Malam ini, saya merasakan suatu pengalaman yang luar biasa sehubungan dengan penghargaan yang diberikan oleh stakeholder, khususnya medi...
Malam ini, saya merasakan suatu pengalaman yang luar biasa sehubungan dengan penghargaan yang diberikan oleh stakeholder, khususnya media cetak dan elektronik yang sudah bekerjasama dengan kami dalam membangun entrepreneurship di Jawa Barat dan Kota Bandung.
Apa yang didapat dari kejadian ini adalah bagaimana manfaat dari membangun merek pribadi atau personal branding yang dilakukan oleh setiap entrepreneur. Personal branding berhubungan dengan bagaimana setiap orang bisa membuat nama mereka baik dibenak setiap stakeholder sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi diri, khususnya entrepreneur.
Entrepreneur itu membutuhkan nama baik dalam berbisnis karena relevan dengan relasi yang harus dibangun dan networking serta kerjasama dengan berbagai stakeholders, seperti konsumen, pesaing, distributor dan juga supplier yang mempengaruhi kinerja bisnis entrepreneur secara keseluruhan dan berjangka panjang.
Membangun Nama Baik
Tantangan setiap entrepreneur dalam membangun nama baik itu luar biasa lho.... tidak gampang karena berhubungan dengan banyak hal. Diantaranya adalah, membangun nama baik itu membutuhkan jangka waktu yang tidak sebentar. Akan tetapi, butuh waktu yang lama sepreti lima atau bahkan sepuluh tahun. Nggak sebentar, kan?
Tentu bagi sebagian entrepreneur, hal ini akan sangat berat, akan tetpai, inilah yang saya sebut tadi bahwa jelas tidak sebentar untuk membangun nama baik tersebut. Oleh karena itu, bersabar.
Kedua, membangun nama baik tersebut harus terencana dan bertahap. Rencana yang baik akan menentukan keberhasilan seorang entrepreneur membangun nama baik tersebut. Ingat, orang yang gagal membuat rencana, artinya mereka merencanakan suatu kegagalan. Jelas, setiap entrepreneur harus membuat rencana untuk membangun mereka.
Ketiga, dalam nama baik, terkandung pesan utama yang harus ada dalam nama tersebut. Pesan utama ini akan menjadi pembeda antara nama mereka dengan orang lain. Sebagai contoh, meriza fokus kepada seorang yang berprofesi sebagai dosen dan pengusaha dalam bidang pendidikan. Hal inilah yang harus terus dipegang oleh setiap entrepreneur dalam membangun mereka tersebut. Jangan meluas kemana-mana sehingga tidak fokus.
Seorang entrepreneur dituntut untuk bisa membuat pesan utama dalam nama baik yang mereka pilih. Sangat naif seorang entrepreneur bila tidak memiliki pesan utama dalam nama mereka, apalagi meluas kemana-mana. Hal ini akan menjadi sia-sia dan tidak ada positioning dalam benak setiap stakeholder yang bisa membuat perbedaan antara entrepreneur dengan orang lain. Naif sekali kondisi ini bagi setiap entrepreneur.
Keempat adalah memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada, baik man, money, machine, methode, material, minute dan informasi dalam program membangun nama baik tersebut. sebagai contoh, man, itu relevan dengan orang-orang yang bisa membantu entrepreneur dalam membangun nama baik mereka. demikian pula dengan money dimana biaya juga perlu dikeluarkan agar bisa berpromosi kepada stakeholder secara efektif dan efisien. Demikain juga dengan sumber daya lainnya yang dimiliki oleh setiap entrepreneur.
Kelima, entrepreneur membuat program komunikasi nama baik mereka kepada stakeholders. Program komunikasi yang terintegrasi dapat membangun image yang tepat dibenak stakeholder yang pastinya sangat mempengaruhi stakeholders dalam berinteraksi.
Yang keenam adalah bagaimana entrepreneur perlu melakukan evaluasi atas program komunikasi dalam membangun nama baik mereka secara terus menerus agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Ini penting agar dapat diambil langkah perbaikan oleh setiap entrepreneur dalam membangun nama baik tersebut.
Inilah yang harus dilakukan oleh setiap entrepreneur untuk bisa memiliki nama baik yang bisa membuat orang menjadi percaya kepada mereka