Inilah salah satu tantangan terbesar bagi setiap entrerpeneur ketika mau membangun bisnis mereka menjadi besar yaitu membangun habit ya...
Inilah salah satu tantangan terbesar bagi
setiap entrerpeneur ketika mau membangun bisnis mereka menjadi besar yaitu
membangun habit yang ada dalam perusahaan, khususnya bagi karyawan dan tim yang
harus digerakkan. Tidak bisa sebuah bisnis hanya mengandalkan kegiatan yang
bersifat parsial dimana untuk menjalankannya harus di dorong dan diingatkan
terus.
Banyak sekali terjadi dalam diri setiap
entrepreneur bahwa mereka belum sampai kepada pemikiran bagaimana membuat
aktivitas bisnis mereka itu menjadi sesuatu yang berulang. Maksudnya adalah
suatu aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang terus menerus,
dengan ada atau tidak adanya dia disana.
Contohnya adalah bagaimana entrepreneur
saya dorong untuk melakukan morning brieving sebelum memulai pekerjaan dimana
mereka melakukan review atas kegiatan sehari sebelumnya dan juga membacakan
visi, misi dan juga nilai-nilai perusahaan sebelum memulai pekerjaan. Bahkan
mereka membacakan Alquran karena perusahaannya menjalankan konsep spiritual
company.
Alhamdulillah, kegiatan ini sudah menjadi
habit bagi entrepreneur dengan karyawan mereka dan bahkan menjadi salah satu
perusahaan start up yang memiliki habit dan dinilai unggul oleh lembaga yang
mengadakan lomba pada tahun 2013 yang lalu. Dampaknya? Jangan ditanya, spirit
entrepreneur dan karyawan menjadi naik.
Oleh karena itu, entrepeneur harus bisa
membangun habit dalam perusahaan sebagai bagian dari budaya perusahaan. Habit
itu berhubungan dengan kebiasaan yang harus dilakukan oleh setiap entrepreneur
dan seluruh manajemen dan karyawan mereka.
Untuk membuat habit, jelas dibutuhkan
pertama tujuan yang jelas mengapa itu dilakukan berulang kali. Hal ini penting
mengingat habit itu harus dilakukan berulang kali. Tujuannya adalah untuk
mencapai tujuan bisnis yaitu profit, people, planet, sustainability dan tumbuh
dan berkembang.
Kedua, setiap orang harus terlibat dalam
membangun habit ini dan yang paling penting adalah entrepreneur itu sendiri.
Leading by example adalah kunci sukses untuk menjalankannya. Tanpa itu, jelas
tidak akan berhasil membangun habit dalam perusahaan entrepreneur. tidak akan
ada karyawan yang mau mengikutinya.
Ketiga, reward dan punishment yang jelas
sehingga setiap orang merasakan bahwa apa yang dilakukan tersebut memberikan
manfaat bagi diri mereka dan juga orang lain serta perusahaan. Hal ini penting
karena harus ada irisan benefit antara personal benefit dengan organizational
benefit.
Keempat adalah komitmen. Bagaimana komitmen
setiap entrepreneur untuk bisa membangun habit ini dengan baik dan terus
menerus. Semua orang harus benar-benar memahami bahwa kalau tidak ada komitmen,
maka akan sia-sia saja yang dilakukan terhadap bisnis tersebut, khususnya dalam
membangun budaya perusahaan.
Kelima, evaluasi agar dilakukan kontrol
atas apa yang dilakukan dalam membangun habit tadi. Evaluasi adalah bagian
utama dalam membangun habit. Bisa diketahui mana yang masih kurang dan mana
yang sudah mencapai tujuannya. Evaluasi adalah bagian dari langkah strategis
dalam membangun habit itu.
Keenam, lakukan perbaikan terhadap hasil
evaluasi. Jelas bahwa apa yang dilakukan oleh setiap entrepeneur harus
berpegang pada konsep continues improvement dimana terjadi pebaikan terus
menerus. Ini penting untuk pencapaian tujuan bisnis entrepreneur kedepannya.
Yang terakhir ketujuh adalah bagaimana
entrepreneur berdoa kepada Allah SWT akan bisa istiqomah atau konsisten dengan
apa yang sudah dilakukan karena Allah juga yang menjadi penjaga setiap hati
mereka untuk terus konsisten dalam beraktivitas, khususnya dalam membangun
habit ini.
Inilah yang menjadi perhatian entrepreneur
dalam membangun sukses sehingga pada akhirnya nanti budaya perusahaan akan
semakin kuat dengan habit yang terus-menerus baik dibangun oleh
entrepeneur…sukses buat kita hari ini…luar biasa..