Jika dapat meminta mungkin semua orang ingin terlahir sebagai anak dari konglomerat kata di daerah yang aman serta subur makmur. Tetapi d...
Jika dapat meminta mungkin semua orang ingin terlahir sebagai anak dari konglomerat kata di daerah yang aman serta subur makmur. Tetapi dunia yang saat ini kita tinggali bukanlah negeri dongeng, bisa jadi kondisi ekonomi keluarga terbatas, bisa jadi tempat yang kita tinggali minim akses dan sumberdaya, bisa jadi kita sama sekali tak punya bayangan apa yang kita inginkan di masa depan. Dengan kata lain, hidup kita bak air mengalir kemana arus membawa ke situlah kita akan pergi.
Menurut Maslow dalam teori kebutuhan manusia, sebelum kebutuhan yang lain terpenuhi, maka kebutuhan dasar hidup seperti sandang, pangan dan papan haruslah terpenuhi dahulu. Tetapi, ternyata banyak situasi yang membuat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut saat ini tidak dapat dipenuhi dengan mudah. Dalam situasi tersebut, upaya maksimal tentunya harus dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan.
Lalu, apa yang dapat dilakukan kita untuk dapat memenuhi kebutuhan dan memperoleh hidup lebih baik? Jawaban saya adalah mimpi. Seringkali saat berkunjung ke berbagai wilayah, ungkapan takdir, sudah dari sananya, segini juga sudah cukup, terucap dari mulut banyak orang yang tinggal di daerah yang tak tersentuh akses informasi. Keterbatasan yang dimiliki menjadi penghalang untuk meraih hidup lebih baik. Begitu pula tidak adanya mimpi menjadikan mereka pasrah dengan semua situasi yang ada.
Tetapi di daerah lain, saya menemukan banyak orang-orang yang penuh semangat, dapat mengubah keterbatasan menjadi kehidupan yang luar biasa tidak hanya untuk dirinya tetapi juga kebaikan bagi warga di sekitar. Semua diawali dengan mimpi. Mimpi untuk memperoleh hidup yang lebih baik, mimpi untuk mencapai berbagai keinginan yang bahkan menurut banyak orang hal tersebut tidaklah mungkin.
Mungkin kita berfikir bahwa apa yang kita inginkan adalah mustahil, tetapi saat mimpi tersebut diupayakan bukan tidak mungkin akan menjadi kenyataan. Berbagai mimpi akan terwujud saat kita menuliskannya, lalu menjadikan mimpi tersebut sebagai cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai.
Tidaklah negeri ini akan merdeka jika para pemuda di tahun 1928 tidak melakukan sebuah deklarasi sumpah pemuda yang diikuti berbagai upaya dan terwujud di tahun 1945. Adalah pilihan bagi kita untuk hidup mengalir apa adanya atau melakukan berbagai terobosan melalui mimpi. Sebuah desa yang gersang tak akan pernah menjadi subur saat tidak ada keinginan warganya untuk membawa aliran air ke desanya. Bermimpilah, karena tidak ada larangan untuk bermimpi. Tetapkan ia menjadi tujuan hidupmu, niscaya semua akan menjadi lebih baik.