Kemarin, saya diminta untuk memberikan materi seputar membuat strategi pemasaran yang harus dilakukan dan dijalankan oleh para pengusaha ...
Kemarin, saya diminta untuk memberikan materi seputar membuat strategi
pemasaran yang harus dilakukan dan dijalankan oleh para pengusaha dalam
membangun bisnis mereka untuk tumbuh dan berkembang. Tentu hal ini
membuat saya menjadi tertantang bagaimana setiap orang harus bisa
memasarkan dan membangun bisnis mereka.
Saya jadi teringat teman-teman karyawan yang berminat untuk menjadi entrepreneur dan hubungannya dengan ilmu strategi bisnsis yang sudah mereka dapatkan ketika bekerja.
Hmmm... kondisi ini membuat saya kembali membuka kembali konsep yang sudah ada dalam bisnis yaitu strategic management. Profesor saya dulu bilang bahwa setiap entrepeneur atau pengusaha harus bisa membuat konsistensi dalam strategi perusahaan mereka atau yang lebih tepat saya sebut sebagai cause and effect dalam strategi dimana strategi pada tingkat corporate akan mempengaruhi strategi tingkat bisnis dan strategi tingkat bisnis akan menentukan strategi di tingkat fungsional yang ada dalam perusahaan yaitu keuangan, pemasaran, operasi dan juga sumber daya manusia.
Kerangka berpikir inilah yang harus dimiliki oleh setiap entrepeneur dalam membangun strategi perusahaan mereka. Konsistensi berpikir dari skala makro ke mikro dimana harus jelas dan saling berhubungan satu sama lainnya.
Permintaan teman untuk membuat strategi di level fungsional marketing akan membuat saya berpikir ke korporat terlebih dahulu dimana harus menerjemahkan apa yang dibuat di tingkat perusahaan atau korporat. Kalau di level korporat perusahaan itu menggunakan strategi ekspansi, maka akan berpengaruh kepada strategi pemasaran untuk mendukung ekspansi tersebut. Demikian juga dengan strategi stability dan juga strategi penciutan atau retrenchment.
Membuat strategi pemasaran akan semakin mudah bila setiap entpreneur mengacu kepada strategi yang dibuat sesuai dengan strategi perusahaan di level korporat tersebut. Konsistenlah dalam berpikir agar jelas strategi yang dipilih karena strategi itu berhubungan dengan bagaimana setiap entrepreneur membuat pilihan terbaik atas apa yang ada di dalam perusahaan mereka. Sukses buat kita semua.
Oleh karena itu, bersyukurlah teman-teman karyawan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di perusahaan, khususnya ilmu manajemen stratejik yang bisa dimanfaatkan dalam bisnis mereka. Bagi saya, ini bisa menjadi keunggulan bersaing dalam menjalankan bisnis dibandingkan dengan teman-teman entrepreneur yang tidak pernah bekerja. Saya sendiri merasakan hal yang sama karena tiga tahun bekerja di perusahaan orang lain, menjadi dasar bagi saya untuk memiliki kerangka berpikir stratejik ketika menjalankan bisnis.
Ingat……. masih ragu jadi entrepreneur? NOW OR NEVER…..
Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com
Saya jadi teringat teman-teman karyawan yang berminat untuk menjadi entrepreneur dan hubungannya dengan ilmu strategi bisnsis yang sudah mereka dapatkan ketika bekerja.
Hmmm... kondisi ini membuat saya kembali membuka kembali konsep yang sudah ada dalam bisnis yaitu strategic management. Profesor saya dulu bilang bahwa setiap entrepeneur atau pengusaha harus bisa membuat konsistensi dalam strategi perusahaan mereka atau yang lebih tepat saya sebut sebagai cause and effect dalam strategi dimana strategi pada tingkat corporate akan mempengaruhi strategi tingkat bisnis dan strategi tingkat bisnis akan menentukan strategi di tingkat fungsional yang ada dalam perusahaan yaitu keuangan, pemasaran, operasi dan juga sumber daya manusia.
Kerangka berpikir inilah yang harus dimiliki oleh setiap entrepeneur dalam membangun strategi perusahaan mereka. Konsistensi berpikir dari skala makro ke mikro dimana harus jelas dan saling berhubungan satu sama lainnya.
Permintaan teman untuk membuat strategi di level fungsional marketing akan membuat saya berpikir ke korporat terlebih dahulu dimana harus menerjemahkan apa yang dibuat di tingkat perusahaan atau korporat. Kalau di level korporat perusahaan itu menggunakan strategi ekspansi, maka akan berpengaruh kepada strategi pemasaran untuk mendukung ekspansi tersebut. Demikian juga dengan strategi stability dan juga strategi penciutan atau retrenchment.
Membuat strategi pemasaran akan semakin mudah bila setiap entpreneur mengacu kepada strategi yang dibuat sesuai dengan strategi perusahaan di level korporat tersebut. Konsistenlah dalam berpikir agar jelas strategi yang dipilih karena strategi itu berhubungan dengan bagaimana setiap entrepreneur membuat pilihan terbaik atas apa yang ada di dalam perusahaan mereka. Sukses buat kita semua.
Oleh karena itu, bersyukurlah teman-teman karyawan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di perusahaan, khususnya ilmu manajemen stratejik yang bisa dimanfaatkan dalam bisnis mereka. Bagi saya, ini bisa menjadi keunggulan bersaing dalam menjalankan bisnis dibandingkan dengan teman-teman entrepreneur yang tidak pernah bekerja. Saya sendiri merasakan hal yang sama karena tiga tahun bekerja di perusahaan orang lain, menjadi dasar bagi saya untuk memiliki kerangka berpikir stratejik ketika menjalankan bisnis.
Ingat……. masih ragu jadi entrepreneur? NOW OR NEVER…..
Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com