Assalamualaikum Kang Meriza Perkenalkan, nama saya Ibu Neni yang tinggal di Purwakarta. Saya membaca tulisan dan ulasan akang di www.st...
Assalamualaikum Kang Meriza
Perkenalkan, nama saya Ibu Neni yang tinggal di Purwakarta. Saya membaca
tulisan dan ulasan akang di www.strategidanbisnis.com. Senang sekali bertemu dengan akang dan juga
membaca koran ini karena banyak memberikan pengetahuan dan juga berbagi
pengetahuan tentang permasalahan bisnis yang dihadapi oleh para entrepreneur.
Bisnis saya bergerak di bidang kuliner dan sudah saya jalankan selama
kurang lebih tiga tahun. Memang skala bisnis nya masih mikro karena omzet
pertahunnya juga masih sangat kecil dibandingkandengan bisnis-bisnis
teman-teman. Ini yang seringkali membuat saya bertanya kenapa tidak ada
peningkatan yang signifikan.
Setelah saya analisis, rupanya banyak faktor yang menyebabkan ini ada
dalam diri saya dimana seringkali saya memiliki motivasi yang turun naik dalam
menjalankan bisnis tersebut. Kadang semangat dan membuat saya totalitas dalam
bisnis. Namun demikian, seringkali juga saya down ketika bisnis itu surut. Saya
sangat labil dalam bisnis. Ini yang rasanya membuat bisnis saya tidak
berkembang.
Saya berharap bisnis ini bisa berkembang karena saya sudah berkomitmen
untuk memiliki usaha yang bisa saya banggakan dan memberikan manfaat bagi saya
dan keluarga serta banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Saya sangat
berharap ini akan menjadi moal saya untuk berkembang.
Oleh karena itu, mohon saran akang di GIMB Foundation, bagaimana membuat motivasi diri menjadi
berkembang dalam bisnis karena inilah yangpaling penting bagi setiap
entrepreneur. Atas jawaban akang, saya ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Neni, Purwakarta.
Wassalam Mba Neni,
Saya sangat senang mendengar mba mendapatkan manfaat dari Koran Bisnis
Bandung pada umumnya dan juga rubrik tanya jawab. Memang rubrik ini ditujukan
untuk berbagi pengetahuan berdasarkan berbagai masalah yang dihadapi oleh para
entrepreneur untuk menumbuhkembangkan bisnis mereka. Seringkali entrepreneur
terjebak masalah untuk mengembangkan bisnis mereka karena dihadapkan masalah
yang berasal dari perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat.
Sehubungan dengan pertanyaan mba Neni, saya menjadi teringat bagaimana
setiap entrepreneur pasti menghadapi masalah yang sama dimana mereka memilik
turun naiknya semangat dalam berbisnis. Dalam konteks entrepreneur, saya selalu
membagi lingkungan entrepreneur tersebut dalam tiga kelompok yaitu individu
entrepreneur itu sendiri, lingkungan internal perusahaan serta lingkungan
eksternal perusahaan yaitu mikro (konsumen, supplier, distributor dan distributor),
makro (Politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi) serta lingkungan global.
Lingkungan individu menjadi penentu bisnis entrepreneur. Oleh karena
itu, perlu entrepreneur bertanya kembali apakah bisnis yang saya jalankan ini
sesuai dengan potensi diri dan passion atau hasrat yang saya miliki? Hal ini
penting agar entrepreneur terus semangat menjalankan bisnis, meskipun
lingkungan bisnis terus berubah. Yang kedua adalah entrepreneur perlu
menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, realistis, dapat dicapai dan memilik
dimensi waktu yang tegas.
Yang ketiga adalah entrepreneur perlu bergabung dengan komunitas
entrepreneur yang menjalankan bisnis mereka. Komunitas dapat menjadi sumber
inspirasi dan komunikasi sesama pengusaha. Komunitas dapat menjadi tempat
berbagi dan menjadikan setiap entrepreneur saling mengingatkan dalam bisnis.
Yang terakhir adalah menetapkan komitmen kepada stakeholder bahwa mba
akan mencapai tujuan tersebut. Ini penting karena dengan “menggantungkan”
komitmen kepada orang lain akan menjaga semangat bahwa mba tidak boleh gagal
dalam bisnis yang sudah dipilih secara bersama-sama. Ok mba, itu dulu ya...