Assalamualaikum wr. Wb. S aya berharap pertanyaan saya ini bisa mendapatkan jawaban dari akang. Mungkin pertanyaan saya ini sanga...
Assalamualaikum wr. Wb.
Saya berharap pertanyaan saya ini bisa mendapatkan
jawaban dari akang. Mungkin pertanyaan saya ini sangat sederhana, akan tetapi,
saya benar-benar berat menghadapi masalah ini karena berhubungan dengan bisnis
yang saya jalankan selama ini.
Saya memiliki 10 karyawan dan rata-rata perempuan
pak. Hanya ada tiga orang karyawan laki-laki yang mengurus pekerjaan yang
berhubungan dengan pembelian dan pengiriman barang. Karyawan yang perempuan ini
banyak dibagian produksi dan pemasaran yang memang membutuhkan perempuan
sebagai karyawan.
Dari tujuh karyawan tersebut, ada dua orang yang
“bermasalah” dalam bekerja. keduanya masih muda dan belum berkeluarga. Dalam
bekerja, keduanya seringkali mengeluh terhadap fasilitas yang ada, konsumen
yang rewel, produk yang tidak tersedia dan lain-lain. Intinya adalah selalu
saja mengeluh. Berbeda dengan yang lain.
Dampaknya adalah kepada kinerja yang mereka
berikan kepada perusahaan menjadi menurun. Keluhan tersebut membuat kerja
mereka menjadi lambat. Apalagi seringkali mereka mempengaruhi karyawan lain
yang tidak memiliki masalah dalam bekerja.
Oleh karena itu, saya mohon saran dari kang
Meriza. Saya sudah menasehati mereka, akan tetapi, tidak berubah. Demikian saya
sampaikan dan atas jawaban akang, saya mengucapkan terima kasih.
Wassalam,
Leni wardhani, Bandung.
Waalaikum salam
Pa kabar teh Leni. Permasalahan teteh dalam
bisnis yang berhubungan dengan karyawan adalah masalah klasik yang dihadapi
oleh setiap entrepreneur. memang pada masa-masa mengembangkan bisnis, kita
tidak boleh sendiri lagi. Harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Karena
itulah konsep manajemen yang harus diterapkan oleh setiap entrepreneur.
Menyangkut karyawan yang bermasalah, itu akan selalu
ditemui oleh setiap entrepreneur. Oleh karena itu, sebagai entrepreneur, perlu
memahami beberapa hal yang berhubungan dengan psikologi seorang karyawan,
hubungan antar individu berupa sosiologi dan juga budaya setiap karyawan karena
berhubungan dengan belief mereka, value yang mereka pegang, bahasa yang
digunakan serta komunikasi yang mereka pakai.
Oleh karena itu, teh Leni kudu memahami pribadi
mereka. mulailah berempati dengan diri mereka terlebih dahulu sehingga kita
bisa memahami mereka secara lebih dalam. Dari situlah kita bisa mengetahui
knowledge, skill dan attitude mereka dalam bekerja. hal ini penting sebelum
kita berlanjut pada penyamaan persepsi perusahaan kita kepada mereka.