Karyawan Siap jadi Pensiun sejak awal kerja Menjadi pensiun itu bukan difikirkan lima tahun sebelum pensiun, akan tetapi lebih baik dari awa...
 |
| Karyawan Siap jadi Pensiun sejak awal kerja |
Menjadi pensiun itu bukan difikirkan lima tahun sebelum pensiun, akan tetapi lebih baik dari awal masuk kerja sudah terfikirkan bagaimana kondisi setelah pensiun. Kenapa ini saya sampaikan? Karena hakekatnya bekerja dengan perusahaan orang lain adalah bagaimana kita bisa mengumpulkan uang untuk membeli aset yang dapat bekerja sendiri dan menghasilkan uang untuk para karyawan yang nantinya mereka menjadi pensiun.
Banyak sekali perdebatan akan hal ini yang saya terima karena berhubungan dengan bagaimana nantinya seorang karyawan bekerja yang tidak bisa fokus karena sudah memikirkan status sebagai seorang pensiun. Banyak yang menentang pemikiran saya karena menganggap saya menghasut karyawan untuk tidak fokus bekerja dan malah mencari bisnis sampingan yang dapat menganggu mereka dalam bekerja untuk memberikan yang terbaik dari diri masing-masing.
Percaya ngga, kalau hal itu salah sama sekali. Yang saya maksud dengan mempertimbangkan kondisi pensiun adalah bagaimana saya mengajak karyawan untuk BERFIKIR DARI AKHIR atau START FROM THE END dimana karyawan itu sudah memikirkan kondisi mereka dimasa pensiun. Bukan berarti mereka diajak untuk "mendua" dengan membangun bisnis dimasa berstatus sebagai karyawan. Bukan sama sekali.
Yang saya tekankan adalah bagaimana seorang karyaran untuk mulai berfikir panjang dimasa pensiun dengan
Pertama, menetapkan tujuan akhir mereka bekerja adalah untuk mencapai financial freedom khususnya dimasa pensiun. Saya bisa simpulkan bahwa sebagian besar karyawan itu tidak pernah tahu tujuan mereka bekerja mengumpulkan uang untuk mencapai financial freedom. Mereka bekerja hanya untuk mendapatkan uang untuk kebutuhan rutin saja.
Orang seperti inilah yang akan susah dimasa pensiun dan tidak akan pernah berhenti mengejar uang sampai mereka pensiun. Perlu bukti? banyak sekali dimana setiap saya mengajar tentang pensiunpreneur, SIAPA TAKUT?... selalu saya dapati karyawan yang bermasalah dengan keuangan mereka. Telisik punya telisik, rupanya mereka tidak pernah tahu tentang tujuan akhir mereka bekerja yaitu financial freedom.
Konsep dimana seorang pensiun bisa hidup dari hasil investasi yang mereka sudah lakukan dan menjadi passive income dari hasil bisnis yang sudah dimulai sejak bekerja, hasil dari emas, hasil dari deviden saham yang dimiliki. Selain itu juga, dari royalti dan lain-lain. Berhagialah pensiun yang bisa hidup dari hasil investasi yang sudah dimulai sejak awal menjadi karyawan.
Kedua, memiliki mindset orang kaya dalam pengelolaan uang gaji ataupun pendapatan selama bekerja di perusahaan orang lain. Orang kaya kelola uang itu dengan mendapatkan penerimaan, 40% digunakan untuk kebutuhan dan sisanya digunakan untuk berinvestasi. Bisa dibayangkan bagaimana orang kaya itu memperlakukan uang mereka dan bukan untuk konsumsi. Kapan mereka menikmati uangnya untuk keinginan? Ketika investasinya sudah berhasil mendatangkan uang dan uang tersebut dipakai untuk menyenangkan diri mereka.
Inilah yang sangat membedakan dengan orang miskin ataupun orang menengah kelola uang. karyawan yang bermindset orang miskin akan selalu menggunakan uang dari gaji untuk memenuhi keinginan dengan bersifat konsumtif. Beli baju baru, sepatu baru, jam baru, hp baru, motor baru, mobil baru seiring peningkatan gaji mereka. akibatnya, uang gajian hanya lewat saja.
lebih parah lagi karyawan yang bermental orang menengah dimana mereka tidak hanya plus plos dalam kelolaan uang, tetapi sampai berhutang sehingga membuat mereka harus bayar hutang dari gaji yang didapat setiap bulan. Pay later, pinjol, kartu kredit, pinjaman ke koperasi adalah beberapa hal yang mereka lakukan dan ini membuat kehidupan mereka bermasalah. Stress dan tidak bisa tenang dalam bekerja.
