melakukan tindakan penyelesaian atas masalahnya. Bahkan tindakan yang dilakukan juga sering blunder dimana mereka melakukan pinjam ke pihak lain seperti saudara dan bahkan kepada menggunakan fasilitas Pay later dan juga pinjaman on line alias pinjol.
Dampaknya? bisa jangka panjang juga ketika mereka gagal melakukan pembayaran tepat waktu dan bahkan mereka harus membayar pinjaman pokok dan juga bunga pinjaman serta denda yang tidak sedikit jumlahnya. Akhirnya mereka juga tidak bisa berfikir tenang karena dikejar-kejar oleh pihak yang memberikan pinjaman.
Dari kondisi ini dapat dilihat bahwa memang karyawan dan founder bisnis yang mulai fokus dengan literasi keuangan akan fokus pada pengelolaan pendapatan, pengeluaran, tabungan, investasi dan dana darurat untuk mencapai financial freedom. Jadi, wajar yaa ketika karyawan dan founder bisnis akan lebih fokus pada financial literacy
Akibatnya, banyak yang tidak memprioritaskan kesehatan diri dengan tidak fokus pada makanan dan minuman, olah raga, istirahat yang membuat diri mereka sakit dikemudian hari. Hal ini memang terjadi juga pada saya sih dimana sebagai seorang dosen yang lebih banyak didepan laptop dan mengajar sehingga tidak banyak energi yang dikeluarkan.
sementara itu, istirahat kurang karena mengetik, makanan juga tidak terkontrol baik jenis makanan, waktu makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi sampai dengan sangat kurang berolah raga. Dalam mindsetnya, nanti aja dan nikmati semua makanan yang enak-enak.
Ini adalah contoh yang salah tentang diri saya yang tidak memperhatikan kesehatan dan pastinya pada usia sekarang sudah mulai terasa dampaknya. Badan sering sakit, daya tahan tubuh turun, dan membuat fikiran juga terganggu. Ini adalah hasil dari apa yang dilakukan sejak kuliah tahun 1995 dulu sampai lulus, bekerja dan sampai sekarang.
Memang betul bahwa kesadaran tentang manajemen kesehatan ini khususnya investasi pada kesehatan sangat kurang dan berdampak pada puluhan tahun setelah itu. Menyesal? pasti karena dampaknya baru sekarang terasanya.
Oleh karena itu, pelajaran yang sangat berharga bagi kita sebagai karyawan dan juga founder bisnis lainnya, fokuslah jalankan literasi keuangan dan juga manajemen kesehatan. Mulai lah dengan
a. penetapan tujuan untuk sehat sampai tua bersama pasangan serta bisa melihat anak dan cucu dimasa depan.
b. Atur makanan yang dikonsumsi mulai dari jenias makanan yang mengandung protein, lemah dan karbo sesuai dengan aturan untuk sehat.
c. Atur waktu makan sehingga dapat mengelola insulin. Jangan makan terus yaa apalagi dalam keadaan tidak banyak aktivitas.
d. Atur jumlah makanan sehingga tidak boleh banyak-banyak. Ajaran Rasulullah, Nabi Muhammad Saw, makan kalau lapar, dan berhentilah sebelum kenyang.
e. Olah raga yang rutin sehingga dapat membuat tubuh bergerak dan menjadi sehat. Olah raga sesuai dengan kondisi tubuh kita
f. Istirahat yang cukup, jangan begadang. Tidur jam 10 malam dan bangun jam 3 atau 4 pagi adalah upaya bagaimana mengelola sehat melalui istirahat.
Inilah aktivitas yang harus dijaga oleh para karyawan dan juga founder bisnis untuk sehat diri dan mencapai financial freedom yang harus dilakukan secara bersama-sama. Meskipun telat diusia seskarang, tetapi saya yakin ini akan berhasil membuat diri bahagian dan bisa membuat fikiran tenang dimasa sudah tidak muda lagi.
Berinvestasilah pada kesehatan diri untuk bisa sukses secara ekonomi, sukses sehat diri dan membuat fikiran menjadi tenang.
Jadi, apa yang disampaikan oleh Ade Rai itu benar dan bisa kita antisipasi dengan mulai menjaga keseimbangan antara financial literasi untuk mencapai financial freedom dan manajemen sehat untuk mencapai kebebasan dari sakit.

