Banyak pertanyaan tentang bagaimana mencari potensi bisnis untuk setiap orang bekerja? Ini adalah pertanyaan yang seringkali ditanyakan...
Banyak pertanyaan tentang bagaimana mencari potensi
bisnis untuk setiap orang bekerja? Ini adalah pertanyaan yang seringkali
ditanyakan karena akan berhubungan dengan bagaimana karyawan itu bisa memulai
usaha. Yang selalu mereka bayangkan adalah bagaimana memulai bisnis kuliner
dengan biaya yang tidak sedikit, berbisnis fashion yang membutuhkan desain dan
harga yang tidak sedikit.
Satu hal yang paling penting adalah bagaimana
entrepreneur melihat potensi yang ada pada orang tua mereka masing-masing.
Potensi pada orang tua dengan bisnis yang sudah dijalankan ataupun sedang
dijalankan. Ini adalah intangible asset atau asset yang bersifat tidak tampak
dimana mereka sudah memiliki pengetahuan, keterampilan serta sikap yang benar
dalam menjalankan bisnis. belum lagi pengalaman serta jejaring yang sudah
dimiliki oleh orang tua mereka dalam berbisnis.
Akan tetapi, seorang karyawan harus benar-benar
menyadari bahwa orang tuanya memiliki keterbatasan dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan serta sikap dalam berbisnis. Hal ini wajar karena perubahan
lingkungan bisnis yang selalu terjadi, tidak pasti serta tidak bisa dikontrol
dan mengalami turbulensi. Semuanya harus dilihat sebagai sebuah fakta yang
terjadi dalam bisnis orang tua.
Sebagai anak, kenapa tidak menjadi generasi kedua
dalam berbisnis? Kenapa tidak mau melanjutkan bisnis orang tua? Sadar tidak
sadar, sejatinya seorang karyawan itu memiliki yang namanya tacid knowledge
dimana mereka memiliki pengetahuan yang tidak tampak dan tersimpan dalam alam
bawah sadarnya. Tinggal dipanggil saja sehingga akan memudahkan untuk memilih
dan menjalankan bisnis. jangan lihat jauh-jauh, bisnis orang tua itu bisa
dijadikan sebagai potensi bisnis yang bisa dipilih oleh setiap karyawan yang ingin berbisnis.
Ada satu konsep dasar yaitu bagaimana sejatinya
karyawan melihat bisnis bahwa generasi pertama membangun dan generasi kedua
mengembangkan. Ini akan menentukan bagaimana bisnsi itu memiliki sustainability
atau keberlanjutan. Yang pasti, biasanya, generasi kedua bisa masuk dengan
pengetahuan, keterampilan serta sikap yang benar dalam berbisnis. Hal ini
diperlukan oleh orang tua dan bisnsinya.
Adapun karyawan pasti juga memiliki pengetahuan,
keterampilan serta sikap dalam berbisnis dengan prinsip manajemen. Ingat,
karyawan mendapatkan pelatihan, pengembangan diri serta bagaimana diberikan
pengalaman y ang didapat dari perusahaan dalam bekerja. Ini penting untuk
dipahami oleh setiap entrepreneur dan tinggal dimanfaatkan untuk memilih dan
menjalankan bisnis. so, masih ragu untuk menjadi entrepreneur? Ingat, NOW OR
NEVER…..
PPST: Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com