Berdiskusi dengan teman-teman entrepreneur kemaren membuat saya teringat dengan salah satu statement yang disampaikan oleh Kang Emil,...
Berdiskusi dengan teman-teman entrepreneur kemaren membuat saya teringat
dengan salah satu statement yang disampaikan oleh Kang Emil, walikota Bandung
yang menyatakan dia memiliki hobi yang dibayar. Hmmm…kok bisa ya, bagaimana
sejatinya seseorang sejatinya memahami sebuah konsep hobi yang dibayar.
Konsep pensiunpreneur bagi karyawan yang ingin memilih peran sebagai
seorang pebisnis setelah menjadi karyawan rasanya perlu memahami konsep ini
dengan baik. Hobi yang dibayar. Seringkali orang salah kaprah berfikir untuk
menjadi seorang pebisnis dari status karyawan itu membutuhkan modal yang tidak
sedikit. Tentu hal ini menjadi perhatian setiap karyawan dalam memilih bisnis.
Oleh karena itu, entrepreneur harus benar-benar memperhatikan bahwa hobi
itu bisa menjadi potensi bisnis yang bisa membuat karyawan bisa cepat sukses.
Pemahaman ini menjadi fondasi entrepreneur dalam menentukan pilihan bisnis yang
akan dijalankan. Pemahaman yang baik tentang konsep hobi yang dibayar dapat
mengarahkan entrepreneur untuk menggali potensi dari hobi itu sendiri.
Kedua, pahami dengan baik aspek yang berhubungan dengan hobi. Jadi,
jangan hobi dipahami dari aspek seputar kulit nya saja. Pemahaman yang sangat
mendalam akan mengarahkan pada tahapan selanjutnya sehingga semakin mendalami
hobi yang dimilikinya. hobi harus didalami oleh karyawan.
Ketiga, entrepreneur harus bisa memahami pasar atau konsep yang
berhubungan dan membutuhkan hobi yang dimiliki karyawan. tentu yang menjadi
dasar adalah bagaimana sebuah bisnis itu harus ada yang membutuhkan dan itulah
yang disebut dengan pasar. Karyawan memahami need, want dan demand dari calon
konsumen untuk bisnis yang akan mereka pilih. Konsumen inilah yang bisa menjadi
kreativitas dan inovasi untuk pengembangan hobi tersebut.
Keempat, membuat hubungan antara hobi dan konsumen. Hal ini penting bagi
karyawan untuk melihat keterhubungan antara hobi dengan karyawan. konsumen lah
yang akan membeli hobi tersebut. Kelima, melihat pesaing dan berikan yang lebih
baik dari yang ditawarkan oleh pesaing. Pesaing harus menjadi acuan dalam
mengembangkan hobi.
Keenam, manfaatkan pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan dan
sikap yang didapat
Ketujuh, lakukan perbaikan terus menerus dengan meningkatkan hobi tersebut.
Apalagi perbaikan terus menerus dalam hubungan baik dnegan konsumen.
Inilah yang harus dipahami oleh karyawan
yang ingin menjadi seorang entrepreneur dan menjalankan konsep yang
disampaikan oleh Kang Emil yaitu hobi yang dibayar.
Ingat…….., masih
ragu jadi entrepreneur? NOW OR NEVER…..
PPST: Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com
PPST: Pensiunpreneur Siapa Takut
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com