“Apa cita-citamu setelah lulus kuliah? Ingin jadi entrepreneur.....” Itulah jawaban anak muda saat ini. Menjadi entrepreneur sudah menjad...
“Apa cita-citamu setelah lulus kuliah? Ingin
jadi entrepreneur.....” Itulah jawaban anak muda saat ini. Menjadi entrepreneur
sudah menjadi pilihan banyak anak muda di Kota Bandung pada khususnya dan Jawa
Barat pada umumnya saat ini.
Kenapa demikian?
Gerakan untuk menciptakan entrepreneur sudah bersifat masif, baik dari kalangan
akademisi yaitu kampus memberikan pendidikan entrerpeneurship kepada mahasiswa.
Bahkan pendidikan entrepreneurship juga diberikan sejak tingkat pendidikan
SMA/sederajat.
Demikian juga dengan
kalangan pebisnis dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) serta
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. Belum lagi pemerintah yang juga
turut serta dalam meningkatkan penciptaan entrepreneur tersebut. Lihat saja
program pencetakan 100.000 Wirausaha Baru Jawa Barat.
Namun demikian, ada
masalah yang sangat krusial karena mencetak seorang entrepreneur tidak cukup
dengan hanya menjadikan mereka memiliki bisnis yang seringkali diawali dengan
lomba business plan dan lain-lain.
Akibatnya adalah bisnis
yang mereka jalankan tidak bisa bertahan jangka panjang. Biasanya, bertahan
hanya untuk beberapa bulan saja. Inilah yang banyak terjadi. Padahal, idealnya,
bisnis mereka itu harus bisa menghasilkan profit, people, planet, berkelanjutan
(sustainability) serta tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil dan
menengah.
Permasalahannya adalah
entrepreneur muda tidak berbisnis sesuai dengan talent mereka, pengetahuan
bisnis dan manajemen yang kurang. Selain itu, juga memiliki keterbatasan skill
yang berhubungan dengan bisnis dan manajemen, attitude yang kurang tepat serta
morale yang belum mencerminkan sebagai seorang entrepreneur yang sukses. Kalau
boleh dibilang, akar masalahnya adalah entrepreneur muda tersebut belum menjadi
a knowledge based young entrepreneur atau entrepreneur berbasis pengeahuan.
Ada tiga pengetahuan
yang harus dimiliki dan terus dikembangkan oleh entrepreneur agar bisa menjadi
entrepreneur sukses yaitu pertama, pengetahuan tentang entrepreneurship itu
sendiri. Entrepreneur harus mengetahui, memahami, menghayati dan memanfaatkan
konsep entrepreneurship dalam bisnis mereka. Banyak definisi yang disampaikan
oleh para ahli, dan yang umum adalah bagaimana kemampuan seorang entreperneur
untuk melihat atau menciptakan peluang dan merubahnya menjadi sesuatu yang
bernilai ekonomis yang bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri (profit),
orang lain (people), lingkungan alam (planet) serta berjangka panjang
(sustainability serta tumbuh dan berkembang). Entrepreneurship itu adalah
mindset dan setiap entrepreneur harus memiliki kompetensi yang harus dimiliki
oleh setiap anak muda yang akan sukses dengan pilihan ini.
Pengetahuan kedua
adalah bisnis dan lingkungan bisnis. Bahkan entrepeneur tidak akan berhasil
kalau tidak memahami konsep bisnis dan lingkungan bisnis. Hakekat bisnis adalah
create money berupa total profit yang dihasilkan dari selisih total revenue
dengan total cost. Kemudian, bisnis itu akan selalu menghadapi perubahan
lingkungan bisnis yang bersifat tidak pasti, tidak bisa dikontrol dan juga
mengalami turbulensi.
Pengetahuan terakhir
adalah manajemen. Entrepreneur tidak akan bisa membuat bisnis mereka jangka
panjang kalau tidak memanfaatkan manajemen. ada manajemen stratejik, manajemen
keuangan, pemasaran, operasi dan juga sumber daya manusia.
Inilah yang menjadi
tantangan setiap entrepreneur muda saat ini yaitu bagaimana bisa menjadi a
knowledge based young entrepreneur sehingga bisa mencapai bisnis yang profit,
people, planet, sustainability serta tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, seorang entrepreneur harus
terus belajar, belajar dan belajar tentang entrepeneurship, bisnis dan
lingkungan bisnis serta manajemen.