Banyak sekali founder bisnis yang tidak memahami lingkungan bisnis yang berada di dalam dan diluar perusahaan setiap founder bisnis. Mereka ...
Banyak sekali founder bisnis yang tidak memahami lingkungan bisnis yang berada di dalam dan diluar perusahaan setiap founder bisnis. Mereka lebih fokus pada aktivitas bisnis rutin yang berada dalam lingkungan bisnis khususnya pada bagian operasi atau proses bisnis yang terjadi dalam perusahaan masing-masing. Bahkan proses bisnis yang menjadi konsen utamanya adalah berhubungan dengan produksi.
Bisa dibayangkan bagaimana kesalahan para founder bisnis yang hanya fokus pada bagian pembuatan atau produksi produk mulai dari bahan baku menjadi barang setengah jadi ataupun barang setengah jadi. Tentu hal ini membuat aktivitas menjadi sangat terbatas bagi para founder bisnis. Fokus yang hanya pada salah satu bagian aktivitas bisnis yang akan membuat cara pandang mereka menjadi sangat terbatas terhadap bisnis itu sendiri.
Padahal, esjatinya para founder bisnis memiliki cara berfikir yang lebih luas dimaan tidak hanya pada bagian produksi saja, tetapi proses bisnis, pemsaran, operasi dan sumber daya manusia dalam perusahaan masing-masing. Belum lagi lingkungan eksternal bisnis yaitu lingkungan eksternal mikro yang terdiri dari konsumen, pesaing, distributor dan supplier. Apalagi lingkungan eksternal makro yang berhubungan dengan politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi sampai dengan lingkungan geografi dan hukum.
Hal ini sangat realistis bagi setiap founder bisnis dimana mereka hanya fokus pada aspek produksi yang dianggap sebagai sebuah proses bisnis. Akibatnya? Cara pandang yang sangat terbatas membuat pemahaman mereka terhadap bisnis menjadi salah besar sehingga membuat keputusan yang tidak efektif dan efisien dalam bisnis.
Sejatinya seorang founder bisnis memahami lingkungan bisnis yaitu segala sesuatu yang berada di dalam ataupun luar perusahaan yang mempengaruhi perusahaan berupa peluang atau ancaman, kekuatan atau kelemahan. Hal ini juga disebut dengan VUCA atau volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity. Atau dalam bahasa lainnya adalah lingkungan bisnis yang selalu berubah, tidak pasti, tidak bisa dikontrol dan mengalami turbulensi.
Nah, disinilah seorang founder bisnis bisa mengoptimasi kekuatan dan peluang dalam konteks strategi bisnis. Hal lainnya adalah bagaimana mereka mengoptimasi kekuatan untuk meminimalisir ancaman yang berasal dari lingkungan ekstenral bisnis. Demikian juga mengoptimasi peluang untuk menutup kelemahamn. terakhir adalah bagaimana meminimalisir ancaman dan juga kelemahaman yang ada dalam perusahaan.
Nah, inilah yang harus benar-benar dipahami oleh para founder bisnis terhadal lingkungan bisnis, baik internal ataupun eksternal yang dapat membuat para founder bisnis memilih strategi yang paling tepat bagi perusahaan mereka. Pilihan strategi ini yang menentukan posisi pasar mereka masing-masing sehingga perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan atau sustainable competitive advantage yang memang menjadi target para founder bisnis dalam menjalankan bisnis mereka.
Oleh karena itu, founder bisnis memang perlu memahami lingkungan bisnis dengan baik berdasarkan pada data dan fakta yang ada sebagai dasar informasi yang berhubungan dengan lingkungan bisnis tersebut. Dari konteks ini, sejatinya founder bisnis perlu mulai membaca berita dari koran ataupun majalah ataupun internet. Demikian juga dengan podcast, laporan bisnis, televisi, radio dan lain-lain yang dapat memberikan informasi bagi para founder bisnis.
Dalam konteks ini, knowledge management atau manajemen pengetahuan perlu dipahami dan dikerjakan oleh para founder bisnis. Manajemen pengetahuan berhubungan dengan bagaimana mereka melakukan perencanaan, pengorganisasian, menjalankan dan juga kontrol atas informasi yang berhubungan dengan lingkungan bisnis itu sendiri.
Ada beberapa tahapan dalam manajemen pengetahuan yang diterapkan oleh para founder bisnis. Tahapan tersebut berhubungan dengan tahapan dimana founder bisnis bisa mengelola informasi lingkungan bisnis.
1. Create pengetahuan dari informasi lingkungan bisnis. Sejatinya founder bisnis bisa menciptakan pengetahuan dengan membaca berita, mendengarkan berita sampai dengan laporan yang dibuat oleh berbagai pihak terkait. Informasi tersebut akan sangat berguna bagi founder bisnis dan stakeholders yang berhubungan dengan bisnis masing-masing.
2. Structure pengetahuan yang didapat. struktur pengetahuan yang dimaksud dengan model 5W + 1H yang seringkali dibuatkan untuk membuat orang paham dengan baik tentang lingkungan bisnis tersebut sehingga dapat mempermudah orang paham.
3. Share pengetahuan tentang lingkungan bisnis yang didapat. Para founder bisnis perlu membagikan berbagai pengetahuan lingkungan bisnis untuk para pembuat keputusan bisnis dalam perusahaan mereka masing-masing.
4. Apply atau terapkan pengetahuan tentang lingkungan bisnis tersebut terhadap bisnis itu sendiri. Dalam hal ini informasi tentang lignkungan bisnis akan digunakan dalam analisis SWOT sehingga dapat membuat pilihan strategi terbaik.
Disinilah pentingnya seorang founder bisnis perlu memahami lingkungan bisnis dengan baik dan memanfaatkan knowledge management atau manajemen pengetahuan untuk bisa mengoptimasi peluang dan kekuatan dalam bisnis.

