Seorang Asep yang mantan pegawai PT INTI (Persero) mampu memberikan inspirasi yang luar biasa bagi para karyawan yang ingin menjadi seo...

“Saya
melibatkan anak saya dalam bisnis kuliner ini” kata Asep menjelaskan bagaimana
bisnis kuliner yang notabene sangat jauh dari pekerjaan yang digelutinya waktu
bekerja di perusahaan dulu. Anak merupakan salah satu pihak yang dilihatnya
memiliki potensi dalam berbisnis dan sudah memberikan sebuah value kepada
perusahaan yang notabene adalah usaha keluarga. Jelas ini menjadi sebuah sumber
kekuatan yang luar biasa bagi Asep.
“Potensi
bisnis ini juga berasal dari anak saya” tambah Asep. Anak Asep memang memiliki
kemampuan untuk membuat minuman dan makanan di café yang dibangunnya. Asep dan istrinya
sangat bahagia menjalankan bisnis dengan basis kemampuan dan potensi yang
dimiliki oleh anaknya. “Saya lebih fokus pada aspek manajerial untuk bisnis
ini” kata Asep. Pengetahuan dan pengalamannya di PT INTI (Persero) menjadi
modal utamanya dalam menjalankan bisnis.
Dalam
konteks Integrated Successful Pensiunpreneur Model (ISP Model) jelas Asep yang
mantan karyawan PT INTI (Persero) memiliki potensi bisnis yang berasal dari
lingkungan keluarga, khususnya anak dan ini menjadi salah satu potensi yang
sangat strategis bagi Asep untuk menjadi seorang pensiunpreneur sukses.
Seringkali orang tidak melakukan analisis terhadap potensi dari lingkungan
mereka yang paling dekat yaitu keluarga itu sendiri. Padahal, sudah banyak yang
bisa dilakukan ketika itu bisa digali dengan baik.
Cara
yang paling mudah bisa dilakukan oleh karyawan yang ingin menjadi
pensiunpreneur adalah bagaimana melakukan pemantauan dan diskusi atas kemampuan
setiap anak untuk berbisnis. Ingat, saat ini, anak-anak sudah mendapatkan
pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship dari sekolah atau kampus dan
inilah yang menjadi dasar anak-anak berbisnis. Disinilah orang tua bisa
berdiskusi dengan anak untuk berbisnis.
Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com