Tadi malam, saya ditelpon oleh salah seorang teman yang masih bekerja di salah satu perusahaan minyak dari Amerika. Statusnya masih s...
Tadi malam, saya ditelpon oleh salah seorang teman
yang masih bekerja di salah satu perusahaan minyak dari Amerika. Statusnya
masih sebagai seorang entrepreneur, tetapi, sudah mulai kena “virus” saya untuk
menjadi seorang entrepreneur. kaget sekali ketika dia menanyakan tentang sebuah
peluang bisnis yang datang kepadanya dari seorang teman waktu dia masih sekolah
dasar dulu.
Memang teman saya itu sempat mengikuti program
pelatihan tentang bagaimana mempersiapkan diri menjadi entrepeneur ketika sudah
tidak bekerja lagi sebagai seorang karyawan. sharing selama tiga hari dan
ditambah lagi sempat bertemu di Bandung menyangkut rencana dirinya menjadi
entrepreneur. selalu saya bilang kepadanya bahwa dia memiliki potensi untuk berbisnis
dan intuisi saya melihat dia berbakat untuk berbisnis.
Alhamdulillah dia mulai tertarik untuk berbisnis
sesuai dengan potensi dirinya yaitu sebagai seorang manajer di perusahaan
tersebut. Saya bilang dia punya intangible asset yang bisa dimanfaatkan untuk
memilih bisnis yang relevan dengan
pekerjaan dan tingkat keberhasilan yang lebih besar.
Sudah dua kali saya ajak teman saya tersebut untuk
mengirimkan tulisan di portal yang saya kelola
yaitu www.strategidanbisnis.com.
Tulisannya bagus dan menarik serta dapat diterima oleh pembaca. Dari sini, dia
merasakan bagaimana bisa menjadi seorang entrepreneur berbasis knowledge
sebagai bisnisnya. Dengan menulis, dia merasakan apa yang difikiran dan
dituangkan dalam bentuk tulisan.
Sekarang, teman saya mendapatkan tawaran bisnis dari
temannya dalam bentuk kerjasama bisnis. temannya itu bisnisnya konveksi dan dia
minta pendapat kepada saya. Sebagai seorang yang pernah merasakan bagaimana mau
pindah kuadran dari seorang karyawan menjadi entrepreneur, tentu hal ini adalah
sebuah peluang untuk meningkatkan kompetensi diri agar bisa menjadi
entrepreneur sukses.
Saya langsung bilang. TAKE IT. Kenapa? Karena ini
adalah wadah untuk pembelajaran kepada setiap karyawan untuk berbisnis. Carilah
wadah yang bisa dijadikan sebagai tempat praktek bisnis sehingga dapat
merasakan bagaimana seorang karyawan itu kalau nantinya menjadi seorang
pebisnis. Takut Rugi? Inilah mental block yang harus dilawan sehingga dapat
menjadi sebuah aksi pertama dari seorang karyawan.
Ingat, tidak ada orang sukses kalau tidak memulai,
demikian juga dengan karyawan yang akan berbisnis. Mulailah dari yang kecil dan
dikuasai. Itulah saya minta teman saya untuk fokus mempelajari dan mendalami
bisnis yang akan dilakukan tersebut. Knowing your business adalah dasar bagi
setiap entrepreneur dan ketika punya kesempatan untuk berlatih dan praktek
bisnis,itulah awal yang baik. Ingat, NOW OR NEVER.
PPST: Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com