Setiap saat, entrepreneur menghadapi perubahan lingkungan bisnis, baik internal maupun lingkungan eksternal yang pastinya membuat setiap ...
Setiap
saat, entrepreneur menghadapi perubahan lingkungan bisnis, baik internal maupun
lingkungan eksternal yang pastinya membuat setiap aktivitas bisnis menjadi
terganggu dan menyebabkan kerugian.
Inilah
bisnis. Ada satu kondisi yang tidak bisa dilepaskan dari bisnis para
entrepreneur yaitu lingkungan bisnis yang selalu berubah, tidak pasti, tidak
bisa dikontrol dan mengalami turbulensi atau perubahan tiba-tiba sehingga
berdampak kepada proses bisnis mereka. Tentu, ujung-ujungnya berdampak kepada
profit perusahaan tersebut.
Padahal,
siapa sangka akan terjadi kebakaran? Pasti tidak ada satupun pedagang yang
menyangka akan terjadi kebakaran. Dari pernyataan entrepreneur disana, mereka
bahkan sedang menambah stok barang untuk mempersiapkan permintaan konsumen yang
pastinya akan meningkat seiring akan memasuki bulan ramadhan kemaren.
Dalam
konteks bisnis, inilah yang disebut dengan resiko bisnis. Artinya, setiap
akitivitas bisnis tersebut memiliki resiko yang pasti akan berpengaruh terhadap
bisnis setiap entrepreneur dan hal ini merupakan dampak dari perubahan
lingkungan bisnis itu sendiri. Resiko itu ada yang disebabkan oleh manusia
seperti kelalaian atau bahkan disengaja karena motif tertentu.
Akan
tetapi, ada juga resiko yang disebabkan oleh alam seperti bencana banjir, gempa
bumi, angin topan, tsunami dan lain-lain. Atau, bisa juga dampak dari perubahan
politik, situasi ekonomi, perubahan lingkungan sosial dan budaya masyarakat
serta teknologi. Yang pasti, jelas ini akan selalu dihadapi oleh para
entrepeneur.
Oleh
karena itu, setiap entrepreneur harus memahami konsep risk management atau
manajemen resiko yang dalam bisnis mereka, akan selalu berbeda-beda tingkat
resiko yang dihadapi. Risk management relevan dengan bagaimana setiap
entrepreneur bisa memetakan resiko yang dihadapi oleh bisnis mereka, kemudian
menganalisis penyebab resiko tersebut, lalu juga menganalisis dampak resiko dan
kemudian mengambil tindakan untuk meminimal resiko.
Tindakan
yang bisa dilakukan adalah mengantisipasi resiko dengan menghindari hal-hal
yang menyebabkan resiko tersebut. contohnya adalah resiko kebakaran, yang
dilakukan adalah mengecek kabel listrik secara rutin, lalu menyediakan alat
pemadam kebakaran dan lain-lain.
Tindakan
kedua adalah menyerahkan resiko kepada pihak lain atau memitigasi resiko
seperti mengasuransikan properti bisnis, kendaraan yang dipakai oleh bisnis
juga diasuransikan. Bahkan setiap karyawan juga diasuransikan untuk menguransi
dampak resiko kecelakaan yang terjadi di perusahaan entrepreneur.