Dalam satu diskusi dengan salah seorang entrepeneur muda yang berbisnis fashion, kami mendapatkan bagaimana dia menghadapi masalah d...

Dalam
satu diskusi dengan salah seorang entrepeneur muda yang berbisnis
fashion, kami mendapatkan bagaimana dia menghadapi masalah dalam
optimasi profit bisnis yang dia pilih. Masalahnya adalah relevan dengan
profit yang didapatkan tidak sesuai dengan yang ditargetkan.
Padahal,
pemasaran yang sudah dilakukan sudah optimal. Artinya, target penjualan
sudah tercapai dan bahkan melebihi dari target. Ini membuat kebahagiaan
tersendiri dalam berbisnis. Hal ini menunjukkan bahwa strategi
pemasarannya optimal dalam mencapai target. Tentu perlu disyukuri agar
bisa menambah manfat lagi kepada banyak orang.
Akan
tetapi, kenapa profitnya masih rendah? Kenapa tidak bisa mencapai target
profit yang sudah ditetapkan manajemen? inilah pertanyaan yang membuat
dia “galau” menghadapi bisnis tersebut. Disnilah pentingnya entrepeneur
memahami proses bisnis yang ada dalam masing-masing perusahaan.
Proses
bisnis ini melingkupi bagaimana seorang entrpeeneur memperhatikan proses
bisnis dari supplier, kemudian bahan baku masuk ke perusahaan, proses
produksi itu sendiri serta mengirimkan produk kepada konsumen. Ini
mengandung potensi biaya yang harus diperhatikan entrepeneur.
Cost inilah
yang harus dipahami dan dipetakan oleh setiap entrepreneur yang
nantinya diambil tindakan untuk mengurangi biaya-biaya yang timbul dan
seharunya bisa diminimalisir oleh entrpereneur. Caranya? banyak tool
manajemen yang harus digunakan seperti six sgima, ISO, TQM dan
lain-lain.
Inilah yang
menjadi tuntutan pengetahuan yang harus dikuasi oleh entrepeneur agar
bisnis mereka bisa menghasilkan profit sesuai dengan yang ditargetkan
oleh manajemen.