“Pak Meriza, mohon dibantu saya mendalami manajemen keuangan dan akuntansi ya... karena memang laba perusahaan saya tidak terasa jika dil...
“Pak Meriza, mohon dibantu saya
mendalami manajemen keuangan dan akuntansi ya... karena memang laba perusahaan
saya tidak terasa jika dilihat dari uang cash yang didapatkan....” inilah
permintaan salah seorang entrepreneur. Hmmmm...rasanya, pertanyaan ini sama
dengan bahasan pada hari Jumat yang lalu deh, tentang mengelola keuangan. Apa
artinya?
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa
keuangan itu adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh para
entrepreneur dalam menjalankan serta menumbuhkembangkan bisnis mereka untuk
mencapai tujuan. Sementara, banyak dari mereka yang kurang memahaminya.
Padahal, Managing finance effectively
menjadi salah satu kompetensi untuk bisa sukes. Artinya, seorang entrepreneur
itu harus punya knowledge, skill dan attitude yang positif tentang keuangan.
Inilah yang menjadi tantangan
entrepreneur. Boleh saja di awal bisnis berdasrkan : action.... action dan .... action,
tetapi, seperti yang selalu saya sampaikan bahwa bisnis itu adalah create money... atau ujung-ujungnya duit
yang dirumuskan TP = TR – TC yaitu total
profit merupakan selisih dari Total
Revenue dengan Total Cost dalam
setiap bisnis entrepreneur.
“Managing finance”
Inilah yang saya ajarkan kepada
entrepreneur kemaren, padahal mereka memiliki jadwal ujian di kelas. Demikian
juga malamnya, ketika saya mengajar mata kuliah SAP = system application and product in data processing di salah satu
perguruan tinggi swasta di Bandung. Kebetulan berhubungan dengan modul keuangan
sehingga menuntut saya untuk mengajarkan keuangan.
Ada dua hal penting bagi entrepreneur
yang perlu dipahami sehubungan dengan keuangan ini yaitu pertama, manajemen
keuangan itu sendiri. Setiap entrerpeneur harus memahami tugas utama seorang
entrepreneur ketika mereka harus menjalankan financial management. Artinya
disini, entrepreneur tersebut dituntut untuk menjadi seorang manajer keuangan.
Inilah fakta yang harus diterima.
Tugas utamanya adalah mencari uang,
mengelola uang dan membagikan deviden. Mencari uang itu berhubungan dengan
pendanaan bagi perusahaan agar bisa menjalankan operasional perusahaan. Hal ini
harus dibuatkan budgeting atau anggaran sehingga diketahui jumlah uang yang
dibutuhkan dan barulah dicari pendanaan. Bisa dari uang sendiri, IMF = istri, mertua
dan family, teman, lembaga keuangan non perbankan seperti leasing, koperasi
atau lembaga lainya dan yang terakhir adalah lembaga perbankan.
Tentu yang dicari adalah pendanaan
dengan cost of capital atau biaya modal yang paling minimal dan rasionya optimal
dibandingkan dengan modal sendiri dari para entrepreneur itu sendiri.
Aspek kedua adalah akuntansi. Hal ini
berhubungan dengan mencatat setiap transaksi, mengklasifikasikannya dan juga
membuat laporan keuangan sehingga manajemen bisa menganalisis posisi aset,
utang, modal, laba rugi, perubahan modal, perubahan arus kas.
Saya mengajarkan entrepreneur tentang
konsep dasar akuntansi itu sendiri, siklus akuntansi, persamaan akuntansi serta
akun-akun yang ada dalam setiap transaksi bisnis mereka. Luar biasa, para
entrepreneur bisa diajak untuk mendefisinikasn akun tersebut dan langsung
mempraktekkan pelajaran tersebut ke dalam bisnis mereka. Memang pada dasarnya, entrepreneur tidak
harus menuliskan transaksi tersebut tetapi harus memahami proses akuntansi
dalam bisnis mereka dan nantinya menganalisis laporan keuangan yang dibuat.
Perlu diingat bahwa tugas setiap
entrepreneur itu adalah membuat keputusan dan keputusan setiap entrepreneur itu
pada akhirnya harus mendasarkan kepada laporan keuangan sehingga kualitas
keputusan bisnis yang dibuat oleh para entrepreneur bisa mengoptimasi setiap
aktivitas bisnis, baik di manajemen keuangan, pemasaran, operasi dan sumber
daya manusia.