Sedih sekali mendengar cerita seorang pensiunan yang uang pensiunnya dilarikan oleh partner bisnis yang mengajak beliau untuk memulai bisnis...
Sedih sekali mendengar cerita seorang pensiunan yang uang pensiunnya dilarikan oleh partner bisnis yang mengajak beliau untuk memulai bisnis dimasa pensiun. Tahu ngga? Uang yang dilarikan tersebut tidak sedikit jumlahnya dan itu merupakan uang pesangon dari tempat kerja yang sejatinya diperuntukkan bagi keuangan dimasa pensiun dan digunakan untuk biaya hidup.
Diawal kerjasama, mitra nya tersebut sangat semangat menawarkan kerjasama dan menjanjikan hasil kerja yang dapat menguntungkan daripada uang pesangon tersebut. Dengan rencana bisnis yang dibuat secara detail dan apik serta memberikan bukti hasil yang sudah dicapai oleh beberapa pensiunan dari kerjasama tersebut untuk memperkuat keyakinan bahwa kerjasama tersebut memang menguntungkan.
Hmmm.. saya jadi teringat bagaimana modus orang-orang yang sangat konsen kepada calon pensiun dimana mereka memiliki profile setiap calon pensiun tentang diri dan keluarga sehingga dapat disimpulkan mereka memiliki data yang cukup tentang calon pensiun tersebut. Jadi, dengan informasi tersebut, mereka memiliki cukup data dan informasi tentang calon pensiun dan menawarkan pola kerjasama yang bisa mempengaruhi calon pensiun.
Singkat cerita, terjadilah kerjasama dan calon pensiun tersebut menyerahkan sejumlah uang dari uang pensiun tersebut kepada mitra bisnis. Kenapa ini terjadi? Karena calon pensiun tersebut sudah terpengaruh dengan rayuan mereka. Disini mulai turun logika menjadi emosi dan bahkan menjadi seolah-olah terhipnotis oleh ucapan mereka.
Ketika uang diserahkan kepada mereka, inilah akhir kondisi keuangan para pensiun. Hal ini banyak sekali terjadi sehingga lepas sudah keuangan yang awalnya dianggarkan untuk kehidupan dimasa pensiun bersama istri dan anak-anak serta cucu, akan tetapi diserahkan kepada orang yang tidak bertanggungjawab.
Nah, bagi para calon pensiun, hati-hati dengan orang-orang yang mengajak kerjasama bisnis karena itu akan merugikan calon pensiun. Niat hati untuk mendapatkan lima sehat yaitu sehat fikiran, sehat rohani, sehat sosial, sehat fisik dan sehat ekonomi, tetapi malah merugi. Oleh karena itu, jangan percaya dengan orang lain untuk masalah uang yaa.. benar-benar kunci uang tersebut untuk diri sendiri dan untuk keluarga dimasa depan.
Hal ni diajarkan di Financial Literacy Academy tentang literasi keuangan pribadi dan perusahaan sehingga menjadi cara untuk meningkatkan keuangan setiap orang, khususnya para pensiunpreneur. Bila ada yang ingin dikonsultasikan, silahkan hubungi wa 0811 1111 2585