“Tugas seorang entrepreneur yang paling berat adalah membuat keputusan...” inilah pelajaran yang sangat berharga yang didapatkan selama m...
“Tugas seorang entrepreneur yang paling berat adalah membuat keputusan...” inilah pelajaran yang sangat berharga yang didapatkan selama menjalankan bisnis dan bahkan menjadi seorang mahasiswa bisnis. Tugas ini menjadi sangat krusial karena keputusan tersebut tidak boleh keluar dari konsep TP = TR – TC atau total profit yang optimal harus dihasilkan dari Total Revenue yang dikurangi dengan Total Cost yang ada dalam setiap bisnis para entrepreneur tersebut.
Keputusan yang dibuat para entrepeneur akan menentukan kinerja perusahaan mereka. Banyak contoh para entrepeneur yang gagal dalam bisnis karena kesalahan dalam membuat keputusan bisnis mereka sehingga bisnisnya tutup alias bangkrut. Tentu hal ini tidak diharapkan oleh para entrepeneur.
Peran decisional
Dalam menjalankan decisional, ada empat peran yang dijalankan yaitu pertama entrepreneurial dimana peranan ini harus relevan dengan kreativitas dan inovasi sebagai karakteristik utama entrepeneur dalam membuat keputusan. Kedua adalah resources allocator. Dalam hal ini, entrepeneur harus bisa mengalokasikan sumber daya yang ada karena jelas, ciri sumber daya adalah terbatas dan tugas entrepeneur untuk mengoptimasinya agar bisa menjadi value dalam mencapai tujuan bisnis.
Ketiga adalah disturbance handler yaitu para manajer harus bisa mengelola setiap gangguan yang ada dalam perusahaan tersebut. Hal ini akan selalu terjadi dalam bisnis para entrepeneur karena suka tidak suka, lingkungan bisnis selalu berubah dan akan menjadi ancaman dan peluang bagi bisnis. Inilah yang membuat entrepreneur harus bisa mengelolanya dengan baik.
Keempat adalah negotiator yaitu peran yang harus dijalankan entrepreneur dalam konteks mereka harus melakukan transaksi dengan pihak ketiga atau third parties. Contohnya? Konsumen, supplier, distributor dan bahkan dengan pesaing. Demikian juga dengan para karyawan dalam perusahaan mereka. Konsep win-win solution harus diterapkan karena setiap pihak memiliki kepentingan yang berbeda, tetapi harus bisa ditemukan dalam konteks saling menguntungkan.
Oleh karena itu, entrepreneur harus bisa meningkatkan knowledge, skill dan attitude (KSA) mereka dengan cara belajar, berlatih dan bergabung dengan komunitas. Peran manajer ini akan bisa dirasakan ketika para entrepeneur menghadapi berbagai masalah bisnis mereka sehingga konsep 10.000 jam terbang yang dinyatakan oleh Malcom Galdwel akan melekat pada diri mereka.
Para entrepeneur harus bisa mengetahui, memahami, menghayati serta menjalankan peran sebagai decisional dalam perusahaan mereka sehingga bisa mencapai tujuan bisnis yaitu profit, people, planet, sustainability serta tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar....