Inilah yang menjadi kunci keberhasilan seorang entrepeneur dalam berbisnis dengan konsumen. Maksudnya? Tanya seorang teman kepada saya ke...
Inilah yang menjadi kunci keberhasilan seorang entrepeneur dalam berbisnis dengan konsumen. Maksudnya? Tanya seorang teman kepada saya ketika menyatakan kalimat ini kepada beliau. Ada yang kurang jelas dibenak beliau rupanya tentang menjaga konsistensi berkomunikasi dengan konsumen. Padahal, konsep ini harus dipahami secara mendalam dan harus dilakukan terus menerus dalam rangka menumbuhkembangkan bisnis para entrepreneur.
Perlu dipahami lagi bahwa uang para entrepreneur itu adanya di konsumen karena yang sebenar-benarnya “bos” bagi perusahaan itu adalah konsumen. Mereka bisa memecat setiap orang dalam perusahaan, mulai dari direksi sampai leval paling bawah dengan cara membeli produk dari pesanig. Inilah kutipan yang disampaikan oleh Sam Walton, pemilik Wall Mart di Amerika. Jelas bagiamana posisi konsumen terhadap entrepeneur.
Konsumen itu tidak bisa tiba-tiba langsung menjadi konsumen dan bahkan puas serta loyal kepada entrepeneur. Ada satu benang merah yang harus diambil oleh para entrepeneur yaitu konsep komunikasi yang harus dijalankan dengan konsumen itu sendiri. Komunikasi yang menjadi bridging atau jembatan antara entrepeneur yang memiliki produk, baik berupa barang ataupun jasa dengan konsumen yang membeli produk entrepeneur tersebut.
Komunikasi secara sederhana adalah bagaimana menyampaikan data, fakta, pesan dari entrepeneur kepada konsumen dengan menggunakan media dan mengharapkan feedback dari konsumen. Ada konsep yang perlu dipahami tentang feedback yang diberikan oleh konsumen kepada entrepeneur yaitu berupa AIDA sampai puas dan membuat mereka loyal kepada para entrepeneur dalam mengkonsumsi produk entrepeneur tersebut.
AIDA yang selalu ditekankan yaitu attention berupa bagaimana entrepeneur bisa mendapatkan perhatian dari konsumen. Attention ini menunjukkan bagaimana komunikasi entreneuer memberikan feedback dari konsumen berupa mereka mulai menyadari akan keberadaan entrepeneur, bisnis mereka serta produk yang ditawarkan kepada konsumen tersebut. Attention ini adalah feedback tahap pertama yang diberikan oleh konsumen.
Demikian juga dengan interest atau daya tarik, desire berupa hasrat serta bertindak untuk membeli produk tersebut. selanjutnya adalah puas dan juga membuat mereka loyal kepada entrepeneur. Olehkarena itu, diperlukan konsistensi seorang entrepeneur dalam berkomunikasi dengan konsumen mereka karena konsumen juga seorang manusia yang memiliki persepsi yang selalu berubah. Belum lagi pengaruh dari pesaing yang selalu berusaha untuk mempengaruhi konsumen untuk berpindah kepada mereka. Pola-pola komunikasi yang digunakan juga semakin bervariatif digunakan oleh pesaing.
Konsistensi seorang entrepeneur dalam berkomunikasi akan menjadi boundaries atau pembatas bagi pesaing untuk mempengaruhi konsumen. Konsistensi ini juga kaan membuat kedekatan antara entrepeneur dengan konsumen akan semakin tinggi. Inilah yang harus diperhatikan oleh entrepeneur dalam membangun komunikasi dengan konsumen mereka.
Konsistensi ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal komunikasi yang rutin dengan konsumen. Kemudian pesan-pesan yang digunakan juga tetap berhubungan dengan layanan atau barang yang merupakan produk dari entrepreneur kepada konsumen. Penggunaan media juga konsisten oleh entrepeneur. so, seorang entepeneur yang memiliki bisnis dalam skala mikro maupun kecil, menengah dan besar, harus bisa menjaga konsistensi dalam berkomunikasi dengan konsumen mereka.