Pelatihan Pensiunpreneur, PT Semen Tonasa Entah kenapa kalau bicara pensiunpreneur itu akan tidak lepas dari bagaimana pengembangan kemampua...
![]() |
| Pelatihan Pensiunpreneur, PT Semen Tonasa |
Entah kenapa kalau bicara pensiunpreneur itu akan tidak lepas dari bagaimana pengembangan kemampuan berfikir karyawan sejak mereka berstatus sebagai karyawan. Berdsarkan pengamatan yang saya lakukan, karyawan yang mampu berfikir kritis, kreatif dan inovatif memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berhasil dimasa pensiun dibanding dengan karyawan yang tidak mampu mengembangkan kemampuan berfikir mereka.
Kenapa demikian? karena menjadi seorang pensiun itu membutuhkan kemampuan berfikir yang tajam karena akan menghadapi masa yang sangat berbeda dengan ketika mereka masih berstatus sebagai karyawan. Banyak hal yang baru akan ditemui oleh para pensiunan dimasa mereka sudah tidak bekerja lagi dan ini menjadi penting untuk dipahami dengan baik oleh para calon pensiun yang ingin menikmati hidup dengan bahagia dimasa pensiun tersebut.
Bagi karyawan yang tidak mampu mengembangkan kemampuan berfikir mereka lebih sering terjebak dengan kegiatan rutin yang berulang-ulang dan tidak terbiasa untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dalam menjalankan tugas dan mencapai target yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan kepada mereka. Kebiasaan yang dilakukan terlihat dari penolakan atas tugas yang diberikan kepada mereka. Bahkan ada yang menanggap penugasan tersebut sebagai beban bagi mereka.
Kalaupun menjalankan tugas tersebut, tetapi lebih banyak karena terpasak dan akibatnya, mengerjakan dengan setengah hati. Tidak terlihat bagaimana fokus menyelesaikan masalah dengan berfikir, akan tetapi lebih kepada bagaimana sikap dongkol dan menggerutu serta bahkan menyalahkan atasan yang memberikan tugas kepada mereka. Disinilah kehilangan kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berfikir.
Bertolak belakang dengan karyawan yang dengan senang hati menerima penugasan dari perusahaan sehingga mereka bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berfikir dengan tenang. Disaat mendapatkan masalah, mereka akan berfikir kritis dengan bertanya, kenapa itu terjadi dan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut dengan berfikir kreatif dan inovatif. Lebih lagi kalau mereka mampu belajar untuk mendapatkan solusi atas masalah yang dihadapi.
Hal ini akan terus terjadi dalam diri setiap karyawan yang menganggap permintaan atau penugasan perusahaan itu sebagai sebuah peluang untuk meningkatkan kemampuan berfikir dengan cara belajar mencari solusi dan bahkan terus mengembangkan ide-ide untuk memecahkan masalah tersebut dan membuat inovasi sehingga akhirnya masalah tersebut bukan lagi hanya sebagai peluang untuk tetapi sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri dan perusahaan.
Oleh karena itu, bagi manajemen perusahaan, berdasarkan temuan selama ini, didapatkan bahwa banyak manajemen perusahaan yang belum fokus mengembangkan kemampuan berfikir kawryawan mereka. Pengembangan masih terbatas pada hard skill yang bisa diamati hasilnya dalam waktu singkat dan membuat kinerja nya langsung terasa. Hard skills yang berhubungan dengan keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia.
Pengembangan kemampuan berfikir ini sangat diperlukan oleh karyawan ditengah berkembangnya konsep corporate entrepreneurship dimana karyawan dituntut untuk bisa menghasilkan inovasi dalam perusahaan. Karyawan menjadi titik pusat pengembangan perusahaan saat ini dan tidak boleh lagi hanya mengandalkan beberapa orang saja untuk befikir kreatif dan inovatif. Tidak bisa lagi perusahaan mengandalkan karyawan hanya sebagai pekerja karena didalam konteks ekonomi berbasis pengetahuan ini, sangat diperlukankaryawan yang mampu berfikir.
Dampaknya? Tentu ketika karyawan selesai bertugas di perusahaan, akan memasuki masa pensiun, mereka sudah lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang terjadi di masa pensiun mereka. tantangan keuangan, keseehatan dan lain-lain yang pastinya membutuhkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, inovatif. Bila mereka sudah terbiasa menghadapi kondisi ini, akan lebih mudah mendapatkan kesuksesan dimasa pensiun.
Apalagi khususnya pada kondisi keuangan dan mereka mulai membangun usaha dimasa pensiun dengan konteks mereka sebagai pensiunpreneur. Berfikir kritis menjadi faktor penentu bagi pensiunpreneur dalam mendapatkan insight tentang masalah yang dihadapi konsumen serta kebutuhan konsumen yang berhubungan dengan bisnis yang mereka jalankan atau akan jalankan.
Kemudian, kemampuan berfikir kreatif dengan selalu mencari ide-ide yang dapat menyelesaikan masalah masyarakat. Kemampuan berfikir ini perlu dikembangkan oleh karyawan sehingga setiap masalah masyarakat menjadi peluang untuk bisnis mereka. Terakhir adalah berfikir inovatif dimana mampu mengembangkan ide-ide yang memecahkan masalah serta mendapatkan novelty atau kebaruan serta menghasilkan uang.

