UMKM harus jeli dan peka dengan perkembangan dan iklim bisnis, selain culture ada juga kegiatan-kegiatan yang bisa di maksimalkan ...
UMKM harus jeli dan peka dengan
perkembangan dan iklim bisnis, selain culture ada juga kegiatan-kegiatan
yang bisa di maksimalkan untuk melakukan penjualan produk umkm itu
sendiri. Salah satunya peluang pasar menghadapi Natal dan Tahun Baru.
Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha
Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan,
kenaikan permintaan selama momen Natal dan Tahun Baru sudah menjadi tren
setiap tahunnya.
"Kenaikan yang yang terjadi saat natal
dan tahun baru merupakan fenomena normal dan rutin, rata-rata
peningkatan tersebutn ada pada kisaran 10 sampai dengan 15% di
bandingkan biasanya.” Ujar Lukman
Dan menurutnya, produk umkm yang akan
banyak di buru konsumen menjelang natal dan tahun baru tidak akan jauh
dari produk makanan dan minuman.
Adapun industri makanan dan minuman nasional tumbuh 9,82 persen setara dengan Rp 192,69 triliun pada kuartal III 2016.
Direktur Jenderal Industri Agro
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto menjelaskan,
tingginya pertumbuhan industri makanan dan minuman di saat ekonomi
Indonesia tengah lesu terpicu masih tingginya permintaan masyarakat
kelas menengah ke atas untuk produk-produk tersebut.
Industri makanan dan minuman juga
mempunyai peranan penting dalam mendorong pertumbuhan industri nasional.
Panggah mencatat, industri tersebut memberi kontribusi terbesar dalam
mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas.
“Dengan pertumbuhan 9,82 persen, sektor
ini menopang sebagian besar industri non migas dengan pertumbuhan
mencapai 4,71 persen,” ungkap Panggah.
Sementara itu, sumbangan nilai ekspor
produk makanan dan minuman termasuk minyak kelapa sawit pada
Januari-September 2016 mencapai US$17,86 miliar.
Capaian ini membuat neraca perdagangan
masih positif bila dibandingkan dengan nilai impornya pada periode yang
sama sebesar US$6,81 miliar.
Dari sektor lain, seperti jasa dan
busana masih stabil dan tidak akan terlalu signifikan peningkatannya,
walau menurut Lukman untuk usaha di luar makanan dan minuman juga
pastinya akan mengalami peningkatan penjualan. Hanya saja tidak akan
terlalu signifikan di bandingkan produk makanan minuman.