Rasanya, semakin kesini, sudah saatnya entrepeneur untuk mulai dengan mempelajari program-program Corporate Social Responsibility atau pr...
Rasanya, semakin kesini, sudah saatnya entrepeneur
untuk mulai dengan mempelajari program-program Corporate Social Responsibility
atau program kemitraan dan bina lingkungan yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) di Indonesia. Program CSR dan PKBL ini sudah berjalan secara
besar-besaran dan ada triliunan uang yang digelontorkan oleh perusahaan swasta
dan juga perusahaan BUMN tersebut.
Ada satu fenomena yang perlu dicermati karena
biasanya, pada akhir tahun banyak teman-teman yang bekerja dibagian CSR dan
PKBL ini yang mengeluh karena masih ada anggaran yang harus di”habiskan” oleh
departemen ini karena masih banyak uang yang belum tersalurkan. Padahal, salah
satu Key Performance Indicator beliau adalah menyalurkan dana tersebut kepada
pelaku usaha.
Kenapa hal ini terjadi? Bukankah seharusnya dana
tersebut bisa tersalurkan kepada berbagai entrepeneur atau pelaku usaha yang
menjalankan bisnis mereka? seharusnya, dana tersebut bisa terserap oleh entrepeneur
itu sendiri. padahal, di lain pihak, banyak entrepreneur yang mengeluh
kekurangan modal untuk pengembangan
usaha mereka. keluhan ini jelas disampaikan oleh entrepreneur.
Ada satu masalah diantara pengelola progarm CSR dan
entrepeneur sebagai pihak yang sedianya
menerima dana tersebut. harapannya adalah kedua belah pihak bisa saling
mendapatkan keuntungan berupa dana PKBL atau CSR bagi entrepeneur dan juga
pengelola program CSR dan PKBL dengan mencapai KPI mereka sendiri.
Pandangan yang lebih tajam saya sampaikan kepada
entrepreneur karena mereka lebih membutuhkan dana tersebut untuk pengembangan
bisnis mereka. Entrepeneur jelas membutuhkan money sebagai salah satu sumber
daya selain man, machine, methode, material, minute dan informasi serta market
untuk bisnis mereka. Kebutuhan terhadap money ini sungguh jelas.
Apa yang harus dilakukan oleh entrepeneur adalah
pertama, mendalami bisnis mereka masing-masing. Hal ini penting untuk membuat
keterhubungan antara bisnsi mereka dengan program CSR yang dimiliki oleh
perusdahaan tersebut. jelas, mereka membutuhkan kesamaan karakter antara bisnis
antara perusahaan penyedia program PKBL dengan bisnis para entrepeneur itu
sendiri.
Kedua, entrepeneur perlu mempelajari program CSR
atau PKBL dari seluruh perusahaan sehingga dapat mengetahui tujuan, sasaran,
persyaratan, bentuk program yang dimiliki serta apa yang harus dilakukan selama
menjadi binaan dari perusahaan yang memiliki program CSR dan PKBL ini.
Ketiga, terus bekerjasama dengan pengelola program
CSR dan PKBL karena mereka akan memberikan binaan dan bimbingan kepada
entrepreneur tentang berbagai hal yang berhubungan dengan program PKBL dan CSR
sehingga mereka dapat value yang optimaldalam pengembangan bisnis tersebut.
Konsep win-win solution bisa dibangun oleh para entrepeneur dengan
pengelola program CSR dalam memanfaatkan dana dan program CSR dan PKBL ini.