Kenapa yaa, banyak juga calon pensiun yang tidak terbuka dengan pasangan hidup mereka dimana mereka tidak membahas tentang masa pensiun dan ...
gan karena bagi pasangan hidup, khususnya istri, keuangan adalah isu yang sangat stratejik buat mereka.
Temuan saya, ketika memberikan pelatihan kepada calon pensiunan dari berbagai perusahaan, baik BUMN ataupun swasta dan bahkan Multi National Company , didapatkan bahwa banyak diantara pasangan mereka yang terkaget-kaget dengan jumlah uang yang akan mereka terima ketika sudah memasuki masa pensiun tersebut.
Percaya atau tidak, jumlahnya luar biasa turun karena secara rata-rata, jumlah yang hilang itu berkisar 80 - 90% dari pendapatan bulanan yang biasanya diterima oleh para karyawan perusahaan. Jelas sekali membuat pasangan hidup mereka terkaget-kaget karena bertolak belakang dengan pengeluaran yang harus disiapkan malah bertambah untuk masa 20 tahun setelah memasuki pasa pensiun. Kebutuhan pribadi bisa jadi berkurang, akan tetapi kebutuhan keluarga, malah meningkat.
Lihat saja bagaimana kebutuhan pribadi yang berkurang yang berhubungan dengan kebutuhan makan, pakaian dan lain-lain. Hanya kebutuhan kesehatan yang meningkat seiring tanggungjawab sebagai seorang pensiunan yang pastinya kebutuhan makan sudah dikurangi, akan tetapi, kebutuhan kesehatan meningkat seiring kesehatan pensiunan yang sudah mulai menurun akibat berkurangnya aktivitas masing-masing.
sementara, kebutuhan untuk sekolah dan kuliah anak, bagi yang masih sekolah ataupun kuliah karena memang temuang di lapangan adalah banyak diantara mereka yang masih memiliki putra atau putri yang masih sekolah ataupun kuliah di perguruan tinggi, baik negeri ataupun swasta. Kebutuhan pendidikan ini tidak hanya untuk biaya sekolah atau kuliah saja, akan tetapi juga keperluan untuk biaya hidup sehari-hari putra atau putrinya.
Kebutuhan lainnya adalah berhubungan dengan pernikahan anak yang seringkali akan memasuki masa berkeluarga. Tentu sebagai orang tua, mereka ingin membuat anak-anak mereka bisa menikah dengan adat tertentu yang membutuhkan uang yang tidak sedikit. Meski saat ini berkembang intimate wedding yang dapat membuat mereka bisa minimalis mengadakan acara pernikahan, akan tetapi, orang tua sering tidak setuju dan membuat mereka harus mengadakan acara resepsi yang membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Yang tidak kalah penting adalah kebutuhan untuk menjalankan ibada dimasa pensiun sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, Bisa jadi, bagi yang muslim ingin beribadah haji atau umroh ataupun perjalanan ibadah lainnya sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Tentu hal ini tidak mudah bagi pensiunan kalau tidak mempersiapkan uang dengan baik. Bagi saya, kerja 25 - 30 tahun, tetapi untuk ibadah aja tidak bisa.
Oleh karena itu, calon pensiun perlu membahas hal ini dengan pasangan hidup agar ibsa membangun saling kesepahaman dengan mereka. Penting untuk bisa membangun pemahaman yang baik khususnya yang berhubungan dengan
Pertama, Pensiun itu pasti, dan jumlah uang yang dibawa pulang akan semakin berkurang sampai dengan 70 - 80 dan bahkan 90%.
Kedua, ada beberapa yang bisa dicairkan oleh calon pensiun dalam konteks pendapatan setiap pasangan pensiun yaitu
a. Pesangon dari perusahaan
b. BPJS tenaga kerja
c. Uang koperasi, bila tergabung dengan koperasi
d. DPLK bila ikut DPLK dari perbankan
e. Uang pemberian dari perusahaan, bila ada
Inilah yang harus menjadi perhatian setiap calon pensiun sehingga istri juga paham dengan apa yang bisa diterima dari perusahaan. Dengan adanya pembicaraan awal, akan dapat membangun kesamaan cara pandang dan secara mental akan lebih siap memasuki masa pensiun.