Ketiga, melakukan money management selama bekerja sebagai seorang karyawan di perusahaan orang lain. Karyawan mulai concern dengan keuangan mereka dimasa berstatus karyawan dengan melakukan budgeting atas keuangan menggunakan rumus 50: 30: 10: 10. Rumus ini menjadi sangat penting karena akan menentukan pola pikir dalam mendapatkan uang yaitu dua kali dari pengeluaran untuk kebutuhan selama satu bulan.
50% itu adalah kebutuhan bulanan, bukan keinginan yaaa .. disinilah karyawan mulai berdamai dengan diri sendiri dengan berkorban untuk tidak membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Untuk menjadi kaya itu perlu pengorbanan dan perjuangan. Berhemat adalah cara terbaik untuk mengelola kebutuhan tersebut.
30% dari total pendapatan yang berasal dari dua kali pengeluaran bulanan itu digunakan untuk memenuhi cicilan hutang kalau masih ada dan juga untuk investasi. Ingat, hutang harus segera dilunasi karena itu menjadi masalah bagi karyawan. Saya punya cerita dimana karyawan yang punya hutang sejak mereka awal bekerja, tidak akan pernah berhenti dan jadi siklus setan yang akan tetap berhutang sampai mereka pensiun.
Adapun investasi dari 30% tersebut harus dilakukan secara konsisten. Jangan pernah berhenti untuk berinvestasi meskipun sedikti. Investasi untuk diri sendiri berupa belajar pengetahuan dan skills yang bisa dijual dan dibutuhkan pasar, jejaring. Investasi berupa aset yaitu bisnis yang kita jalankan, emas, saham, property, surat utang negara dan lain-lain. Juga investasi akhirat dengan memberikan sedekah, infaq dan lain-lain. Insya Allah, dengan investasi diri, aset dan akhirat akan dapat membuat rejeki kita bertambah.
10% dari total pendapatan dari dua kali kebutuhan itu digunakan untuk tabungan dan ini wajib. Tabungan untuk pendidikan anak, ibadah, rumah dan jalan-jalan adalah beberapa bentuk tabungan yang harus dilakukan. Menabung dari uang yang dipisahkan dan bukan dari uang sisa adalah penting untuk menjadi perhatian setiap karyawan.
10% dari total pendapatan dari dua kali kebutuhan untuk dana darurat yaitu dana yang dipisahkan untuk keperluan mendesak dan menjadi alat bantu ketika mendapatkan masalah secara mendadak. Percaya atau tidak, total dana darurat itu 6 - 12 kali kebutuhan dan minimala 10 juta rupiah. Penting bagi karyawan untuk mempersiapkan uang ini agar tetap aman dan tenang dalam kehidupan ketikan menghadapi masalah.
Ketiga hal ini perlu menjadi perhatian bagi para karyawan yang masih berstatus bekerja di perusahaan orang lain karena ini akan membantu mereka mendapatkan kebahagiaan dimasa pensiun itu sendiri. Dengan masa kerja 25 sampa 30 tahun, uang dari bekerja dapat bertumbuh seperti halnya pohon yang ditanam sejak kecil dan pohon tersebut akan besar dan berbuah.
Inilah filosofi yang sejatinya seorang karyawan miliki dimana mereka sudah memiliki money management yang baik sejak awal bekerja di perusahaan orang lain. Dengan investasi yang konsisten mulai dari yang kecil, tabungan pendidikan, ibadah sampai dengan rumah serta dana darurat, selain hati tenang selama bekerja juga akan mendapatkan hasil yang luar biasa berupa hasil investasi dimasa pensiun.
Nah, inilah hakekatnya seorang karyawan yang mencapai financial freedom dimasa pensiun dimana mereka bisa hidup dari hasil investasi yang sudah ditanam selama 25 sampai 30 tahun ketika berstatus karyawan. Bisa jadi uangnya bisa mencapai empat milyar rupiah dimasa pensiun dan dengan investasi yang memberikan hasil 10% setahun, sudah bisa memberikan hasil 400 juta/tahun dan dibagi 12 lebih dari 30 jutaan setiap bulan.
Tertarik untuk benar-benar bisa mengelola uang atau money management selama berstatus sebagai karyawan?
