“Apa yang harus dilakukan oleh setiap karyawan yang akan berbisnis atau menjadi seorang pensiunpreneur untuk membangun bisnis yang sudah...
“Apa yang harus dilakukan oleh setiap karyawan yang akan berbisnis atau menjadi seorang pensiunpreneur untuk membangun bisnis yang sudah dipilhnya?” tanya seorang teman karyawan yang memutuskan untuk menjadi seorang pensiunpreneur ketika dia sudah resign dari pekerjaan sebelumnya. Tentu pertanyaan ini harus saya jawab dengan sebaik mungkin dan memberikan sebuah solusi kepada mereka.
Saya jadi teringat dengan pengalaman yang disampaikan oleh Abah Heri dalam program Pensiunpreneur, Siapa Takut? yang saya liput dan tayangkan di Bandung TV. Teman-teman juga bisa melihat di youtube/Strabiz TV yang menayangkan ulang siaran tersebut. Jawaban yang diberikan oleh Abah Heri adalah bagaiimana beliau benar-benar memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya dalam mengelola aktivitas bisnis yang dijalankan oleh Lingkung Seni Sari Malati.
Pengetahuan dan pengalaman beliau sebagai seorang planner sebagai sebuah asset yang luar biasa. “saya selalu memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman saya sebagai planner dulu dalam mendesain dan menyusun berbagai kegiatan bisnis yang dijalankan” kata Abah Heri. Kalau dilihat konteks entrepreneurship, bisnis dan manajemen, saya semakin meyakini bahwa memang apa yang dilakukan oleh Abah Heri itu adalah sesuatu yang sangat strategis dan penting untuk membangun bisnis untuk mencapai tujuan yaitu profit, people, planet, sustainability sampai dengan tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
“Konteksnya adala setiap entrepreneur tidak akan berhasil menjalankan bisnis kalau tidak mengerti bisnis dan bisnisnya tidak akan jangka panjang kalau tidak menerapkan manajemen” inilah yang jadi fondasi saya. Salah satu konteks manajemen adalah melakukan perencanaan karena setiap entrepreneur yang gagal membuat perencanaan, maka dia merencanakan kegagalan sehingga kalau dia berhasil membuat rencana, biasanya 50% tujuan bisnis akan bisa dicapai.
Kembali ke sharing dari Abah Heri, sejatinya seorang pensiunpreneur harus bisa membuat perencanaan yang SMART yaitu specific, measurable, attainable, realistic sampai dengan time table. Selanjutnya barulah menjalankan kegiatan pengorganisasian atau organizing sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yaitu man, money, material, method, machine, market, minutes sampai dengan informasi.
Inilah kekuatan yang dimiliki oleh setiap pensiunpreneur dalam menjalankan bisnis dan pastinya berbeda dengan orang yang berbisnis dengan tanpa latar belakang sebagai seorang karyawan.
So, masih takut memilih untuk jadi pensiun preneur sukses? Waktunya sekarang memutuskan untuk menjadi seorang pensiun preneur sukses. Ingat…….., NOW OR NEVER…..
Saya jadi teringat dengan pengalaman yang disampaikan oleh Abah Heri dalam program Pensiunpreneur, Siapa Takut? yang saya liput dan tayangkan di Bandung TV. Teman-teman juga bisa melihat di youtube/Strabiz TV yang menayangkan ulang siaran tersebut. Jawaban yang diberikan oleh Abah Heri adalah bagaiimana beliau benar-benar memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya dalam mengelola aktivitas bisnis yang dijalankan oleh Lingkung Seni Sari Malati.
Pengetahuan dan pengalaman beliau sebagai seorang planner sebagai sebuah asset yang luar biasa. “saya selalu memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman saya sebagai planner dulu dalam mendesain dan menyusun berbagai kegiatan bisnis yang dijalankan” kata Abah Heri. Kalau dilihat konteks entrepreneurship, bisnis dan manajemen, saya semakin meyakini bahwa memang apa yang dilakukan oleh Abah Heri itu adalah sesuatu yang sangat strategis dan penting untuk membangun bisnis untuk mencapai tujuan yaitu profit, people, planet, sustainability sampai dengan tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
“Konteksnya adala setiap entrepreneur tidak akan berhasil menjalankan bisnis kalau tidak mengerti bisnis dan bisnisnya tidak akan jangka panjang kalau tidak menerapkan manajemen” inilah yang jadi fondasi saya. Salah satu konteks manajemen adalah melakukan perencanaan karena setiap entrepreneur yang gagal membuat perencanaan, maka dia merencanakan kegagalan sehingga kalau dia berhasil membuat rencana, biasanya 50% tujuan bisnis akan bisa dicapai.
Kembali ke sharing dari Abah Heri, sejatinya seorang pensiunpreneur harus bisa membuat perencanaan yang SMART yaitu specific, measurable, attainable, realistic sampai dengan time table. Selanjutnya barulah menjalankan kegiatan pengorganisasian atau organizing sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yaitu man, money, material, method, machine, market, minutes sampai dengan informasi.
Inilah kekuatan yang dimiliki oleh setiap pensiunpreneur dalam menjalankan bisnis dan pastinya berbeda dengan orang yang berbisnis dengan tanpa latar belakang sebagai seorang karyawan.
So, masih takut memilih untuk jadi pensiun preneur sukses? Waktunya sekarang memutuskan untuk menjadi seorang pensiun preneur sukses. Ingat…….., NOW OR NEVER…..