Menjadi seorang entrepreneur itu membutuhkan effort yang tidak biasa karena itu adalah sejatinya menjadi pilihan professional setiap oran...
Menjadi seorang entrepreneur itu membutuhkan effort yang tidak biasa
karena itu adalah sejatinya menjadi pilihan professional setiap orang
ketika mereka mau menjadikan entrepreneurship tersebut sebagai mindset
dan pilihan hidup. Hal ini terasa sekali ketika melakukan pengamatan dan
wawancara terhadap orang-orang yang ingin menjadi entrepreneur dengan
memiliki bisnis dalam kehidupan mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal
ini adalah sebuah kenyataan ketika di negara ini sedang mengembangkan
entrepreneurship.
Sebagai seorang entrepreneur, tentu hal ini menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga karena diharapkan setiap orang yang berkomitmen untuk menjadi entrepreneur dapat menjadi orang yang bisa menghasilkan bisnis yang mencapai sustainabile competitive advantage atau keunggulan bersaing yang berkelanjutan serta kinerja bisnis yang bisa menghasilkan profit, people, planet, sustainability serta bisnis yang selalu tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Rasanya, salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan adalah bagaimana membuat entrepreneurial education atau pendidikan entrepreneurship yang di desain secara komprehensif bagi calon entrepreneur. pendidikan entrepreneur yang selama ini kurang diperhatikan dan seolah-olah entrepreneur itu bisa dihasilkan langsung apa adanya. Artinya, pendidikan entrepreneurship yang terintegrasi kurang diperhatikan dari sisi content dan bahkan bagaimana men-delivery pendididikan tersebut.
Inilah yang terjadi dan perlu menjadi perhatian para entrepeneur dan stakeholders yang berkomitmen untuk mencetak entrepreneur sukses. Aspek yang pertama yang perlu diberikan kepada para calon entrepreneur adalah bagaimana memiliki mindset atau sikap mental yang benar untuk menjadi seorang entrepreneur. sikap mental itu berhubungan dengan bagaimana mereka bisa melihat setiap peluang dan merubah peluang menjadi sesuatu yang dibuat menjadi bisnis.
Selain itu, entrepreneur juga harus mempersiapkan sikap mereka dalam berbisnis yaitu bagaimana kreatif dan inovatif, disiplin, bertanggungjawab, fokus, berani menghadapi resiko, melayani. Ini adalah beberapa mindset yang harus dimiliki entrepreneur.
Perhatian dalam konteks entrepreneurial education selanjutnya adalah bagaimana entrepreneur mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan kapabilitas mereka untuk mengelola resources yaitu keuangan, pemasaran, operasi serta sumber daya manusia. Hal ini diperlukan dalam membangun bisnis.
Yang ketiga, bagaimana entrepreneur mendapatkan modal sosial yang sejatinya menjadi modal dalam mengisi gap antara apa yang seharusnya dimiliki oleh entrepreneur dengan apa yang dimiliki sekarang ini. konsep social capital perlu dimiliki oleh para entrepeneur. Ketiga aspek ini diharapkan bisa digunakan oleh entrepreneur untuk membuat strategi inovasi untuk mencapai sustainable competitive advantage dengan pencapaian kinerja sesuai dengan yang ditetapkan entrepreneur.
Inilah yang dibutuhkan oleh setiap entrepreneur sehingga dibutuhkan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi entrepeneur itu sendiri. So, bagi stakeholders, perlu rasanya fokus dalam mengembangkan model ini untuk menghasilkan entrepreneur sukses. Bagaimana dengan anda? hmmmm
Sebagai seorang entrepreneur, tentu hal ini menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga karena diharapkan setiap orang yang berkomitmen untuk menjadi entrepreneur dapat menjadi orang yang bisa menghasilkan bisnis yang mencapai sustainabile competitive advantage atau keunggulan bersaing yang berkelanjutan serta kinerja bisnis yang bisa menghasilkan profit, people, planet, sustainability serta bisnis yang selalu tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Rasanya, salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan adalah bagaimana membuat entrepreneurial education atau pendidikan entrepreneurship yang di desain secara komprehensif bagi calon entrepreneur. pendidikan entrepreneur yang selama ini kurang diperhatikan dan seolah-olah entrepreneur itu bisa dihasilkan langsung apa adanya. Artinya, pendidikan entrepreneurship yang terintegrasi kurang diperhatikan dari sisi content dan bahkan bagaimana men-delivery pendididikan tersebut.
Inilah yang terjadi dan perlu menjadi perhatian para entrepeneur dan stakeholders yang berkomitmen untuk mencetak entrepreneur sukses. Aspek yang pertama yang perlu diberikan kepada para calon entrepreneur adalah bagaimana memiliki mindset atau sikap mental yang benar untuk menjadi seorang entrepreneur. sikap mental itu berhubungan dengan bagaimana mereka bisa melihat setiap peluang dan merubah peluang menjadi sesuatu yang dibuat menjadi bisnis.
Selain itu, entrepreneur juga harus mempersiapkan sikap mereka dalam berbisnis yaitu bagaimana kreatif dan inovatif, disiplin, bertanggungjawab, fokus, berani menghadapi resiko, melayani. Ini adalah beberapa mindset yang harus dimiliki entrepreneur.
Perhatian dalam konteks entrepreneurial education selanjutnya adalah bagaimana entrepreneur mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan kapabilitas mereka untuk mengelola resources yaitu keuangan, pemasaran, operasi serta sumber daya manusia. Hal ini diperlukan dalam membangun bisnis.
Yang ketiga, bagaimana entrepreneur mendapatkan modal sosial yang sejatinya menjadi modal dalam mengisi gap antara apa yang seharusnya dimiliki oleh entrepreneur dengan apa yang dimiliki sekarang ini. konsep social capital perlu dimiliki oleh para entrepeneur. Ketiga aspek ini diharapkan bisa digunakan oleh entrepreneur untuk membuat strategi inovasi untuk mencapai sustainable competitive advantage dengan pencapaian kinerja sesuai dengan yang ditetapkan entrepreneur.
Inilah yang dibutuhkan oleh setiap entrepreneur sehingga dibutuhkan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi entrepeneur itu sendiri. So, bagi stakeholders, perlu rasanya fokus dalam mengembangkan model ini untuk menghasilkan entrepreneur sukses. Bagaimana dengan anda? hmmmm