Ada yang menarik ketika bicara tentang pensiunpreneurnya adalah seorang suami yang bekerja di perusahaan yang tidak berhubungan denga...
Ada yang
menarik ketika bicara tentang pensiunpreneurnya adalah seorang suami yang bekerja di perusahaan yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan mereka sebelumnya. Hal ini sangat menarik karena
akan menentukan bagaimana bisnis itu akan dikembangkan dan juga bagaimana
bisnis itu bisa memberikan value kepada mereka yang dalam hal ini adalah
sepasang suami istri yang pastinya tidak akan bisa dipisahkan satu sama lain.
Kata orang
sih, jangan sampai bisnis membuat mereka “galau” dalam berbisnis dan
membuat hubungan antara suami istri
menjadi tidak baik. Hal ini rasanya menjadi sangat penting bagi setiap
entrepreneur ketika mereka membangun sebuah bisnis yang sejatinya diharapkan
bisa memberikan hubungan yang semakin lebih baik dari sebelum memiliki bisnis.
itu adalah tujuan yang harus dicapai.
Rasanya, ini
adalah target yang hendak dicapai oleh setiap pensiunpreneur. Ada satu contoh
yaitu Mas Avip dan Mba Vita yang memiliki kondisi hampir sama dengan yang
terjadi pada masing-masing pensiunpreneur. Dalam konteks ini, Mas Avip yang
bekerja di perusahaan telekomunikasi mengalami kondisi “galau” dimana mereka
terkendala untuk menjalankan bisnis sesuai dengan bisnis yang dijalankannya.
Tidak bisa diabaikan bagaimana kondisi ini akan dihadapi juga oleh para mantan
karyawan lainnya.
Untungnya, Mas
Avip sangat jeli melihat potensi yang ada di dalam diri istri beliau. Memang
hal ini diawali dari diskusi dengan istrinya tentang apa yang bisa dilakukan
bersama untuk menjadi seorang pensiunpreneur sukses dimana suami istri memang
harus bisa membangun bisnis secara bersama-sama dan pastinya akan menjadi kunci
sukses bagi setiap pensiunpreneur untuk membangun bisnis saat ini dan yang akan
datang.
Hal mendasar
yang dikembangkan mas Avip adalah melihat potensi diri istrinya dalam membuat
masakan, khususnya rawon yang menjadi bahan untuk membangun bisnis. ketika saya
gali, terlihat bahwa Mba Vita mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memasak
ini dari orang tuanya, artinya adalah turunan dari orang tua. Sejatinya seorang
suami bisa melakukan komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan dengan istri
tentang peluang bisnis.
Barulah
setelah itu, suami memanfaatkan pengetahuan bisnis dan manajemen yang sudah didapatkan
di tempat kerja dulu untuk memulai dan mengembangkan bisnis tersebut. Inilah
yang harus dilakukan oleh seorang suami dalam memulai menjadi pensiunpreneur.
PPST: Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com