Tantangan bisnis yang akan dihadapi oleh setiap entrepreneur akan semakin berat dimana persaingan akan datang dari berbagai aspek,...
Tantangan bisnis yang akan dihadapi
oleh setiap entrepreneur akan semakin berat dimana persaingan akan
datang dari berbagai aspek, baik politik, ekonomi, sosial, budaya dan
teknologi yang akan memberikan pengaruh kepada bisnis setiap
entrepeneru. Jelas, semakin ke depan akan semakin berat dengan perubahan
lingkungan bisnis yang begitu cepat, tidak dapat dikontrol dan selalu
mengalami turbulensi.
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) pada tanggal 31 Desember 2015 adalah tantangan dan peluang yang
sangat besar bagi entrepreneur yang mempersiapkan diri mereka untuk bisa
melewati fase ini. kesempatan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih
banyak yaitu 600 juta jiwa sebagai potential market bagi produk
entrepreneur.
Akan tetapi, tentu tidak semudah itu
dalam melihat sebuah pasar. Tantangannya adalah sejauh mana entrepreneur
memiliki competitive advantage dari aspek produk dan layanan,
differensiasi yang kuat serta kualitas manajemen yang benar-benar mampu
memberikan kualitas yang kuat dalam bisnis itu sendiri. Tidak bisa
dipungkiri bagaimana bisnis para entrepreneur harus lebih unggul dalam
memberikan value bagi konsumen.
Inilah yang akan dipertanyakan oleh
seluruh konsumen tentang kemampuan setiap entrepreneur di Indonesia yang
akan memberikan value dalam produk dan layanan mereka kepada penduduk
ASEAN. Tidak boleh lagi menggunakan standar Indonesia dalam layanan
tersebut. Persepsi ini harus benar-benar dirubah untuk mendapatkan
kesempatan memasuki pasar ASEAN.
Bagi sebagian orang, terlihat bagaimana
ketidaksiapan mereka untuk menghadapi MEA itu sendiri dimana banyak
permasalahan individu seperti kemampuan analisis terhadap bisnis,
kelemahaman dari keuangan, pemasaran dan business process serta sumber
daya manusia. Belum lagi kelemahaan dalam pengelolaan pasar yang dalam
hal ini target pasar itu sendiri dengan dasar yang berbeda-beda.
Ketika ini terjadi, sudah saatnya
entrepreneur kembali kepada konsep bagaimana kembali kepada ICT atau
information, communication dan technology dalam mengelola proses bisnis
mereka untuk mencapai tujuan dalam pasar ASEAN tersebut. Kenali lagi ICT
yang dimanfaatkan untuk keperluan bisnis mereka masing-masing sehingga
dapat mencapai TP = TR – TC yaitu total profit dihasilkan oleh total
revenue dikurangi total cost.
Kesadaran akan manfaat teknologi dalam
proses bisnis, mulai dari supplier, input, process, output, consumer
adalah penting dan memilih teknologi yang tepat bagi setiap bisnis
mereka dengan indikator kesesuaian antara bisnis dengan teknologi itu
sendiri menjadi penting dan harus menjadi perhatian utama setiap
entrepreneur… apalagi dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti
ini…hmmm…….bagaimana dengan anda?