Tanggal 1 september kemaren, sebuah fenomena yang sangat penting untuk dperhatikan yaitu demo besar-besaran yang dilakukan oleh bu...
Tanggal 1 september kemaren, sebuah
fenomena yang sangat penting untuk dperhatikan yaitu demo besar-besaran
yang dilakukan oleh buruh di Jakarta, tepatnya sampai ke depan istana
Presiden. Demo yang menuntut pemerintah untuk memperhatikan nasib para
buruh.
Selain itu, mereka meminta kenaikan upah
yang bisa memenuhi kebutuhan mereka sampai 22-25 persen. Waaah...
Sebuah fenomena yang menarik dan harus diperhatikan oleh para
entrepreneur dalam berbagai sektor bisnis. Bukan fenomena biasa dalam
bisnis.
Kenapa demikian? Dapat dilihat bagaimana
kondisi ekonomi Indonesia yang sedang tidak stabil saat ini dan sangat
rentah untuk rubuh. Lihat kondisi makro ekonomi yang berada pada titik
terendah sejak krisis ekonomi pada tahun 1998 dimana krisis melanda
dengan ditandai nilai tukar rupiah yang mencapai rp 16.500/dolar
Amerika.
Sekarang, dolar sudah mencapai lebih
dari rp 14.000/dolar Amerika dan inflasi juga sdh tinggi, diatas 7%.
Hmmmm.. Apa kira-kira yang akan terjadi pada pelaku bisnis dan industri
di Indonesia? Ekonomi yang kalau boleh dibilang menuju krisis kalau
belum disebut krisis.
Para entrrepreneur akan semakin
berhitung menghadapi kondisi seperti sekarang ini. Berhitung tentang
cost dan benefit yang harus mereka dapatkan. Apabila struktur biayanya
tidak benar, maka akan dikurangi oleh entrepreneur. Salah satunya adalah
beban karyawan.
Beban ini tidaklah sedikitdan mari kita
lihat bagaimana beban karyawan bagi perusahaan yang padat karya. Mereka
memperkerjakan banyak karyawan dan ini pasti akan berdampak kepada beban
perusahaan. Sedikitsaja kenaikan pada pos ini, akan berdampak
signifikan kepada perusahaan.
Jadi, jika buruh meminta kenaikan gaji
sebagai hak, memang tidak bisa ditolak, akan tetapi, menjadi hak
pengusaha juga bila tidak mampu membayar kenaikan gaji tersebut.
Disinilah perlunya manajemen dan entrepreneur duduk bersama karyawan
membahas kondisi perusahaan saat ini dan yang akan datang.
Saling pemahaman akan membantu
entrepreneur dalam menjalankan perusahaan dan karyawan tetap dapat
bekerja dengan baik. Bagaimana dengan anda? Sudahkah bertemu karryawan
untuk membahas kondisi saat ini? Hmmmmm