Pak....kenapa profit saya masih kurang ya, padahal penjualan sudah mencapai target yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan?... ...
Pak....kenapa
profit saya masih kurang ya, padahal penjualan sudah mencapai target
yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan?... itulah pertanyaan
ditanyakan kepada saya ketika memberikan materi tentang operation management
kepada para entrepreneur muda dari beberapa kampus. Pertanyaan yang
sangat sederhana tetapi memiliki makna yang luar biasa ketika seorang
entrepreneur ingin mencapai tujuan bisnis mereka.
Perlu
dipahami oleh para entrepreneur bahwa mereka tidak akan bisa menjadi
entrepreneur sukses bila tidak memahami konsep bisnis dan lingkungan
bisnis. Dalam hal ini, bisnis itu pada dasarnya adalah “Create Money”
atau menghasilkan uang berupa profit. Konsep nya adalah TP = TR – TC
dimana, total profit itu dihasilkan dari selisih antara total Revenue
dengan Total Cost yang dikeluarkan untuk menjalankan proses bisnis,
pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia.
Inilah
yang pertama kali yang seharusnya dipahami oleh setiap entrepreneur
dalam membangun bisnis agar bisa sukses dalam mencapai tujuan bisnis
yaitu laba yang didapatkan oleh entrepreneur (profit), memberikan
manfaat kepada masyarakat (people), menjaga kelestarian lingkungan alam
(planet), berkelanjutan (sustainability) untuk minimal 10 tahun dan juga
bisnis yang terus tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil,
menengah dan besar.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, jelas, yang menjadi point utama adalah
bagaimana setiap entrepreneur bisa mencapai tujuan berupa profit karena
dengan profit inilah yang akan menjadi dasar untuk mencapai tujuan
bisnis lainnya dimana dengan profit tersebut, dapat memberikan manfaat
bagi banyak orang, menjaga kelestarian alam, jangka panjang dan juga
bisnis yang tumbuh dan berkembang tersebut.
Oleh
karena itu, setiap entrepreneur harus fokus kepada pencapaian profit.
Hal yang harus diperhatikan oleh setiap entrepreneur untuk mencapai hal
tersebut adalah pertama, profitabilitas itu sendiri. Dalam hal ini,
manajemen keuangan memegang peranan penting. Kedua adalah total revenue
yang berhubungan dengan pemasaran. Tujuannya adalah bagaimana revenue
itu meningkat untukmencapai target.
Akan tetapi, tidak cukup seorang entrepreneur hanya fokus kepada TP dan TR saja. Harus ada satu variable
lagi yang harus diperhitungkan yaitu Total Cost (TC). Faktor TC ini
dipengaruhi oleh proses bisnis dan juga human resources. Kedua hal
inilah yang harus menjadi perhatian pada entrepreneur.
Menjawab
pertanyaan di atas, bagaimana entrepreneur fokus pada proses bisnis atau
business process. Hal ini berhubungan dengan proses yang ada di
perusahaan mereka yang seringkali disingkat dengan singkatan SIPOC yaitu
Supplier, Input, Process, Output dan juga Cosumer.
Proses
inilah yang harus menjadi perhatian dimana setiap aktivitas yang ada
dalam perusahaan. Bagaimana meminimalisirkan biaya dan sembari
meningkatkan kualitas produk dan layanan. Pada aktivitas yang
berhubungan dengan supplier, entepreneur harus mencari supplier yang
bisa memberikan barang yang berkualitas dengan harga yang relatif
bersaing serta pola pembayaran yang bisa ditahan.
Pada
aktivitas input, bagaimana mengelola transportasi barang dari supplier
ke perusahaan yang biayanya minimalis bagi para entrepreneur. Demikian
juga dengan proses yang ada dalam perusahaan mereka. Mulai dari bahan
baku, produksi dan juga hasil produk yang disimpan di gudang.
Adapun
konsep yang melekat pada output adalah bagaimana setiap entreprenuer
“menghantarkan” produk kepada konsumen. distiribusi atas produk yang
dihasilkan menjadi kata kunci yang harus diperhatikan agar tidak
menambah cost. Oleh karena itu, dikontrol agar tidak ada kesalahan.
Yang
terakhir adalah konsumen dimana barang harus bisa dikonsumsi oleh para
konsumen dan membuat mereka puas dan loyal dengan produk, baik berupa
barang atau jasa yang diberikan. Bagi entrepreneur muda, proses bisnis
ini harus menjadi perhatian (fokus) untuk sukses dalam bisnis.