Salah satu inspirasi yang luar biasa dari seorang Toto Tohidin yang menjadi narasumber program Pensiunpreneur Siapa Takut yang sudah ...
Salah
satu inspirasi yang luar biasa dari seorang Toto Tohidin yang menjadi
narasumber program Pensiunpreneur Siapa Takut yang sudah tayang di Bandung TV
dan tayang ulang di www.strabiztv.com
adalah bagaimana seorang karyawan jeli melihat kondisi perusahaan saat mereka
masih aktif dan kedepannya serta bagaimana prediksi sehubungan dengan kebutuhan
diri yang memang harus dipenuhi agar tidak salah dalam membuat keputusan.
Hal
inilah yang dilakukan oleh Toto Tohidin ketika masih bekerja di PT INTI
(Persero) dimana dia berstatus sebagai seorang karyawan aktif yang bertugas di
bidang yang berhubungan dengan operasional. “Saya melihat kondisi perusahaan
pada waktu itu, tepatnya pada tahun 2004” kata Toto. Hal ini sangat disadarinya
ketika menjalankan tugas sebagai seorang karyawan. tentu yang dilihat tidak hanya yang kasat mata saja
tetapi, juga yang bersifat tersurat. Artinya, kondisi perusahaan yang dilihat
dari kinerja perusahaan sampai dengan aspek psikologis yang dihadapi oleh para
karyawan ketika masih bekerja.
Hal
ini perlu dilakukan oleh setiap karyawan untuk bisa membuat prediksi akan
kondisi perusahaan kedepannya yang berhubungan dengan kesehatan perusahaan dan
juga apa yang akan terjadi di perusahaan, khususnya tentang kebijakan
perusahaan menyangkut usaha dan juga karyawan kedepannya.
“Saya
menyadari sekali bagaimana kondisi perusahaan dan bagaimana kedepannya serta
apa pengaruhnya buat saya” tambah Toto. Jelas ini membutuhkan kejelian seorang
karyawan dalam melihat kondisi perusahaan untuk kedepan dan pengaruhnya bagi
diri dan keluarganya. Penting bagi bagi setiap karyawan yang akan menjadi
seorang pensiunpreneur.
Dalam
konteks Integrated Successful Pensiunpreneur Model (ISP Model), jelas
berhubungan dengan bagaimana setiap karyawan harus bisa mengenali dengan baik
lingkungan dimana mereka bekerja. hal ini berhubungan dengan lingkungan bisnis
yang dihadapi oleh setiap karyawan dan juga berhubungan dengan “bakat kubutuh”
atau necessity yang ada dalam diri mereka.
Bagi
Toto, jelas kondisi perusahaan tidak memungkinkan dia untuk mendapatkan apa
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri dan keluarga saat berstatus karyawan.
Toto sudah bisa memperhitungkan pendapatan yang bisa dibawa pulang kalau masih
bertahan sebagai seorang karyawan. disinilah kebutuhan sebagai dasar untuk
analisis dan berhitung dan memutuskan untuk menjadi seorang pensiunpreneur.
Lalu,
masih takut memilih untuk jadi pensiunpreneur sukses? Waktunya sekarang
memutuskan untuk menjadi seorang pensiun preneur sukses. Ingat…….., NOW OR
NEVER…..
Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com