Kondisi politik Indonesia beberapa hari ini semakin memanas dan secara nyata, terlihat pada berbagai tayangan media tentang bagaim...
Kondisi politik Indonesia beberapa
hari ini semakin memanas dan secara nyata, terlihat pada berbagai
tayangan media tentang bagaimana para pemimpin bangsa berdebat,
menyampaikan kritik antara pejabat, keukeuh dengan pendapat
masing-masing, mengutamakan kepentingan kelompok dan lain-lain. Hal ini
benar-benar nyata dan dapat dilihat secara kasat mata oleh banyak orang
yang saat ini sangat mudah mengakses berbagai informasi.
Disisi lain, kondisi ekonomi semakin
tidak jelas ditengah perubahan ekonomi global yang menggambarkan
bagaimana nilai tukar rupiah yang semakin terpuruk, penguatan ekonomi
Amerika. Selain itu, secara domestik, ekonomi domestic juga semakin
tidak jelas karena tidak terilihat aksi nyata pemerintah dalam mengelola
ekonomi ini. Sadar tidak sadar, ekonomi semakin menuju titik nadir
sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1998.
Pertanyaannya adalah sejauh mana peran
pemerintah dan pemimpin bangsa terhadap upaya perbaikan ekonomi bangsa?
Pertanyaan yang sangat sederhana akan tetapi sangat relevan dengan apa
yang tampak saa ini. Secara konsep dasar, inilah politik ekonomi
Indonesia yang sangat lemah dimana pemimpin tidak mampu mengelola
berbagai kebijakan untuk mendukung kegiatan ekonomi bangsa Indonesia dan
semakin kesini, rakyatlah yang menjagi korban.
Kebijakan yang pro rakyat tidak terlihat
meskipun dulu waktu kampanye dinyatakan bahwa akan mendukung ekonomi
rakyat dan seolah-olah memberikan harapan yang begitu tinggi kepada
rakyat. Inilah harapan palsu yang seolah-olah dilupakan oleh para
pemimpin bangsa ini. Terlepas dari itu semua, sekarang, bagaimana
politik bangsa ini mampu memberikan value kepada ekonomi bangsa yang
sudah semakin terpuruk.
Tentu banyak entrepreneur sangat
berharap kondisi ekonomi bangsa ini akan cepat baik. Salah satu variabel
yang sangat berpengaruh adalah politik ekonomi yang dimiliki oleh para
pemimpin bangsa ini. Variabel yang pastinya akan sangat menentukan arah
yang benar dari ekonomi bangsa ini. Lihat saja, bagaimana politik
pemerintah yang seolah-olah membutakan mata untuk para tenaga kerja
Indonesia yang “dihajar” oleh kebijakan pembebasan kewajiban menggunakan
bahasa Indonesia.
Bagaimana juga politik ekonomi yang
menggunakan modal yang sangat besar dari salah satu negara tertentu.
Seolah-olah sangat menggantungkan diri kepada negara tersebut dan ketika
mereka melakukan devaluasi, tentu akan sangat berpengaruh kepada bangsa
ini. Saat ini juga sudah sangat terasa kepada setiap entrepreneur.
Inilah yang perlu diperhatikan oleh para
entrepreneur dan harus memahami politik ekonomi sebagai bagian dari
aktivitas bisnis yang mereka jalankan setiap hari. Aktivitas yang tidak
bisa dilepaskan dari lingkungan politik yang bisa memberikan peluang
ataupun ancaman kepada setiap entrepreneur dalam berbisnis. So, sudah
saatnya entrepreneur perlu memahami politik ekonomi dengan baik untuk
mengoptimasi peluang dan meminimalisir ancaman dari setiap kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah… bagaimana dengan anda? Hmmmmm….