Ada satu hal yang menarik bagi setiap karyawan dalam memutuskan untuk menjadi seorang pensiunpreneur ketika sudah meninggalkan jaba...
Ada satu
hal yang menarik bagi setiap karyawan
dalam memutuskan untuk menjadi seorang pensiunpreneur ketika sudah meninggalkan
jabatan mereka di tempat kerja. Hal ini berhubungan dengan adanya pertanyaan
yang disampaikan kepada saya ketika sharing dengan beberapa karyawan di salah
satu BUMN di Kota Bandung yang bergerak di bidang telekomunikasi. Pertanyaannya
seputar uang yang ada di mereka dan didapatkan dari uang pensiun.
“Saya punya
dana yang tidak terlalu banyak, pak”
katanya. “Berapa baiknya dana yang saya gunakan untuk memulai bisnis”
tambahnya. Pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh para calon pensiunpreneur
untuk memutuskan bisnis. Pertanyaan ini harus dijawab secara bijaksana agar tidak
menimbulkan efek yang tidak baik bagi para calon pensiunpreneur dan juga
keluarganya nanti.
Sejatinya
masalah keuangan menajdi perhatian setiap entrepreneur agar bisa sukses dalam
berbisnis dan mengarungi kehidupan dimasa pensiun tersebut. Keuangan ini akan
menentukan keberhasilan dn bisnis dan keluarga. Kalau boleh dibayangkan, para
pensiunpreneur harus menghidupi dua organisasi yaitu organisasi bisnis yang
berhubungan dengan karyawan nantinya dan organisasi keluarga yang pastinya
setiap pensiunpreneur harus bisa menjaga keseimbangan keduanya.
Untuk itu,
sebaiknya calon pensiunpreneur sudah memperhitungkan kebutuhan bulanan mereka
dalam konteks berapa kebutuhan dana untuk keperluan rumah tangga, anak sampai
dengan tabungan anak untuk masa depan pendidikan mereka. Sekarang, kembali ke
kebutuhan dana untuk bisnis yang dijalankan tersebut.
Sebaiknya para
pensiunpreneur memperhitungkan dana tersebut tidak lebih dari 30% dari dana
pensiun yang mereka dapatkan dari perusahaan. 30% adalah dana yang maksimal yang
bisa digunakan untuk keperluan bisnis dalam jangka waktu yang diperhitungkan
kurang lebih tiga sampai enam bulan kedepan. Tentu hal ini berhubungan dengan
bagaimana proses bisnis yang diawali dengan produksi yang belum terlalu besar.
Oleh karena
itu, mulai lakukan bisnis yang kecil dan bisa ditutupi oleh dana tersebut.
Mulai dari rumah ataupun garasi dan memanfaatkan berbagai peralatan dan
perlengkapan kantor yang ada merupakan bentuk program yang bisa dilakukan oleh
para pensiunpreneur. Selain itu, jelas memisahkan dana yang dipergunakan untuk
bisnis dan dana untuk keperluan keluarga sehingga memperjelas posisi keuangan perusahaan atau bisnis yang akan
dijalankan.
PPST: Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com