Hari ini tanggal 2 Januari 2018 dan sudah memasuki hari kedua di tahun 2018 yang baru saja meninggalkan tahun 2017. Perayaan tahun baru y...
Hari ini tanggal 2 Januari 2018 dan sudah memasuki hari kedua di tahun 2018 yang baru saja meninggalkan tahun 2017. Perayaan tahun baru yang dilakukan oleh banyak orang, baik dengan mudik, berlibur ke tempat wisata sampai dengan melakukan muhasabah serta berzikir di mesjid adalah beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang ingin mempersiapkan berbagai hal sehubungan dengan tahun baru 2018.
Sebagai seorang pensiupreneur, tentu hal ini menjadi penting dalam konteks bisnis yang dijalankan selama ini ataupun bagi para calon pensiunpreneur yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalankan bisnis. Ketika berstatus sebagai seorang karyawan, tentu makna tahun baru tidak sedalam ketika menjadi seorang pensiunpreneur karena dengan status sebagai karyawan, maka belum bertanggungjawab dalam memikirkan sisi strategis perusahaan.
Kenapa demikian? Karena masih ada direksi yang menjalankan perusahaan dan bertanggugjawab atas jalannya perusahaan dalam konteks strategic management. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena demikianlah posisi yang diduduki oleh direksi dan tugas mereka adalah berfikir strategic. Berbeda halnya sekarang karena para pensiunpreneur adalah Chief Executive Oficer (CEO) bagi perusahaan yang mereka jalankan dan kembangkan.
Oleh karena itu, sebagai seorang pensiunpreneur, sudah sepatutnya memaknai tahun baru ini dengan cara yang sangat berbeda karena posisi nya sebagai sebagai CEO bagi bisnisnya. Hal pertama yang harus ditekankan adalah bagaimana mindset kewirausahaan atau entrepreneurial mindset sebagai seorang pensiunpreneur.
Dalam konteks ini, para pensiunpreneur harus bisa memperjelas visi bisnis yang dialankan. Tentu hal ini tidak terlalu sulit karena sewaktu menjadi karyawan, sudah paham tentang visi perusahaan. momentum tahun 2018, menjadi awal untuk mengevaluasi dan mempertajam visi yang kemudian dihubungkan dengan peluang yang ada dari lingkungan.
Yang kedua adalah bagaimana pensiunpreneur memperkuat sisi manajerial dari bisnisnya. Inilah salah satu keuggulan dari seorang pensiupreneur dimana mereka sudah miliki ketika berstatus sebagai karyawan. Self management, time management, stress management, sampai kepada financial management, marketing management, operational management, people management serta technology management.
Yang ketiga adalah bagaimana mengevaluasi lingkungan eksternal bisnis para pensiunpreneur khususnya dalam konteks optimasi peluang dan meminimalisir ancaman. Hal ini bisa berasal dari pesaing, konsumen, distributor dan supplier. Tentu juga tidak terlepas dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi.
Yang kelima adalah bagaimana pensiunpreneur menetapkan strategi inovasi agar mendapatkan competitive advantage yang pastinya tidak asing dengan para pensiunpreneur. Bagaimana dengan anda? Hmm… sudahkah siap memasuki tahun 2018 ini?