Beberapa waktu yang lalu, ada beberapa entrepreneur yang marah-marah dengan panitia suatu kegiatan, atau semacam event organizer yang men...
Beberapa waktu yang
lalu, ada beberapa entrepreneur yang marah-marah dengan panitia suatu kegiatan,
atau semacam event organizer yang mengadakan suatu acara dan diikuti oleh para
entrepreneur. Marah-marah karena adanya masalah yang menurut saya itu adalah
diluar kendali para panitia dan mereka juga sudah meminta maaf kepada para
entrepeneur yang hadir. Permohonan maaf tersebut sudah tulus dari dalam hati
mereka.
Hal ini membuat saya kaget karena
tidak seharusnya seorang entrepreneur bersikap seperti itu dalam menanggapi
kondisi yang ada. Sikap berhubungan dengan bagaimana setiap orang memberikan
respon yang ada dan datang kepada mereka. Pada dasarnya, sikap mereka positif
atau negatif. Inilah dua kondisi umum yang dihadapi dan bagaimana baiknya bagi
entrepreneur? tentu diharapkam mereka memiliki sikap yang positif dalam
menghadapi kondisi seperti di atas.
Rasanya, hal ini mengingatkan
saya kepada kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap manajer atau
entrepreneur dalam menjalankan peran dalam berbisnis. Kecerdasan yang
berhubungan dengan bagaimana bisa smart, khususnya dalam mengelola diri
sendiri. Inilah yang seringkali dikenal dengan kecerdasan intrapersonal dari
setiap entrepreneur dalam berbisnis. Kecerdasan ini penting agar entrepreneur
bisa konsisten pada tujuan dan target dari setiap pencapaian bisnis yang sudah
ditetapkan di awal.
Ingatan saya juga kembali kepada
tiga lingkungan yang dihadapi oleh para entrepeneur dan ketiganya saling
berhubungan yaitu lingkungan individu seorang entrepreneur, lingkungan internal
bisnis mereka serta lingkungan eksternal bisnis. Lingkungan ini selalu berubah
dan tidak bisa dikendalikan serta penuh ketidak pastian dan bahkan mengalami
turbulensi.
Akan tetapi, yang paling
berpengaruh terhadap bisnis para entrepreneur adalah lingkungan individu dan
ini sangat erat hubungannya dengan kecerdasan intrapersonal. Individu setiap
entrepreneur akan mempengaruhi jalannya bisnis karena mereka lah yang menjadi
decision maker dalam setiap keputusan yang dibuat. Jangan sampai salah dalam
membuat keputusan karena rendahnya kecerdasan intrapersonal.
Kecerdasan intrapersonal menuntut
setiap entrepreneur untuk bisa lebih mengenal diri mereka serta mengendalikan
diri terhadap apa yang datang kepada mereka, baik dari dalam maupun luar sang
entrepreneur. kondisi diatas menggambarkan bahwa seorang entrepreneur harus
bisa mengendalikan emosi yang disebabkan oleh kondisi luar yang tidak sesuai
dengan harapan mereka. Apalagi orang lain sudah meminta maaf kepada mereka.
Jelas, dalam konteks ini,
terlihat entrepreneur-entrepreneur tadi belum memiliki kecerdasan intrapersonal
yang baik. Emosi yang tidak terkendali akan berdampak negatif kepada bisnis
secara keseluruhan, apalagi ketika seorang entrepreneur yang menjalankan peran
sebagai manajer harus membuat keputusan yang akan menentukan bisnis mereka
kedepan. Oleh karena itu, kecerdasan intrapersonal harus benar-benar
ditingkatkan.
Menjadi tanggung jawab seorang
entrepreneur untuk belajar dari orang lain yang sudah bisa mengendalikan emosi
mereka dan membuat bisnis tumbuh dan berkembang dalam skala mikro, kecil,
menengah dan besar.
Dikelas, pola yang digunakan
untuk mendidik seorang entrepreneur untuk menjadi manager dengan kecerdasan
intrapersonal yang tinggi dilakukan dengan membuat mereka mengetahui,
menyadari, memahami dan memanfaatkan konsep ini dalam kehidupan bisnis. Menahan
emosi, berhitung resiko, disiplin, tanggung jawab diberikan dalam bentuk tugas
agar bisa merasakan bagaimana pentingnya kecerdasaran intrapersonal bagi
entrepreneur dalam menjalankan peran sebagai seorang manajer.
Membaca buku, majalah, artikel
yang berhubungan dengan kecerdasan intrapersonal akan bisa meningkatkan
knowledge, skill dan attitude mereka juga. So, marilah tingkatkan kecerdasan
intrapersonal agar menjadi entrepreneur sukses, apalagi menjalankan peran
sebagai manajer.