Entah kenapa, beberapa waktu ini saya sangat konsen membahas hutang yang menjadi salah satu penyebab founder bisnis gagal dalam menjalankan...
Entah kenapa, beberapa waktu ini saya sangat konsen membahas hutang yang menjadi salah satu penyebab founder bisnis gagal dalam menjalankan peran mereka dalam menjalankan bisnis secara optimal. Hutang itu membuat founder bisnis tidak bisa fokus memikirkan bisnis dan membuat bisnis nya menjadi hancur. Banyak contoh yang terjadi saat ini dimana founder bisnis membuat bisnisnya terjebak dan bahkan hancur lebur.
Mau bukti? lihat saja bagaimana founder bisnis mulai dari usaha mikro, kecil, menengah dan kecil serta b besar. Perusahaan yang dibangun dari awal rintisan dengan pengorbanan yang luar biasa, dengan mulai modal sendiri, kerja sendiri, produksi sendiri, pasarin sendiri, kelola uang sendiri. Seiring berjalannya waktu, semakin besar dengan dukungan banyak karyawan dan fasilitas yang luar biasa sehingga mampu membuat bisnisnya besar.
Hutang itu kalau tidak dikelola dengan baik akan membuat diri dan usaha hancur karena ada cost of capital alias bunga yang harus dibayarkan terus menerus. Bunga tersebut akan semakin membesar ketika founder bisnis gagal melakukan pembayaran atas hutang yang sudah diambil nya dan hukum compound effect atas bunga juga terjadi. Sakit? tentu saja iya karena hutang yang awalnya sedikit, akan terus bertambah menjadi bukit.
Salah satu hutang yang dilakukan oleh founder bisnis untuk diri mereka melalui pinjaman online. Saya pernah ketemu dengan salah seorang founder bisnis yang awalnya pinjam lewat salah satu aplikasi pinjaman online. Tetapi, karena manajemen hutangnya tidak bagus, money management tidak jalan, dia tidak bisa bayar hutang tersebut. Inilah mulai bencana untuk dirinya sendiri. Apa yang dia lakukan? Ambil uang usaha sehingga cashflow perusahaan jadi terganggu.
Ada lagi tindakan yang lebih ekstrim yaitu belanja dengan menggunakan model pay later yang pastinya membuat founder bisnis itu mudah sekali melakukan pinjaman uang kepada pihak ketiga. Sejatinya itu adalah hutang tetapi tidak disadari oleh para founder itu sendiri. Pay later untuk beli berbagai keperluan diri dan keluarga dan tanpa disadari itu adalah hutang yang menggunung.
Bagaimana menutupi hutang? dengan berhutang kembali sehingga bukannya menyelesaikan masalah, tetapi malah menambah masalah bagi para founder bisnis tersebut. hutang ditutup dengan hutang kembali dengan bunga yang berbeda-beda dan tambah terus yang harus dibayar oleh para founder bisnis.
Oleh karena itu, perlulah seorang founder bisnis melalukan manajemen hutang dengan baik karena itu akan membantunya menyelesaikan masalah tentang hutang ini.
Pertama adalah melakukan planning atau perencanaan atas penyelesaian hutang tersebut. Analisis terhadap hutang, jumlah hutang, jenis-jenis hutang sampai dengan penetapan tujuan untuk penyelesaian hutang. Ini penting untuk dilakukan oleh para founder bisnis yang terlilit hutang. Yang jelas, tujuan bebas hutang adalah yang paling utama bagi founder bisnis. Barulah menetapkan waktu penyelesaian hutang, kesanggupan berapa membayar hutang.
Kedua adalah pengorganisasian sumber daya untuk melunasi hutang. Sumber daya yang dimaksud adalah aset yang dapat digunakan untuk melunasi hutang tersebut. Hal ini dapat juga dilakukan dengan menjual asset yang ada sehingga hutang bisa lunas. Demikian juga dengan pengelolan waktu, tenaga dan fikiran untuk menyelsaikan hutang.
Ketiga adalah menjalankan rencana untuk penyelesaikan hutang. Diperlukan disiplin untuk membayar hutang tersebut. Demikian juga tidak konsumtif lagi dalam menggunakan uang sampai dengan bagaimana mencari tambahan uang untuk membayar hutang. Disiplin, fokus, kerja keras dan cerdas untuk memcari uang sampai dengan tidak boros, tidak konsumtif adalah point utama dalam menyelesaikan hutang.
Adapun secara agama, terus meminta ampun kepada Allah SWT. Selain itu, ikhlas menerima keadaan dan beryukur kepada Allah, dikasi ujian dengan hutang tersebut. Jangan lupa sholat tepat waktu dengan berjamaan di lima sholat tersebut ditambah dengan sholat tahajjud, sholat qobla subuh, baca Alquran surat alwaqiah, lanjut sholat dhuha dan bersedekah.
Keempat, lakukan evaluasi atas pembayaran hutang tersebut karena penting untuk melakukan evaluasi agar bisa dilakukan perbaikan terus menerus. Bagi founder bisnis, pembayaran hutang ini menjadi sebuah hal yang wajib agar bisa menyelesaikan masalah hutang dan membuat diri mereka bisa hidup dengan tenang.
Inilah manajemen hutang yang harus dilakukan oleh para founder bisnis sehingga hutang pribadi mereka dapat selesai dan bisa membuat diri mereka fokus pada pencapaian tujuan bisnis itu sendiri yang pada hakekatnya adalah financial freedom melalui bisnis tersebut. Diperlukan ketenangan tanpa hutang yang membuat founder bisnis mengembangkan ide-ide kreatif untuk bisnis mereka dan membuat bisnis mereka unggul dibanding pesaing.
Oleh karena itu, yuk founder bisnis untuk mulai fokus menyelesaikan hutang yang sudah terlanjur dibuat dan berkomitmen untuk memperbaiki diri sehingga bisnisnya dapat tumbuh dan berkembang dengan ketenangan fikiran yang bebas hutang.

