Pasar yang ada di tahun 2016 ini harus dilihat sebagai sebuah peluang yang harus dimanfaatkan oleh setiap entrepreneur. Pasar yang berjum...
Pasar yang ada di tahun 2016 ini harus dilihat sebagai sebuah peluang
yang harus dimanfaatkan oleh setiap entrepreneur. Pasar yang berjumlah
620 juta jiwa di 10 negara ASEAN sudah dibuka sejak tanggal 31 Desember
2015 kemaren dimana mereka membutuhkan produk yang sangat penting dan
bisa memberikan kepuasan mereka terhadap bisnis selain menyelesaikan
masalah yang sedang mereka hadapi saat ini.
Pemberlakuan ASEAN itu sejatinya adalah sebuah peluang yang harus dimanfaatkan oleh para entrepreneur saat ini. Kalau mau sukses, entrepreneur harus bisa membuka dan memanfaatkan pasar dari sepuluh negara tersebut. Inilah yang menjadi kunci sukses di tahun 2016 ini dimana pasar itu sangat luas dan kalau mau sukses, inilah kesempatan yang sangat berharga bagi entrepreneur. Pasar ASEAN itu adalah sebuah peluang.
Sebagai seorang entrepeneur yang diharapkan dapat mencapai sustainable competitive advantage atau keunggulan bersaing yang bersifat berkelanjutan, tentu keterbukaan pasar yang ada di ASEAN ini harus dimanfaatkan secara optimal. Kenapa demikian? Karena keterbukaan pasar ASEAN membuat pasar akan semakin bertambah market potential yang dapat berkontribusi pada peningkatan total revenue perusahaan tersebut.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan entrepreneur saat ini yaitu pertama, sudah waktunya mendalami pasar yang akan dilayani. Pembelajaran pada 10 negara ASEAN khususnya tentang perilaku konsumen itu adalah wajib hukumnya. Kembangkan pemahaman terhadap perilaku masyarakat ASEAN. Lihat saja, ada perbedaan perilaku konsumen antara Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan lain-lain. Hal ini berangkat dari individu-individu yang dilihat dari budaya, lingkungan sosial, politik dan lain-lain.
Setelah itu, sejatinya entrepreneur dituntut untuk bisa membuat produk yang benar-benar sesuai dengan need, want dan demand dari pasar 10 negara ASEAN ini. Produk tersebut harus di-customize sesuai dengan karakter 10 negara tersebut. Inilah yang harus diperkuat. Entrepreneur harus kembali kepada konsep dasar tentang kualitas produk yang dihasilkan. Artinya, produk tersebut harus benar-benar mampu memberikan superior value dibandingkan dengan pesaing dari 10 negara juga, pastinya.
Yang tidak kalah penting, perusahaan entrepreneur harus benar-benar memiliki sebuah core competency dalam konteks manajemen dan bahkan juga komunikasi kepada pasar sehingga jelas perusahaan itu menjadi unggul. Sudah waktunya entrepreneur fokus dengan apa yang terjadi saat ini dipasar ASEAN dengan segala potensi yang ada. Bukan waktunya lagi entrepreneur fokus kepada bagaimana perdebatan tentang MEA. Akan tetapi, waktunya memanfaatkan MEA untuk Action dalam bisnis ini. Bagaimana dengan anda? Hmmmmm
Pemberlakuan ASEAN itu sejatinya adalah sebuah peluang yang harus dimanfaatkan oleh para entrepreneur saat ini. Kalau mau sukses, entrepreneur harus bisa membuka dan memanfaatkan pasar dari sepuluh negara tersebut. Inilah yang menjadi kunci sukses di tahun 2016 ini dimana pasar itu sangat luas dan kalau mau sukses, inilah kesempatan yang sangat berharga bagi entrepreneur. Pasar ASEAN itu adalah sebuah peluang.
Sebagai seorang entrepeneur yang diharapkan dapat mencapai sustainable competitive advantage atau keunggulan bersaing yang bersifat berkelanjutan, tentu keterbukaan pasar yang ada di ASEAN ini harus dimanfaatkan secara optimal. Kenapa demikian? Karena keterbukaan pasar ASEAN membuat pasar akan semakin bertambah market potential yang dapat berkontribusi pada peningkatan total revenue perusahaan tersebut.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan entrepreneur saat ini yaitu pertama, sudah waktunya mendalami pasar yang akan dilayani. Pembelajaran pada 10 negara ASEAN khususnya tentang perilaku konsumen itu adalah wajib hukumnya. Kembangkan pemahaman terhadap perilaku masyarakat ASEAN. Lihat saja, ada perbedaan perilaku konsumen antara Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan lain-lain. Hal ini berangkat dari individu-individu yang dilihat dari budaya, lingkungan sosial, politik dan lain-lain.
Setelah itu, sejatinya entrepreneur dituntut untuk bisa membuat produk yang benar-benar sesuai dengan need, want dan demand dari pasar 10 negara ASEAN ini. Produk tersebut harus di-customize sesuai dengan karakter 10 negara tersebut. Inilah yang harus diperkuat. Entrepreneur harus kembali kepada konsep dasar tentang kualitas produk yang dihasilkan. Artinya, produk tersebut harus benar-benar mampu memberikan superior value dibandingkan dengan pesaing dari 10 negara juga, pastinya.
Yang tidak kalah penting, perusahaan entrepreneur harus benar-benar memiliki sebuah core competency dalam konteks manajemen dan bahkan juga komunikasi kepada pasar sehingga jelas perusahaan itu menjadi unggul. Sudah waktunya entrepreneur fokus dengan apa yang terjadi saat ini dipasar ASEAN dengan segala potensi yang ada. Bukan waktunya lagi entrepreneur fokus kepada bagaimana perdebatan tentang MEA. Akan tetapi, waktunya memanfaatkan MEA untuk Action dalam bisnis ini. Bagaimana dengan anda? Hmmmmm