Semakin kesini, terlihat adanya ketidakpercayaan mayoritas masyarakat Indonesia terhadap pemimpin formal yang memimpin negara ini....
Semakin
kesini, terlihat adanya ketidakpercayaan mayoritas masyarakat Indonesia
terhadap pemimpin formal yang memimpin negara ini. Masyarakat mulai
kecewa dengan pemimpin bangsa, padahal mereka sudah dipilih secara resmi
oleh masyarakat untuk memimpin bangsa ini selama lima tahun. hanya
saja, karena sikap dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah yang
terlihat seolah-olah tidak berkeadilan dan tidak mendengar suara
mayoritas rakyat menjadi awal masalah ketidakpercayaan kepada pemerintah
formal. Bahkan saat ini sudah mulai berubah kepada pemimpin informal
yaitu para ulama yang lebih didengar oleh masyarakat.
Buktinya
adalah bagaimana masyarakat lebih mendengar ulama untuk kepentingan
mereka. Lihat saja pada demonstrasi damai tanggal 4 november, rencana
rush money tanggal 25 november sampai dengan demonstrasi yang lebih
besar pada tanggal 2 desember.
Sebagai
seorang entrepreneur, ada satu plajaran yang sangat berharga dan ini
berhubungan dengan leadership seorang entrepreneur. leadership
berhubungan dengan kemampuan seorang entrepreneur untuk mempengaruhi
orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan secara efektif dan
efisien. kepemimpinan yang sangat menentukan bagaimana keberhasilan diri
dan bisnisnya untuk mencapai profit, people, planet, sustainability
sampai dengan tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah
dan besar.
Konsep
leadership ini harus tersentralisasi dalam diri setiap entrepreneur
karena sejatinya mereka adalah para pemimpin bagi diri sendiri dan
karyawan yang bekerja pada usahanya. Strong leadership, effective
leadership, leading by example adalah konsep-konsep dasar yang dimiliki
oleh para entrepreneur dalam menjalankan bisnis. tidak dapat dipungkiri
bahwa semakin besar kepentingan para entrepreneur untuk sukses dalam
memimpin bisnis mereka.
Oleh karena
itu, pertama, seorang entrepreneur harus memperkuat leadership mereka.
Tidak plin plan, harus adil dan mendengarkan masukan dan aspirasi dari
karyawan meskipun mereka adalah bawahan karena mereka lebih mengetahui
situasi di lapangan bisnis yang notabene belum tentu dimiliki oleh
setiap entrepreneur dalam berbisnis. Bahkan ide-ide bisnis banyak yang
berasal dari para bawahan dalam berbisnis. Inilah yang harus menjadi
perhatian setiap entrepreneur dalam konteks leadership dalam menjalankan
bisnis.
Barulah
setelah itu setiap entrepreneur tidak membagi leadership mereka dengan
yang lain. Harus tersentralisasi untuk bisa membangun keputusan yang
kuat, pengaruh yang kuat sampai dengan mampu menggerakkan setiap orang
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Jadi, tidak ada lagi dua nakhoda
dalam satu kapal. Bagaimana dengan anda? Hmmm…