Salah satu pemberitaan yang sangat intens saat ini adalah bagaimana kenaikan harga beras dan juga rencana pemerintah untuk mengimpor bera...
Salah satu pemberitaan yang sangat intens saat ini adalah bagaimana kenaikan harga beras dan juga rencana pemerintah untuk mengimpor beras. Hanya saja, yang menjadi menarik adalah ketika ada komunikasi antara dua menteri yang berbeda, dimana satu menteri menyatakan bahwa stok beras aman, akan tetapi, menteri yang lain akan melakukan impor beras. Tentu ini membuat public bertanya-tanya karena berhubungan dengan kejelasan informasi di kabinet ini.
Sebagai seorang pensiunpreneur, tentu ada pelajaran yang perlu diambil. Idealnya, tentu tidak boleh ada perbedaan komunikasi antara pejabat dengan pejabat lain dalam satu organisasi karena ini akan membuat stakeholders bingung dan bahkan menimbulkan pertanyaan, ada masalah apa didalam organisasi. Sebaiknya, komunikasikan dulu dalam organisasi sehingga pesan yang disampaikan keluar dapat dimengerti oleh stakeholders dan memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi.
Adapun bagi pensiunpreneur, perlu meningkatkan kompetensi dalam berkomunikasi serta kualitas komunikasi antar anggota dalam perusahaan. Pertama, pensiunpreneur perlu memiliki mindset bahwa kemampuan komunikasi adalah kemampuan inti yang akan menentukan keberhasilan para pensiunpreneur dalam bisnisnya. Jangan anggap sepele tentang kompetensi komunikasi dalam bisnis. Setiap pensiunpreneur yang sukses, memiliki kompetensi,mulai pengetahuan, keterampilan serta skill yang mumpuni dalam komunikasi.
Kedua, pensiunpreneur mulai mengingat kembali pelatihan, ataupun pengalaman dalam berkomunikasi ketika menjadi seorang karyawan. pasti setiap pensiunpreneur ketika menjadi karyawan, pernah mendapatkan pelatihan tentang komunikasi. Lalu, menerapkan komunikasi dalam pekerjaan, baik lisan ataupun tulisan. Hal ini berhubugan dengan tacid knowledge yang dimiliki oleh pensiunpreneur dan menjadi keunggulan pensiunpreneur.
Ketiga, mendesain pola komunikasi para pensiunpreneur dalam bisnis masing-masing. Hal ini penting dalam membangun komunikasi diperusahaan mereka masing-masing. Keempat, menjalankan desain komunikasi diperusahaan.
Kelima, meningkatkan kemampuan diri dan tim dalam perusahaan dalam hal komunikasi. Hal ini penting karena berhubungan dengan pelaku dalam komunikasi itu sendiri yang menjadi key success factor dalam komunikasi. Mereka adalah sender dan juga receiver dalam konteks komunikasi.
Keenam adalah melakukan evauasi atas kegiatan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan, khususnya pada aspek hasil komunikasi. Kejadian dalam konteks beras disampaikan oleh menteri tadi kalau dievaluasi akan menggambarkan bahwa ada yang salah dalam komunikasi. Yang terakhir adalah bagaimana melakukan perbaikan dalam konteks komunikasi.
Inilah yang harus diambil sebagai pelajaran dalam bisnis para pensiunpreneur sehingga kejadian dalam kementrian tadi tidak terjadi. Bagaimana dengan anda? hmmm…