Ajarkan karyawan untuk berinvestasi Kenapa karyawan perlu diajarkan untuk berinvestasi sejak awal mereka bergabung dengan perusahaan? Perta...
![]() |
| Ajarkan karyawan untuk berinvestasi |
Kenapa karyawan perlu diajarkan untuk berinvestasi sejak awal mereka bergabung dengan perusahaan? Pertanyaan yang menarik dan membuat saya berfikir tentang bagaimana sejatinya mendidik karyawan yang dapat memberikan manfaat buat diri mereka sendiri dan akhirnya bermanfaat untuk keluarga dan perusahaan. Masa iya? Ya iyalah karena itu berhubungan dengan bagaimana memberikan work life balance khususnya yang berhubungan dengan keuangan karyawan.
Hal ini tidak hanya berhubungan dengan kehidupan karyawan sebagai seorang karyawan saja, akan tetapi juga berhubungan dengan keuangan ketika mereka sudah selesai berstatus karyawan alias sebagai pensiunan dari perusahaan. Saya banyak menemukan bagaimana karyawan yang gagal mengelola keuangan sejak bekerja sampai dengan mereka pensiun dan tidak happy ending dimana mereka kerja 25 - 30 tahun dengan menikmati gaji dan fasilitas perusahaan, akan tetapi akhirnya mereka tidak tidak happy karena salah dalam pengelolaan uang.
Mau tau salah satu kesalahan dalam pengelolaan uang oleh para karyawan? Mereka tidak melakukan investasi sejak mereka bekerja dan ini berbahaya sekali ketika mereka terjebak dengan pola pikir orang menengah dalam kelola uang karena sudah menerima gaji tetapi menjadi konsumti karena uangnya digunakan untuk memenuhi keinginan dan bukannya kebutuhan. Karena gaji tidak cukup untuk keinginan, maka mereka juga terus melakukan aktivitas berhutang.
Pola pikir inilah yang membuat banyak karyawan yang gagal menjalani kehidupam kereka sampai dengan masa pensiun yang susah dalam keuangan dan tahu ngga, mereka kembali berhugutang dengan menggadaikan surat keputusan pensiun mereka ke berbagai lembaga keuangan pperbankan dan non perbankan. Klaau boleh dibilang, sebagian pensiunan masih menggadaikan sertifikat kepada lembangan keuangan tersebut.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan keterampilan karyawan tentang literasi keuangan dan bertampak kepada penetapan tujuan mereka untuk bekerja yaitu untuk mendapatkan uang dari gaji, bonus, insentif dan nantinya sebagian digunakan untuk berinvestasi. Sejatinya sebagian besar uang gajian tersebut digunakan untuk investasi sehingga ada pergerakan uang untuk menambah pendapatan mereka selama bekerja dan apalagi memasuki masa pensiun.
Oleh karena itu, financial freedom sudah menjadi kosa kata yang harus dipahami dan dimiliki oleh setiap karyawan yang bertujuan untuk mengelola uang mereka selama masih berstatus karyawan dan bahkan tata keloa uang gaji karyawan akan jauh lebih baik untuk diri mereka, keluarga dan berdampak kepada semangat kerja di perusahaan.
Saya punya pengalaman dimana teman saya seorang business owner untuk fashion dan beliau menyishkan sebagian kecil uang karyawan untuk dibelikan emas. jadi, setiap gajian karyawan, dengan persetujuan karyawan, gaji mereka disisihkan dan dititip ke istri teman saya tersebut dan setiap uang yang disisihan dibelikan emas untuk jangka waktu minimal satu tahuan dimana antara lebaran ke lebaran tahun berikutnya, emas yang sudah dibelikan tersebut diberikan kepada karyawan.
Percaya atau tidak, perubahan sangat mendasar yang ditemukan oleh teman saya tersebut terhadap karyawan mereka dimana karyawan menjadi semakin bersemangat bekerja. Semangat kerja terlihat ketika mereka menjalankan tugas dari perusahaan. Target bisa tercapai dan bahkan mereka berkomitmen dan tanggungjawab untuk setiap pekerjaan. Apalagi di akhir momen uang mereka akan dikembalikan dalam bentuk emas, mereka jadinya semakin senang.
Bagi teman-teman founder bisnis atau pun manajemen perusahaan, langkah ini perlu dipertimbangkan untuk memberikan edukasi kepada karyawan tentang berinvestasi yang pastinya menjadi ilmu baru dan membuat karyawan menjadi senang dan bahagian bekerja di perusahaan. Saya jadi teringat yaitu ketika perusahaan ingin menerapkan corporate entrepreneurship dimana karyawan diminta untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka di perusahaan.
Salah satu sumber berfikir kreatif dan inovatif tersebut ketika mereka memiliki ketenangan dalam berfikir dan salah satu faktor utamanya adalah keuangan. Pengeloaan keuangan karyawan menjadi sebuah kebutuhan saat ini untuk membuat perusahaan tumbuh dan berkembang.
investasi dari yang paling rendah resiko yaitu emas perlu menjadi penting untuk diajarkan kepada karyawan. Meskipun banyak yang bilang itu hanya menjadi penahan inflasi, akan tetapi menjadi sangat penting bagi karyawan untuk menyimpan uang dalam bentuk emas. Ini melatih mereka untuk berinvestasi uang nya meskipun dalam jumlah yang tidak banyak tetapi akan menjadi langkah awal dan menjadi besar untuk mereka sukses dalam keuangan.
Investasi lainnya adalah bagaimana mereka bisa dikenalkan dengan reksadana khususnya reksadana saham ataupun uang, dan menjadi pilihan untuk memulai mengenal saham. Inilah instrumen yang selanjutnya dipahami oleh karyawan dan mereka bisa memanfaatkan uangnya untuk berinvestasi pada saham yang aman untuk pilihan terbaik mereka. Value investor yang seringkali disampaikan oleh Warrent buffet bisa menjadi pilihan karyawan dalam pengelolaan uang mereka.
Saham-saham yang terbaik dalam artian saham perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus dan kinerja baik bisa jadi pilihan karyawan. Saya tertarik dengan saham ini karena bisa jadi pilihan investasi dan karyawan tidak perlu bekerja untuk mengelolanya sampai mengganggu pekerjaan. Bagi saya ini bisa menjadi pilihan manajemen untuk diajarkan kepada karyawan. Ini penting karena berhubungan dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan mempengaruhi kebiasaan karyawan dalam tata keloa uang.
Investasi di bisnis keluarga mereka juga bisa jadi pilihan dan bahkan ini akan mampu meningkatkan kemampuan berfikir karyawan. Demikian juga dengan bisnis orang tua mereka sehingga karyawan dapat belajar dan bahkan melatih sense of business mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari di perusahaan.
So, yuk,, mulai berfikir untuk menumbuhkembangkan diri karyawan dengan literasi keuangan dan akan membantu mereka untuk lebih sehat fikiran dan keuangan dan akhirnya berkontribusi jauh lebih baik kepada perusahaan.

