Tahu ngga kalau banyak founder bisnis itu tidak tahu cara memenangkan persaingan dalam bisnis yang mereka jalankan? hmmm.. perjalanan saya s...
Tahu ngga kalau banyak founder bisnis itu tidak tahu cara memenangkan persaingan dalam bisnis yang mereka jalankan? hmmm.. perjalanan saya sejak tahun 2012 bersama founder bisnis yang rata-rata pelaku usaha dengan skala UMKM tidak mengetahui ini dengan baik sehingga mereka tidak bisa memenangkan persaingan dibisnis yang sudah mereka geluti tidak hanya dalam hitungan tahun, tetapi juga dalam hitungan puluhan tahun.
Bagi saya, hal ini adalah pekerjaan rumah yang paling besar sebagai seorang mentor bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang banyak sekali di Jawa barat. Kenapa demikian? karena ini bicara mindset dan kompetensi dari seorang founder bisnis dalam menjalankan dan bahkan menumbuhkembangkan bisnis ditengah perubahan lingkungan bisnis khususnya lingkungan persaingan yang dipenuhi oleh pemain bisnis yang memproduksi produk yang sama dan menyasar pasar yang sama.
bila ditelaah lebih dalam tentang bagaimana sikap founder bisnis terhadap persaingan ini, rasanya saya melihat pada hal-hal mendasar dari seorang founder bisnis dalam melihat usaha mereka ditengah persaingan dan juga bagaimana menyikapi persaingan sampain dengan kompetensi mereka dalam menghadapi persaingan tersebut.
Pertama, mindset founder bisnis tersebut terhadap persaingan yang terjadi pada bisnis mereka masing-masing
kedua, pengetahuan mereka terhadap persaingan yang rendah. Hal ini terjadi karena founder bisnis yang menganggap bisnis mereka bisa jalan begitu saja dan tidak ada pesaing yang akan mengalahkan mereka sehingga membuat founder bisnis naif dengan bisnis yang mereka jalankan.
Ketiga, keterampilan dalam menerapkan strategi yang tidak dimiliki oleh para founder bisnis. Tentu hal ini sangat merugikan bagi founder bisnis karena mereka terbatas keterampilan danini disebabkan oleh ketidaktahuan tentang bagaimana menjalankan strategi.
Keempat, sikap terhadap persaingan. Hal ini berhubungan dengan bagaimana founder bisnis yang memberikan respon yang negatif terhadap persaingan itu sendiri dan berdampak pada bagaimana mereka tidak mempersiapkan strategi menyikapi pesaing tersebut.
Kelima, tidak menjalankan strategi bisnis untuk memenangkan persaingan. Bisnis mereka jalan seperti biasa aja dan tidak ada strategi. Hal ini salah besar dan akan berdampak kepada bisnis para founder bisnis.
Kelemahan dari para founder bisnis ini membuat para founder bisnis tidak merasa bahwa bisnis mereka itu tidak mendapatkan ancaman dari para pesaing sehingga mereka menjalankan bisnis dengan konsep biasa aja dan malah menjadi naif. Mereka lebih cuek dengan kondisi persaingan tersebut dan terus menjalankan bisnis apa adanya. Padahal, kondisi ini membuat bisnis mereka terancam dengan program yang dijalankan oleh pesaing.
Konsumen bisa pindah kepada pesaing dan bahkan daya saing perusahaan menjadi turun dan membuat usaha para founder bisnis menjadi rugi. Disinilah founder bisnis mulai untuk berubah dan menjadikan salah satu kompetensi dasar. Oleh karena itu, founder bisnis perlu
Pertama, merubah mindset nya bahwa bisnis itu seperti peperangan dimana ada pesaing yang memperebutkan konsumen dan oleh karena itu, dalam mindset ditegaskan bahwa setiap founder bisnis harus bisa memenangkan persaingan dengan menerapkan strategi dan setiap saat harus benar-benar unggul agar tetap menjadi pilihan utama konsumen.
Kedua, meningkatkan kompetensi knowing how to compete. Hal ini perlu dilakukan dengan mengikuti pelatihan ataupun belajar dengan para senior untuk bisa menyusun strategi dengan baik agar bisa mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan
Ketiga, memilih dan menjalankan strategi perusahaan untuk bisa memenangkan persaingan bisnis saat nii dan yang akan datang. Banyak founder bisnis yang tidak memilih strategi yang salah satunya adalah strategi differensiasi atau cost leadership ataupun fokus differensiasi atau fokus cost leadership sesuai dengan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan itu sendiri.
Strategi yang dipilih tersebut dijalankan dengan menyusun program marketing, operation, keuangan dan sumber daya manusia dengan konteks strategi yang sudah dipilih. Program-program tersebut harus mendukung pencapaian visi dan misi serta tujuan bisnis dan sesuai dengan strategi bisnis yang dipilih. artinya, program tersebut merupakan turunan dari strategi.
Setelah itu, disusun budget untuk mendukung jalannya program yang sudah ditetapkan karena dalam konteks bisnis, seluruh program pasti berhubungan dengan anggaran dan harus disiapkan oleh para founder bisnis. Ada kesalahan founder bisnis yang tidak menyiapkan anggaran pendukung bagi program yang sudah mereka tetapkan dalam kerangka strategi bisnis. Akhirnya, tentu program tidak bisa dijalankan dengan baik.
Yang tidak kalah penting adalah bagaimana founder bisnis membuat standard operating procedures alias SOP yang harus dibuat untuk seluruh program dan kegiatan di perusahaan. Inilah esensi dari sistem manajemen perusahaan yang harus disiapkan oleh founder bisnis agar bisa membuat bisnisnya berjalan dan tumbuh berkembang dalam jangka panjang.
Inilah esensi dari bagaimana seorang founder bisnis yang memiliki kompetensi knowing how to compete atau bagaimana sejatinya founder bisnis bisa memenangkan persaingan bisnis yang terjadi pada bisnis mereka masing-masing.
