Berfikir dan Bertindak Cepat Saya teringat dengan konsep yang ada di dimensi mindset kewirausahaan yang sudah saya teliti dalam disertasi...
Berfikir dan Bertindak Cepat |
Saya teringat dengan konsep yang ada di dimensi mindset kewirausahaan yang sudah saya teliti dalam disertasi waktu kuliah S3 dulu. Dimensi mindset yang memang sangat penting bagi seorang entrepreneur, hanya saja, konteksnya sekarang adalah intrapreneurship dimana karyawan yang memang harus memiliki mindset kewirausahaan dalam konteks corporate entrepreneurship.
Salah satu dimensi mindset tersebut adalah berfikir dan bertindak cepat dimana seorang karyawan dituntut untuk hal ini karena berhubungan dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah, tidak pasti, tidak bisa dikontrol dan mengalami turbulensi. Jadi, inilah kenapa dalam konsep corporate entrepreneurship itu ada dua hal yaitu strategic management dan entrepreneurship.
Bagi perusahaan yang terlambat dalam berfikir, akan berdampak kepada resiko yang akan mereka alami. Speed up adalah konsep yang ditawarkan dalam berstrategi saat ini selain konsep adaptability dan kedua konsep ini menuntut entrepreneur untuk berfikir dan bertindak cepat. Tidak pedulu posisi mereka apa karena baik karyawan ataupun manajemen dituntut untuk melakukan hal ini.
Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi karyawan untuk tidak berfikir cepat dan bertidak lambat karena menyangkut keberadaan perusahaan yang memang harus mencapai sustainable competitive advantage atau keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini menjadi prasyarat bagi setiap business owner untuk menekankan pada karyawan dan manajemen.
Ada lima hal yang perlu dilakukan untuk memperkuat karyawan dan manajemen untuk bisa berfikir dan bertindak cepat, yaitu
1. Mengetahui konsep berfikir
Ini penting untuk dipahami oleh setiap manajemen dan karyawan terlebih dahulu karena berhubungan dengan apa itu berfikir. Bagi saya, berfikir itu adalah bagaimana kita menggunakan akal fikiran untuk menyelesaikan masalah. Jadi, akal fikiran ini digunakan baik karena hakekatnya Allah SWT memberikan kita akal untuk berfikir dengan cara bertanya untuk mencari jawaban yang benar.
2. Tujuan berfikir
Nah, karena manusia itu diberikan akal untuk berfikir, tujuannya jelas untuk mencari sebuah kebenaran dan itu biasanya berasal dari masalah yang dihadapi. Perlu dipahami kita hidup menghadapi banyak masalah dan sejatinya masalah itu harus diselesaikan.
3. Jenis dan Tool untuk berfikir
Perlu memahami jenis berfikir yaitu critical thinking, creative thinking, innovative thinking, system thinking, strategic thinking, inductive thinking, deductive thinking dan scientific thinking. Dalam jenis-jenis ini melekat tool yang bisa digunakan seperti mind mapping, six thinking hat, design thinking dan lain-lain.
4. Dukungan data dan analisis
Kemampuan berfikir nya tidak akan pernah berkembang kalau tidak dikdung oleh data dan melakukan analisis. Sensitiftas atas apa yang sedang terjadi dilapangan dan juga melakukan analisis menjadi kunci sukses bagi setiap karyawan.
5. Latihan dan lakukan perbaikan
Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini harus dilakukan secara berulang-ulang dan dilatih yaa. Tidak akan pernah bisa berkembang kalau tidak dilatih dan lakukan perbaikan. Yang tidak kalah penting, untuk bisa melakukan hal ini, perlu ada mentor untuk membantu karyawan dan business owner perlu menjadi mentor.
Mau menerapkan corporate entrepreneurship di perusahaan teman-teman? Silahkan komen and share dan kontak 0811 1111 2585 atau kunjungi www.Drmerizahendri.com ig/fb @merizahendri ig @mystrabiz
#strategicentrepreneurship
#corporateentrepreneurship
#strategicmanagement
#entrepreneurship
#intrapreneurship
#corporateventuring
#thinkingability
#criticalthinking
#innovativethinking
#strategicthinking